Maintenance server adalah tindakan pemeliharaan server website atau aplikasi untuk memastikan performanya dalam kondisi yang optimal.
Setiap aplikasi atau website yang kerap kamu akses dan menawarkan kinerja yang prima (jarang mengalami down atau overload), adalah buah dari proses maintenance yang apik.
Jika tidak melakukan maintenance, server bisa saja mengalami penurunan kinerja, yang akhirnya dapat berdampak pada website atau aplikasi Sahabat Qwords.
Lantas, bagaimana cara melakukan maintenance server? Nah, dalam artikel ini, kita akan sama-sama belajar seputar maintenance server dan tujuannya, berikut dengan tips efektif dalam pemeliharaan server.
Pengertian Maintenance Server
Maintenance server adalah aktivitas pemeliharaan rutin terhadap server yang menjalankan website maupun aplikasi, termasuk game, untuk menjaga performanya agar tetap dalam kondisi terbaik.
Barangkali, kamu pernah merasakan betapa menjengkelkannya ketika website/aplikasi yang kamu akses mengalami downtime atau tiba-tiba melambat. Nah, itu karena empunya layanan tidak melakukan pemeliharaan secara rutin maupun terjadwal.
Kalau sudah begini, bukan cuma pengguna yang dibuat rugi, melainkan juga perusahaan/bisnis yang bisa kehilangan reputasinya.
Untuk diketahui, server dirancang untuk merespon setiap permintaan client atau pengguna, misalnya ketika ada yang ingin mengakses website, bermain gim, atau ingin melakukan transaksi belanja online.
Selama 24 jam aktif tanpa henti, tentu ada perlakuan khusus agar performanya tidak menurun, dan maintenance server jadi tahap penting yang tidak boleh dilewatkan.
Sebab, ada beberapa manfaat yang bisa dirasakan dengan pemeliharaan server yang rutin.
Manfaat Maintenance Server
Inilah sejumlah manfaat maintenance server yang wajib diketahui oleh pemilik server:
1. Mencegah Server Down
Risiko paling besar dalam mengelola website atau aplikasi adalah downtime, yang menyebabkannya tidak dapat diakses.
Kejadian ini kerap dikeluhkan pengguna, terlebih jika mereka sedang dalam keadaan yang mendesak.
Dampak buruknya, bisnis kamu bisa kehilangan pelanggan potensial maupun omzet.
Dengan pemeliharaan server, kamu bisa mengetahui kondisi server, apakah server masih layak digunakan, butuh upgrade, atau yang lainnya.
Jika mendapati temuan-temuan yang anomali, kamu bisa segera melakukan perbaikan. Sehingga, masalah downtime bisa diminimalisir.
2. Menjaga Kinerja Server
Memastikan kinerja server tetap maksimal dalam memberikan respon kepada client tentunya tidak lepas dari peran pemeliharaan server.
Dalam prosesnya, pemeliharaan yang dilakukan akan memeriksa kesehatan server, mulai dari penggunaan resource seperti CPU, RAM, pembaruan sistem, pengecekan log, sampai pemeriksaan hardware.
Selayaknya tubuh manusia agar tetap bugar, server juga harus rutin menjalani ‘medical check up’ seperti ini.
3. Menghindari Serangan Siber
Manfaat ketiga dari pemeliharaan server adalah menghindarkan server-mu dari potensi ancaman siber.
Seperti yang kita tahu, ancaman siber kerap mengincar server korban untuk mengambil alih data-data, kemudian disebarkan dan/atau dijual kembali.
Untuk mencegah hal itu terjadi, tatkala pemeliharaan server, umumnya tim akan menambal “celah” yang ada pada sektor keamanan, misalnya dengan firewall, blacklisting IP, atau mengelola akses untuk menghalau pengguna yang tidak berwenang mengakses server.
Ketiga manfaat ini belum tentu bisa kamu dapatkan meski telah melakukan maintenance server namun tidak memperhatikan best practice-nya.
Nah, Qwords akan memberikan sejumlah tips dalam melakukan pemeliharaan server agar efektif.
Tips Maintenance Server dengan Efektif
Kamu bisa menerapkan ketujuh kiat dalam melakukan pemeliharaan server berikut ini:
1. Buat Jadwal Pemeliharaan yang Teratur
Tentukan jadwal rutin untuk pemeliharaan, baik harian, mingguan, atau bulanan, tergantung pada seberapa penting server tersebut.
Jadwal ini bisa mencakup pemeriksaan log, pembaruan perangkat lunak, dan pengecekan cadangan data.
Melakukan pemeliharaan secara teratur dapat membantu mengidentifikasi masalah lebih awal sebelum menjadi serius.
2. Automasi Tugas yang Berulang
Agar kamu tidak kerepotan, gunakan tool atau skrip untuk mengautomasi tugas-tugas yang berulang, seperti pencadangan data (backup), pembaruan sistem, atau pembersihan file log.
Selain menghemat waktu, proses automasi bisa mencegah kesalahan yang dilakukan oleh manusia, dengan sejumlah faktor yang menentukannya.
3. Gunakan Tool Monitoring Server
Gunakan tool monitoring server untuk memantau kinerja server secara real-time.
Lihat penggunaan CPU, RAM, penyimpanan (disk), dan bandwidth. Biasanya, tool seperti itu juga akan memberikan fitur notifikasi.
Dengan begitu, kamu bisa mendeteksi adanya lonjakan yang tidak normal atau potensi overload dan mengambil tindakan sebelum terjadi masalah.
7. Periksa Hak Akses Pengguna
Secara rutin, periksa dan tinjau ulang hak akses pengguna. Pastikan hanya orang yang berwenang yang memiliki akses ke server.
Batasi hak akses dengan prinsip least privilege, yaitu memberikan hak akses minimum yang diperlukan untuk menjalankan tugas.
Dengan begini, kamu bisa mempersempit akses orang yang ingin coba memaksa masuk ke server.
Sudah Tahu Pentingnya Maintenance Server?
Maintenance server memegang peranan penting dalam keberlangsungan semua website maupun aplikasi saat diakses.
Bahkan perusahaan sekaliber Google pastinya tidak akan mendulang kepercayaan sebesar sekarang dari pengguna jika mereka tidak memiliki layanan yang selalu aktif.
Kamu sendiri pasti juga tahu, kalau semua layanan Google hampir tidak pernah diberitakan sedang mengalami downtime.
Nah, itulah manfaat maintenance server yang dirasakan Google sampai ada pada tahap sekarang.
Jika suatu saat nanti kamu memiliki layanan yang membutuhkan server, jangan lupa untuk rutin melakukan maintenance, ya, Sahabat Qwords!


