Pernah tidak Sahabat Qwords kesulitan menemukan solusi yang tepat untuk organisasi atau bisnismu?
Rasanya mentok meski semua upaya udah dicoba. Eh pas nengok kompetitor, rasanya kok mereka mudah banget ngeluarin inovasi dan solusi yang bikin klien atau pelanggan makin banyak, bahkan nambah.
Nah, Sahabat Qwords perlu tahu contoh penerapan design thinking yang bisa jadi angin segar untukmu dan timmu dalam menghasilkan solusi yang tepat sasaran dan efektif.
Pendekatan yang berbeda dan pemaksimalan tahapan design thinking bisa Sahabat Gunakan sebagai framework untuk menemukan solusi yang tepat sasaran.
Yuk langsung kita lihat 5 contoh design thinking yang harapannya bisa membantu Sahabat Qwords lebih lancar menghasilkan solusi yang menarik dan aplikatif berikut ini!
Apa Itu Design Thinking?
Design thinking adalah pendekatan berpikir kreatif yang berpusat pada manusia (human centred), berfokus pada empati terhadap pengguna, redefinisi masalah (define), penciptaan ide (ideate), pembuatan prototipe (prototype), dan pengujian (test).
Metode ini sering digunakan untuk menghasilkan solusi inovatif yang sesuai kebutuhan pengguna dan menyelesaikan masalah nyata.
Nah, dalam ulasan kali ini, kita akan melihat contoh design thinking dalam kehidupan sehari-hari, contoh design thinking makanan, dan contoh design thinking produk agar konsepnya semakin konkret bagi Sahabat Qwords.
1. Gojek sebagai Inovasi Layanan On Demand
Salah satu contoh penerapan design thinking yang terbukti dan teruji bertahun-tahun ini di Indonesia adalah Gojek.
Pada awalnya, Nadiem Makarim memahami tantangan bahwa banyak orang belum memandang ojek sebagai pekerjaan profesional dan berharap ada cara digital untuk memudahkan interaksi antara penumpang dan pengemudi.
Tahapan design thinking yang dilakukan Gojek bisa terlihat sebagai berikut.
- Empathize: Mengumpulkan wawasan atau pandangan dari calon pengguna (pengemudi, penumpang) tentang hambatan, kekhawatiran, kebutuhan mereka.
- Define: Menyimpulkan masalah utama, misalnya kurangnya kepercayaan, sulitnya mencari penumpang, hingga proses pembayaran.
- Ideate: Menghasilkan ide seperti aplikasi yang menghubungkan penumpang dengan driver, sistem rating, hingga adanya fitur keamanan.
- Prototype: Membuat versi awal aplikasi dengan fungsi-fungsi dasar.
- Test: Uji coba pada pengguna terbatas, mengumpulkan masukan, dan iterasi perbaikan.
Gojek kemudian berkembang jauh menjadi lebih dari sekadar layanan ojek, dan kini mencakup layanan antar makanan, logistik, hingga pembayaran digital.
2. Produk Tengkawang atau Inovasi Produk Pangan Lokal
Dalam konteks contoh design thinking makanan, terdapat studi kasus penggunaan buah tengkawang di daerah lokal.
Dalam penelitian tersebut, masyarakat setempat menggunakan pendekatan design thinking untuk mengubah minyak tengkawang menjadi berbagai produk baru seperti biskuit jahe, mie tengkawang, roti, hingga pie tengkawang.
Langkah design thingkingnya, yaitu
- Empathize: Memahami hambatan konsumen terhadap minyak tengkawang (misalnya bau, tekstur, hingga persepsi).
- Define: Merumuskan tantangan: “Bagaimana membuat produk tengkawang yang lebih mudah diterima oleh konsumen umum?”
- Ideate: Brainstorm ide produk menjadi cookies, mie, camilan, hingga memberi nama merek yang kreatif.
- Prototype: Membuat sampel kecil dari produk-produk tersebut untuk diuji di pasar lokal.
- Test: Berikan sampel ke konsumen lokal, evaluasi selera, kemasan, nama produk, lalu lakukan iterasi.
Metode serupa juga bisa Sahabat Qwords diterapkan dalam industri pangan global dengan pendekatan food design thinking, di mana tahap empati, prototyping, dan testing sangat krusial untuk dilakukan demi menciptakan produk makanan yang diterima konsumen.
Kamu juga bisa mempersonalisasikan sejumlah contoh tahapan design thinking itu menjadi sesuai dengan bisnis atau bidang yang sedang kamu tekuni.
3. Kemasan Pop Mie, Cereal, dan Donat
Contoh design thinking berikutnya adalah pengembangan kemasan produk makanan sehari-hari seperti Pop Mie, cereal, dan donat.
Kasus ini mengkaji bagaimana konsumen menghadapi kesulitan ketika mengonsumsi produk, karena desain kemasan atau wadah tidak mendukung kenyamanan.
Prosesnya:
- Empathize: Mendengarkan keluhan pengguna, misalnya cereal tumpah, donat menjadi lembek jika wadah tidak kedap udara, hingga kemasan yang sulit dibuka.
- Define: Identifikasi kebutuhan utama, misalnya kemasan yang mudah dibuka, kedap udara, atau ukuran yang harusnya optimal.
- Ideate: Ide kemasan flip top, penutup ganda, material transparan, atau ukuran satu porsi.
- Prototype: Membuat mockup kemasan baru untuk diuji.
- Test: Uji coba dengan pengguna nyata, lihat sejauh mana kemasan baru memperbaiki pengalaman pelanggan terhadap produk yang mereka beli dengan kemasan barunya.
Dengan demikian, kemasan produk bisa diubah melalui iterasi berdasarkan feedback nyata konsumen yang juga dihasilkan berdasarkan feedback pelanggan atas kemasan sebelumnya.
4. Pengalaman Dapur dan Antarmuka Rumah
Sahabat Qwords juga bisa melihat contoh design thinking dalam kehidupan sehari-hari, misalnya dalam pengalaman menggunakan dapur atau antarmuka rumah yang terasa cerdas.
Ada sebuah studi kasus tentang improving kitchen experience yang mendesain ulang tata letak dapur berdasarkan kebiasaan pengguna dan menarik untuk Sahabat Qwords ketahui.
Tahapan design thinkingnya yang bisa kamu jadikan inspirasi, yaitu
- Empathize: Observasi, apakah pengguna sering mengambil kursi untuk menjangkau rak tinggi hingga apakah pergerakannya malah jadi tidak efisien, dsb.
- Define: Masalah kemudian muncul, karena seringkali pengguna harus merogoh rak atas yang sulit dan layout dapur sempit dengan alur yang membingungkan.
- Ideate: Ide yang dihasilkan adalah menggeser rak, membuat jalur kerja segitiga (kompor, sink, kulkas), dan menarik rak ke bawah.
- Prototype: Buat skema tata letak baru dan mockup rak geser mini.
- Test: Uji kenyamanannya dengan menggunakan mockup, periksa apakah alur lebih lancar dan efisien.
Hasilnya, alur dapur lebih logis, furnitur adaptif, sehingga layout dapur kini memudahkan kegiatan sehari-hari.
5. Aplikasi Agritech (Sayurbox) dan UI Sistem Akademik
a) Sayurbox: E-commerce Sayuran dan Produk Segar
Sebuah contoh penerapan design thinking di sektor agritech adalah Sayurbox.
Mulanya mereka hanya menawarkan produknya lewat WhatsApp atau Instagram, tapi melalui implementasi metode design thinking, Sayurbox kemudian mengembangkan aplikasi khusus dengan fitur yang sesuai kebutuhan pelanggan, memperluas kategori produk, dan meningkatkan pengalaman pengguna.
Tahapannya:
- Empathize: Memahami hambatan pengguna, seperti kesulitan memilih produk, kepercayaan, dan pengiriman produk sayur.
- Define: Menyusun pain point, seperti “bagaimana memudahkan pembelian produk segar secara online dengan keandalan tinggi?”
- Ideate: Ide fitur seperti notifikasi stok, filter sayuran segar, jadwal pengantaran, hingga foto produk yang detil.
- Prototype: Versi beta aplikasi dengan fitur-fitur dasar.
- Test: Uji aplikasi dengan pelanggan awal, revisi tampilan dan maksimalkan aau perbaiki fungsi-fungsinya.
b) UI Sistem Akademik (SIAK-NG)
Sebuah studi kasus di institusi pendidikan yang baisa memiliki sistem akademik adalah adanya perbaikan antarmuka situs portal akademik (SIAK-NG) dengan memaksimalkan metode design thinking.
Dalam studi kasus ini teknik storyboard, empathy mapping, dan pengujian antarmuka untuk memperbaiki keluhan pengguna atas tampilan dan navigasi sistem digunakan.
Proses design thinkingnya berikut ini
- Empathize: Survei dan wawancara mahasiswa tentang kesulitan mereka dalam menggunakan sistem akademik yang sudah ada sebelumnya.
- Define: Identifikasi masalah, misalnya tampilan membingungkan, navigasi sulit, fitur tersembunyi.
- Ideate: Usul perubahan tata letak dashboard, menu lebih jelas, hingga guidance onboarding pengguna baru.
- Prototype: Buat mockup antarmuka baru dan skenario alur tugas.
- Test: Uji bersama mahasiswa, kumpulkan masukan, dan lakukan iterasi.
Makin Paham Kan Bagaimana Penerapan Design Thinking dari 5 Contoh Design Thinking Tadi?
Dari lima contoh design thinking di atas, Sahabat Qwords bisa mendapatkan sejumlah insight, mulai dari
- Pendekatan human-centred sangat penting, sebab langkah empati dan pengujian dengan pengguna nyata akan lebih sering menentukan keberhasilan solusi yang nantinya akan dihasilkan.
- Iterasi dan prototyping akan cepat membantu menemukan solusi yang lebih cocok.
- Design thinking tidak hanya berlaku untuk produk teknologi, tapi bisa diterapkan untuk kemasan makanan, layanan pangan, pengalaman ruang (dapur), hingga pengembangan aplikasi digital.
- Contoh penerapan design thinking menunjukkan bahwa inovasi sering muncul dari memahami kebutuhan kecil sehari-hari yang belum terpenuhi.
Gimana, sekarang makin paham kan kalau untuk menghasilkan solusi Sahabat Qwords bisa memaksimalkan tahapan design thinking, bahkan untuk masalah sehari-hari yang dihadapi.
Nah, harusnya setelah ini tidak ada lagi alasan buntu ide atau kesulitan menghasilkan solusi, bahkan untuk masalah kecil yang kamu hadapi.
Yuk coba tulis pandanganmu setelah membaca 5 contoh design thinking di kolom komentar!