Apakah Sahabat Qwords pernah mendengar istilah “bounce rate”? Jika kamu memiliki website, bounce rate adalah salah satu metrik yang perlu diperhatikan.
Bounce rate adalah persentase pengunjung yang meninggalkan website setelah melihat satu halaman.
Tingginya bounce rate bisa menjadi masalah, indikator kepuasan pengunjung, atau relevansi konten.
Tetapi jangan khawatir, pada artikel ini kita akan membahas secara lengkap tentang apa itu bounce rate.
Yuk langsung kita mulai!
Apa Itu Bounce Rate?
Bounce rate adalah angka presentase pengunjung website yang meninggalkan halaman setelah hanya melihat satu halaman saja tanpa ada action.
Hal ini kerap kali terjadi karena audiens merasa kurang puas atau tertipu dengan konten yang disajikan, sehingga mereka memilih untuk menutup halaman dan mencari informasi lain yang ada di mesin pencari.
Belakangan ini bounce rate berhasil menjelma menjadi salah satu metrik yang banyak digunakan oleh para webmaster untuk mengukur seberapa efektif website yang sudah dibangun.
Bounce rate biasanya diukur dengan skala presentase
Mengapa Bounce Rate Penting?
Bounce rate penting karena berhubungan dengan pengalaman pengguna, kualitas konten, dan efektivitas strategi pemasaran.
Secara lebih lengkap, begini penjelasannya
1. Pengalaman Pengguna
Bounce rate dapat menjadi indikator seberapa baik pengalaman pengguna di website Sahabat Qwords.
Jika bounce rate tinggi, hal ini mungkin menunjukkan bahwa pengunjung tidak menemukan apa yang mereka cari atau merasa website tidak menarik.
2. Relevansi dan Kualitas Konten
Bounce rate dapat memberikan gambaran tentang relevansi dan kualitas konten yang Sahabat Qwords tampilkan.
Jika pengunjung meninggalkan website dengan cepat, bisa jadi tanda bahwa konten yang kamu sajikan tidak sesuai dengan pencarian pengunjung.
3. Kesuksesan Promosi
Bounce rate juga bisa membantu Sahabat Qwords menilai kesuksesan promosi yang menuju websitemu.
Jika bounce rate tinggi dari suatu sumber trafik tertentu, maka bisa jadi ada masalah.
4. SEO dan Ranking
Bounce rate juga bisa mempengaruhi peringkat website di mesin pencari. Mesin pencari seperti Google menganggap bounce rate yang tinggi sebagai indikator bahwa website kurang bagus dimata Google.
Dengan memperhatikan bounce rate, Sahabat Qwords bisa mengidentifikasi masalah yang ada di websitemu.
Fungsi Bounce Rate
Dalam dunia perbloggeran atau website, bounce rate berfungsi sebagai indikator yang membantu mengukur seberapa baik kualitas konten. Apakah sudah cukup disukai oleh pengunjung atau justru masih kurang.
Dengan data dari bounce rate Sahabat Qwords juga bisa melakukan evaluasi permasalahan yang ada, mulai dari kecepatan akses loading, kualitas konten, hingga menentukan seberapa efektif riset keyword yang dilakukan.
Cara mengecek angka bounce rate website bisa melalui Google Analytics dengan tahapan berikut ini:
- Buka halaman Google Analytics dengan cara login menggunakan akun Gmail
- Kemudian klik Behaviour
- Cek Overview
Rumus Menghitung Bounce Rate:
Rumus menghitung bounce rate bisa dilakukan dengan mengikuti operasi berikut
(Jumlah pengunjung yang hanya membuka satu halaman/jumlah total kunjungan) x 100%
Contoh kasus:
Dalam satu bulan blog atau website Sahabat Qwords memiliki pengunjung sebanyak 10 ribu pengunjung. Sementara jumlah total pengunjung yang hanya membuka satu halaman ada sebanyak 5 ribu pengunjung.
Maka perhitungan bounce rate website Sahabat Qwords: (10.000/5.000) x 100% = 50%
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Bounce Rate
Berikut adalah beberapa faktor utama yang dapat mempengaruhi tingkat bounce rate:
1. Relevansi Konten
Jika konten yang ditampilkan di halaman tidak relevan dengan apa yang dicari oleh pengunjung, maka pengunjung akan meninggalkan website dengan cepat.
Konten yang tidak menarik, tidak informatif, dan tidak memenuhi kebutuhan pengunjung dapat menyebabkan bounce rate yang tinggi.
2. Kecepatan Halaman
Waktu loading halaman yang lambat dapat membuat pengunjung kehilangan kesabaran dan meninggalkan website sebelum loading selesai.
Kecepatan yang lambat dapat menciptakan pengalaman pengguna yang buruk dan meningkatkan skor bounce rate.
Desain yang buruk dan navigasi yang membingungkan bisa membuat pengunjung pergi.
Jika pengunjung tidak menemukan informasi yang dicari, maka mereka mungkin akan meninggalkannya dengan cepat.
4. Sumber Lalu Lintas
Jika sumber lalu lintas yang mengarahkan pengunjung ke website tidak sesuai, mungkin pengunjung akan langsung meninggalkan website.
Misalnya, jika Sahabat Qwords mengiklankan produk A tetapi pengunjung diarahkan ke halaman yang berfokus pada produk B, maka mereka mungkin akan langsung meninggalkan website karena merasa tidak sesuai.
5. Responsive Website
Dalam era mobile saat ini, website yang tidak mobile friendly dapat menyebabkan bounce rate yang tinggi.
Jika skor bounce rate tinggi, ada beberapa langkah yang bisa Sahabat Qwords lakukan untuk menurunkan skornya. Berikut ini sejumlah langkah menurunkan bounce rate yang bisa kamu lakukan.
Cara Menurunkan Angka Bounce Rate Website
1. Meningkatkan Kualitas Konten

Salah satu tips efektif untuk menurunkan angka bounce rate website adalah dengan cara meningkatkan kualitas konten.
Sahabat Qwords bisa mengatasinya dengan cara menambahkan visual yang lebih kaya, memecah paragraf menjadi lebih singkat, hingga menambahkan heading dan subheading sebagai pin poin dari artikel yang kamu sajikan.
Sebagai contoh, pada artikel kali ini kami memecah artikel dalam tiga pembahasan utama, yakni pengenalan apa itu bouce rate, fungsi & cara mengecek bounce rate, serta tips menurunkan bounce rate.
Ketiga pembahasan tersebut masing-masing ditampilkan dalam Heading 2 (H2) kemudian dipecah lagi dalam heading 3 (H3) untuk poin-poin yang perlu diketahui oleh pembaca.
2. Hindari Topik yang Tidak Relevan
Mendatangkan traffic organik memang tidak semudah membalikkan telapak tangan. Apalagi jika bidang yang dikerjakan memiliki persaingan tinggi seperti bisnis properti, travel, atau teknologi.
Alhasil, terkadang para webmaster memilih untuk membidik kata kunci turunan yang memiliki persaingan rendah demi bisa nangkring di halaman pertama mesin pencari.
Namun, jika website atau blog Sahabat Qwords terlalu banyak mendapatkan traffic dari keyword yang tidak relevan dengan bisnis, kemungkinan besar hal ini justru akan meningkatkan angka bounce rate menjadi lebih tinggi.
Jadi, sebaiknya ketika melakukan riset keyword jangan sampai memasukkan pembahasan yang terlalu melenceng jauh dari relevansi.
Website atau blog Sahabat Qwords mungkin bisa mendapatkan banyak traffic dengan cara ini, namun efeknya justru akan menurunkan kualitas website di mata pengguna dan mesin pencari.
3. Tingkatkan Kecepatan Akses Website

Tahukan Sahabat Qwords jika 53 persen pengguna internet memutuskan untuk menutup halaman website yang memiliki loading lebih dari tiga detik?
Selain itu, sebanyak 79 persen orang yang pernah mengakses website yang lambat akan merasa kecewa dan tidak ingin kembali lagi mengunjungi website yang sama.
Fakta tersebut tentu membuka mata para webmaster, karena sebagus apapun kualitas konten yang Sahabat Qwords miliki nantinya akan percuma jika akses kecepatan websitemumasih lebih dari 3 detik.
4. Gunakan Fitur “Open Link In New Tab”

Open in new tab merupakan salah satu trik sederhana yang bisa membantu meningkatkan bounce rate. Bagaimana bisa?
Secara default WordPress mengatur setiap tautan atau link dibuka pada tab yang sama.
Nah, Sahabat Qwords bisa mengatur agar link tersebut terbuka di tab baru secara otomatis tiap kali diklik.
Dengan begitu, pembaca tidak harus menekan tombol “back” jika ingin kembali ke halaman awal, dan kita pun diuntungkan dengan meningkatkan jumlah halaman yang dibuka.
5. Jangan Memakai Pop-up Berlebihan

Bagi Sahabat Qwords yang belum tahu, Popup merupakan element website yang biasa muncul tiba-tiba di layar ketika kita sedang mengakses suatu website.
Secara umum, popup berfungsi untuk meningkatkan leads dengan cara menawarkan promo diskon atau mengajak pengguna untuk berlangganan dengan cara memasukkan alamat email.
Meski menawarkan fungsi yang cukup menguntungkan, kehadiran popup sendiri belakangan menuai perdebatan di kalangan webmaster karena justru dianggap tidak disukai oleh mayoritas pelanggan.
Sebenarnya Sahabat Qwords masih boleh menambahkan fitur popup berisi ajakan berlangganan newsletter atau klaim voucher penawaran asalkan masih dalam batas wajar.
6. Buat Konten Sesuai Search Intent

Istilah search intent memang baru beberapa tahun belakangan ini gencar digaungkan. Lalu, apa sih sebenarnya search intent itu?
Jika menilik dari penjelasan beberapa pakar, ada empat jenis search intent yang saat ini digunakan pengguna.
Pertama adalah Informational Keyword yang biasa kita gunakan untuk mencari informasi lengkap tentang suatu topik bahasan.
Contoh dari informational keyword adalah “cara mendapatkan uang di Internet” atau “Pengertian search engine”.
Berikutnya, ada Navigational Keywords yang menjadi kata kunci untuk mengarahkan pencari informasi menuju halaman website terkait.
Search intent ini kerap kali diidentikkan dengan orang-orang malas, karena mereka sebenarnya bisa langsung mengetikkan URL website tanpa perlu melakukan browsing terlebih dahulu.
Contoh dari navigational keyword adalah kata kunci “facebook”, “twitter”, dan lain sebagainya.
Jangan membidik artikel dengan keyword seperti itu, karena tujuan pencarian mereka adalah untuk masuk ke dalam website tersebut bukan untuk mengetahui asal usul perusahaan facebook atau twitter.
Search intent ketiga adalah Commercial Investigation Keyword. Kata kunci yang tergolong pada kategori ini biasanya banyak dibidik oleh perusahaan ecommerce untuk meningkatkan penjualan.
Biasanya, hampir sebagian besar keputusan pembelian dilakukan berdasarkan informasi yang didapatkan dari pencarian.
Contoh Commercial Investigation Keyword, “web hosting terbaik 2020”, “smartphone terbaik “, “VPS tercepat” dan lain sebagainya.
Jenis search intent yang terakhir adalah Transactional keyword. Umumnya, pengguna yang mengetikkan kata kunci jenis ini sudah masuk ke tahap mencari penjual untuk melakukan pembelian.
Contoh dari transactional keyword adalah “beli domain”, “jasa pembuatan website”, “sewa server murah Jakarta”, dan lain-lain.
Yuk Turunkan Bounce Rate Website Kamu!
Tidak diragukan lagi, bounce rate adalah metrik yang cukup penting dalam proses optimasi blog atau website di mata mesin pencari.
Jadi, sebaiknya Sahabat Qwords terus memantau kondisi bounce rate website secara berkala agar tidak mengalami penurunan performa.
Kalau saat ini website atau blog Sahabat Qwords sudah memiliki bounce rate tinggi, langkah terbaik berikutnya yang bisa dilakukan adalah dengan cara meningkatkan kualitas konten, mengoptimalkan search intent, hingga optimasi loading website.
Kira-kira setelah memahami apa itu bounce rate. Apakah Sahabat Qwords sudah mengecek dan menganalisa skor bounce ratenya websitemu? Coba jawab di kolom komentar yuk!
Saya selalu terapkan yang nomor 4. tetapi hanya untuk link keluar saja
Thanks sudah berkunjung kak
Terima kasih
Saya sudah coba terapkan tapi ternyata masih tetap tinggi yah? Masih harus banyak belajar nih
Dicoba lagi dengan model lain kak, siapa tau ada yg salah.
jangan lupa untuk urusan domain hosting percayakan pada Qwords saja.
Infonya sangat bermanfaat untuk kami yang baru memulai blog