Di saat inovasi menjadi kunci agar bisnis dan organisasi tetap relevan, design thinking muncul sebagai metode yang sangat berguna.
Tapi, apa sebenarnya design thinking itu? Bagaimana cara kerjanya, dan apa manfaatnya untuk Sahabat Qwords?
Nah, dalam ulasan kali ini, kita akan mengupas lebih setail pengertian design thinking, langkah design thinking, karakteristik, tujuan, serta contoh penerapannya agar Sahabat Qwords bisa memahami konsep ini secara nyata.
Pengertian dan Definisi Design Thinking
Secara sederhana, design thinking adalah pendekatan kreatif untuk memecahkan masalah yang berfokus pada manusia (human centered).
Konsep ini menggabungkan empati terhadap pengguna, eksperimen prototipe, dan iterasi agar solusi yang dihasilkan benar-benar relevan dan inovatif.
Beberapa definisi populer:
- Menurut NN/g, design thinking adalah ideologi + proses untuk menghasilkan pendekatan berpikir yang berorientasi pada pengguna dengan tahapan seperti empathize, define, ideate, prototype, dan test.
- Wikipedia menyebutnya sebagai rangkaian prosedur kognitif, strategis, dan praktis yang digunakan dalam merancang konsep dan bagian dari pengetahuan tentang bagaimana orang berpikir ketika menangani masalah desain.
Dengan kata lain design thinking dapat dimaknai sebagai
- Pendekatan inovatif berbasis manusia, yang menyaring ide lewat iterasi dan prototipe, dengan memaksimalkan empati terhadap kebutuhan nyata.
- Design thinking artinya lebih dari sekadar “berpikir desain”, konsep ini adalah pemikiran desain yang terstruktur dan sistematis dalam menghadirkan solusi yang lebih bermakna.
Metode Design Thinking dan Karakteristiknya
Saat orang menyebut metode design thinking, biasanya maksudnya adalah kumpulan teknik dan cara kerja yang digunakan untuk menjalankan proses desain, seperti wawancara, observasi, sketching, brainstorming, pembuatan prototipe, uji pengguna, dan lainnya.
Beberapa karakteristik design thinking yang khas, yaitu
- User-centric atau manusia sebagai pusat
Solusi dirancang dengan memahami perasaan, kebutuhan, dan hambatan pengguna. - Iteratif atau non-linear
Tahapan bisa dilompati, kembali, atau diulang sesuai temuan baru. - Eksperimen dan prototyping cepat
Dalam design thinking de tidak sekadar digagas, tetapi diwujudkan ke bentuk nyata (meski sederhana) agar bisa diuji. - Kolaboratif dan multidisiplin
Tim yang berbeda latar (desainer, developer, pemasaran, pengguna) akan sangat bisa bekerja sama. - Fokus pada nilai dan solusi nyata
Bukan ide yang keren semata, tapi ide yang dapat diimplementasikan dan memberi nilai.
Tahapan atau Proses Design Thinking
Model yang paling banyak dikenal adalah model 5 tahapan dari d.school (Stanford) yang tahapannya, yaitu Empathize, Define, Ideate, Prototype, dan Test.
Nah, berikut penjabaran tiap tahapannya
- Empathize
Tahap ini bertujuan memahami pengguna secara mendalam apa yang mereka pikirkan, rasakan, hingga apa masalah mereka. Tekniknya dengan melakukan bservasi, wawancara, dan shadowing. Tanpa fase ini, kita bisa saja membangun solusi yang justru tidak relevan. - Define
Mengorganisir data dari fase empati untuk merumuskan problem inti yang akan diselesaikan. Pada tahap ini kamu akan membuat “point of view” atau tantangan desain yang jelas. - Ideate
Pada tahap ini kamu akan menghasilkan ide sebanyak mungkin melalui brainstorming, teknik kreatif, “How might we … ?”, mind mapping, dll. Tujuannya untuk mengeksplorasi kemungkinan tanpa takut salah. - Prototype
Di fase ini, Sahabat Qwords akan mulai membuat versi sederhana atau prototype (maket, sketsa, model kertas, versi rendah fitur) dari ide-ide terbaik agar bisa diuji secara murah dan cepat. Benda itu disebut sebagai prototype design thinking atau hasil eksperimen awal untuk mengecek kemungkinan yang bisa dihasilkan. - Test
Uji prototipe dengan pengguna asli, akan menbuatmu mengumpulkan feedback, identifikasi kekurangan dan peluang perbaikan. Hasil test akan mengarahkan kamu untuk kembali ke tahap sebelumnya demi iterasi.
Beberapa model menyertakan fase tambahan seperti Implement atau Launch setelah Test sebagai tahap mewujudkan solusi ke dunia nyata yang bisa juga kamu terapkan dalam menjalankan fase design thinking.
Selain model 5 tahap, ada pula versi 7 langkah design thinking yang memperdalam tiap fase (misalnya memisah ‘synthesize’ dan ‘frame question’).
Tujuan dan Fungsi Design Thinking
Tujuan design thinking yang harus Sahabat Qwords pahami, yaitu
- Menghasilkan solusi inovatif yang relevan dengan kebutuhan manusia
- Meminimalkan risiko kegagalan dengan metode iteratif
- Mendorong kreativitas dan berpikir out of the box
- Menjalin kolaborasi antar disiplin
- Mempercepat proses inovasi dari ide ke implementasi
Fungsi design thinking dalam organisasi atau proyek:
- Sebagai pendekatan problem solving
- Sebagai jembatan antara riset pengguna dan pengembangan produk
- Sebagai metode validasi ide sebelum investasi besar
- Sebagai kerangka berpikir inovatif dalam budaya organisasi
Contoh Penerapan Design Thinking untuk Bisnis Kerajinan
Untuk menjadikan konsep lebih nyata, berikut contoh penerapan design thinking yang bisa kamu jadikan inspirasi.
- Perusahaan besar atau bisnis, seeprti Airbnb menggunakan design thinking untuk menyempurnakan pengalaman tamu dengan meneliti bagaimana pengguna berinteraksi dengan ruang sewa, lalu menciptakan fitur-fitur seperti rekomendasi berdasarkan lokasi dan gaya hidup.
- Contoh design thinking kerajinan lainnya, misalnya pengrajin batik di sebuah desa melakukan observasi (Empathize) terhadap wisatawan berdasarkan keinginan mereka untuk membeli souvenir yang ringan dan mudah dibawa.
Kemudian, merumuskan masalah (Define): “Bagaimana agar souvenir kerajinan tetap terasa khas tapi ringan?”
Ide muncul untuk membuat gantungan kunci mini batik atau motif batik dalam bentuk magnet kulkas.
Lalu, dibuatlah prototipe gantungan atau magnet dari bahan ringan.
Lakukan tes terhadap pengunjung, perbaiki, dan luncurkan.
Dengan contoh sederhana seperti itu, meskipun bidang Sahabat Qwords tidak relevan dengan contoh, tapi kamu masih bisa menerapkan metode design thinking agar produk atau jasa yang kamu tawarkan tetap relevan, menarik, dan sesuai kebutuhan pasar lokal.
Karakteristik dan Kelebihan Design Thinking
Beberapa poin tambahan karakteristik yang penting untuk kamu pahami ketika menerapkan design thingking, yaitu
- Ketahanan terhadap ketidakpastian, apakah solusi ini cocok untuk masalah yang belum jelas.
- Pendekatan kombinatif yang menggabungkan logika, intuisi, dan eksperimen.
- Fokus pada learning by doing, karena ide harus diuji langsung dan tidak hanya dikaji secara konseptual saja
- Memungkinkan perubahan arah, karena setiap test bisa memunculkan temuan baru
Tertarik untuk Langsung Menerapkan Design Thinking?
Design thinking bukan sekadar istilah keren, konsep ini adalah kerangka berpikir dan metode nyata yang bisa diterapkan dalam banyak bidang bisnis, pendidikan, kerajinan, pengembangan produk, bahkan kebijakan publik.
Dengan memahami proses design thinking, kamu bisa
- merumuskan tantangan dengan lebih tepat
- menghasilkan ide yang lebih kreatif
- mewujudkan ide lewat prototipe
- dan menguji ide agar solusi yang dihasilkan benar-benar berfungsi
Gimana, makin tertarik untuk langsung menerapkan design thinking dalam urusan pribadi maupun kelompokmu?
Coba tulis pandanganmu di kolom komentar ya!