Sahabat Qwords pernah tidak melihat kode seperti [contact-form-7], atau [recent_posts] di dalam editor WordPress, dan penasaran “apa itu shortcode”?
Nah, dalam artikel ini kita akan membahas secara lengkap apa itu shortcode, fungsinya, kelebihan dan kekurangannya, serta bagaimana cara membuat shortcode sendiri agar situs Sahabat Qwords menjadi lebih fleksibel dan efisien.
1. Apa Itu Shortcode
Secara sederhana, shortcode adalah potongan kode pendek yang dirancang untuk mempermudah penambahan fungsi atau elemen fitur ke dalam konten situs web, tanpa kamu harus menulis kode panjang-panjang seperti HTML atau PHP.
Shortcode sering digunakan di WordPress dan biasanya ditulis dalam tanda kurung siku […]. Ada dua tipe utama:
- Self enclosed shortcode, hanya memiliki tag pembuka. Misalnya
yang otomatis memunculkan galeri foto.
- Enclosing shortcode, ada tag pembuka dan penutup, dan konten yang bisa ditempatkan di antara keduanya. Contohnya [shortcode]Konten Kamu di sini[/shortcode].
Selain itu, shortcode sering kali menerima atribut (parameter). Atribut tersebut berguna untuk mengatur perilaku shortcode, seperti menentukan ukuran gambar, jumlah item, ke mana link diarahkan, dan lain-lain.
2. Fungsi Shortcode
Shortcode tidak hanya mempercantik konten, tapi juga punya banyak fungsi praktis. Berikut ini beberapa fungsi utama shortcode dalam website.
a. Mempermudah penambahan elemen kompleks
Misalnya, kamu ingin menampilkan galeri, slider, tombol CTA, formulir kontak, daftar posting terbaru, atau konten dinamis lainnya. Tanpa shortcode, kamu mungkin harus menulis banyak baris HTML, CSS, bahkan JavaScript. Sementara dengan shortcode, kamu cukup menggunakan satu baris saja.
b. Mengurangi pengulangan kode
Bila Sahabat Qwords ingin menampilkan elemen yang sama di beberapa halaman, postingan, header atau footer, sidebar, dan shortcode memungkinkan penggunaan kembali tanpa harus menulis ulang. Jadi, pemeliharaan kode bisa semakin mudah.
c. Meningkatkan fleksibilitas dan kustomisasi
Melalui atribut, shortcode jadi bisa dikonfigurasi. Misalnya, kamu dapat mengatur jumlah kolom, ukuran gambar, atau parameter lainnya bila shortcode mendukungnya.
d. Integrasi dengan plugin dan tema
Banyak plugin WordPress yang menyertakan shortcode agar fitur-fitur mereka bisa ditampilkan di mana saja dalam situs. Contohnya plugin formulir, plugin galeri, plugin WooCommerce, plugin testimonial, dll. Sahabat Qwords juga bisa mendapatkan tambahan fungsi tanpa harus membuat dari nol.
e. Memungkinkan penyisipan konten dalam tema
Dengan fungsi seperti do_shortcode() di WordPress, Sahabat Qwords bisa menyisipkan shortcode dan tidak hanya di dalam postingan atau halaman, tapi juga di dalam file tema (header, footer, sidebar, hingga template khusus).
3. Kelebihan dan Kekurangan Shortcode
Seperti semua alat, shortcode juga punya kelebihan dan batasannya. Nah, berikut ini daftar kelebihan dan kekurangan shortcode yang bisa kamu pertimbangkan sebelum memaksimalkan fungsinya.
Kelebihan
- Mudah digunakan, bahkan oleh yang tidak terlalu paham coding.
- Hemat waktu, karena satu shortcode bisa dipasang di banyak lokasi.
- Konsistensi konten dan tampilan lebih mudah terjaga.
- Memungkinkan kustomisasi lewat atribut tanpa harus mengubah tema atau plugin utama.
- Integrasi fitur tambahan lebih cepat dengan plugin yang sudah menyediakan shortcode.
Kekurangan
- Jika terlalu banyak shortcode yang berat (misalnya shortcode yang memanggil banyak query ke database), bisa juga menjadi sumber yang memperlambat situs.
- Jika tema atau plugin yang menyediakan shortcode dihentikan pengembangannya, maka shortcode bisa rusak atau tidak kompatibel dengan versi WordPress terbaru.
- Sulit debug kalau terjadi konflik antara shortcode dengan tema atau plugin lain.
- Pengguna pemula bisa salah menaruh atau salah penulisan atribut, sehingga output tidak muncul atau muncul dengan error.
4. Cara Membuat Shortcode Sendiri
Nah, bila Sahabat Qwords ingin membuat shortcode sendiri agar sesuai kebutuhan khusus situsmu, berikut ini langkah-langkahnya (WordPress).
a. Menambahkan fungsi di functions.php tema
Kamu bisa juga buka file functions.php dalam folder tema (atau lebih baik dalam child theme agar update tema tidak menghapus kode kamu).
b. Buat fungsi PHP yang menghasilkan output
Fungsi ini akan mengembalikan (return) konten HTML yang ingin ditampilkan oleh shortcode.
Misalnya:
// Contoh shortcode sederhana
function qwords_subscribe_link_shortcode() {
return ‘<blockquote>Terima kasih sudah membaca! Salam Sahabat Qwords.</blockquote>’;
}
add_shortcode(‘qwords_subscribe’, ‘qwords_subscribe_link_shortcode’);
Setelah itu kamu bisa pakai [qwords_subscribe] di postingan kamu. (Outputnya akan sesuai yang di-return)
c. Menambahkan atribut agar shortcode bisa dikustomisasi
Bila kamu ingin shortcode menerima atribut, bisa menggunakan shortcode_atts(). Contoh:
function qwords_button_shortcode( $atts, $content = null ) {
$a = shortcode_atts( array(
‘url’ => ‘#’,
‘text’ => ‘Klik di sini’
), $atts );
return ‘<a href=”‘ . esc_url($a[‘url’]) . ‘” class=”btn-qwords”>’ . esc_html($a[‘text’]) . ‘</a>’;
}
add_shortcode( ‘qwords_button’, ‘qwords_button_shortcode’ );
Lalu di postingan kamu bisa pakai: [qwords_button url=”https://qwords.com” text=”Kunjungi Qwords”] dan shortcode tersebut akan menghasilkan link dengan teks & URL sesuai.
d. Menyisipkan shortcode di tema atau file template
Bila kamu ingin shortcode muncul di bagian tema (misalnya di header, footer, sidebar), gunakan do_shortcode():
<?php echo do_shortcode( ‘[qwords_subscribe]’ ); ?>
e. Testing dan debugging
Selalu cek hasilnya di live site. Lihat apakah shortcode muncul seperti yang diharapkan. Cek juga kompatibilitas tema/plugin bila ada. Jika ada error, lihat debug.log atau aktifkan WP_DEBUG untuk menelusuri masalah.
5. Makin Paham Tentang Shortcode?
Shortcode adalah potongan kode pendek yang dirancang untuk mempermudah penambahan fungsi atau elemen fitur ke dalam konten situs web, tanpa harus menulis kode panjang-panjang seperti HTML atau PHP.
Fungsi shortcode memang sangat banyak, mulai dari mempermudah konten, menjaga konsistensi, memberi fleksibilitas, hingga memperluas fitur dengan plugin atau tema.
Membuat shortcode sendiri juga tak terlalu sulit asalkan Sahabat Qwords mengikuti langkah‐langkah seperti membuat fungsi di functions.php, menangani atribut jika perlu, dan menggunakan add_shortcode() serta do_shortcode() bila ingin menyisipkan di tema.
Gimana, makin paham tentang shortcode?
Coba tulis jawaban dan pandanganmu di kolom komentar yuk!