Laravel adalah salah satu framework PHP paling populer di dunia. Framework ini digunakan banyak developer karena fiturnya yang lengkap, mulai dari routing, authentication, hingga caching bawaan. Namun, untuk bisa diakses publik, aplikasi Laravel harus dideploy ke server.
Untuk deploy project Laravel, itu berarti memindahkan aplikasi yang sudah kita kembangkan di komputer lokal (local development) ke server online (hosting atau VPS).
Dengan begitu, aplikasi bisa diakses siapa pun melalui internet. Proses deploy ini biasanya melibatkan konfigurasi web server (Apache atau Nginx), database (MySQL, MariaDB, PostgreSQL), serta environment (.env).
Framework Laravel juga sudah dilengkapi berbagai fitur bawaan yang memudahkan developer, tapi tanpa hosting yang tepat, performa aplikasi bisa bermasalah, seperti website bisa lambat, rawan error, bahkan berisiko downtime kalau trafik meningkat.
Lalu, apa saja kriteria hosting yang cocok untuk deploy Laravel? Mari kita kupas tuntas bareng di artikel ini.
Tips Memilih Hosting Terbaik Untuk Deploy Project Laravel
Aplikasi Laravel punya kebutuhan yang berbeda dari pada website sederhana. Makanya, Sahabat Qwords nggak bisa asal pilih hosting. Berikut ini beberapa hal penting yang harus Sahabat Qwords perhatikan:
1. Dukungan Versi PHP Terbaru
Laravel versi terbaru hanya bisa jalan di PHP minimal 8.1. Jadi, pastikan hosting Sahabat Qwords mendukung versi PHP terbaru plus ekstensi bawaan seperti mbstring, PDO, OpenSSL, dan tokenizer. Kalau tidak, aplikasi bisa error sejak awal.
2. Akses SSH & Git Version Control
Proses deploy Laravel biasanya butuh command line untuk menjalankan Artisan, migrasi database, hingga composer install. Maka dari itu, hosting kamu juga harus menyediakan akses SSH. Ditambah lagi, integrasi dengan Git akan sangat membantu untuk update kode secara cepat tanpa ribet upload manual.
3. Resource Performa Tinggi
Laravel sendiri adalah framework modern yang butuh kecepatan lumayan tinggi. Hosting dengan SSD/NVMe SSD serta server LiteSpeed akan sangat membantu performa jalannya Laravel. Kecepatan baca tulis yang tinggi juga bisa bikin aplikasi lebih responsif, apalagi saat trafik meningkat.
4. Backup Rutin
Database Laravel biasanya dinamis. Artinya, ada perubahan data di setiap waktunya. Hosting yang bagus juga harus punya sistem backup harian atau mingguan supaya data tetap aman kalau sewaktu-waktu terjadi error atau serangan.
5. Skalabilitas Mudah
Kalau aplikasi Sahabat Qwords ingin lebih berkembang, kamu butuh upgrade resource. Untuk itu hosting terbaik adalah yang mendukung upgrade cepat, misalnya dari shared ke cloud atau VPS, tanpa downtime panjang.
6. Keamanan yang Terjamin
Laravel memang punya sistem keamanan bawaan, tapi server juga harus kuat. Pastikan hosting kamu menyediakan SSL gratis, proteksi DDoS, firewall, serta scanning malware untuk menghindari serangan berbahaya.
Rekomendasi Hosting untuk Deploy Project Laravel
Dibandingkan website sederhana, aplikasi Laravel jelas butuh hosting yang lebih serius. Resource harus kuat, server stabil, dan fitur developer-friendly.
Maka, dari sekian banyak pilihan, ada dua hosting yang bisa kamu pakai yaitu Cloud Hosting Proxima dan VPS Qwords.
Cloud Hosting Proxima
Buat Sahabat Qwords yang baru mulai deploy project Laravel atau mengelola website skala kecil hingga menengah, Cloud Hosting Proxima adalah pilihan yang paling realistis.
Hosting ini sudah didukung Ultrafast SSD dan LiteSpeed, jadi aplikasi Laravel akan lebih cepat diakses. Ditambah dengan fitur Boost Power, performa server bisa ditingkatkan hingga 200% hanya dengan satu klik, pas banget kalau trafik tiba-tiba melonjak.
Bagi developer, Proxima juga menyediakan Git Version Control dan dukungan NodeJS, sehingga proses deploy maupun update aplikasi jadi lebih efisien.
Hal lain yang bikin menarik lagi adalah harga paket Proxima mulai dari Rp29.000/bulan saja. Meski murah, fitur yang ditawarkan tetap lengkap, bahkan ada AI Web Builder gratis untuk bikin landing page instan.
VPS Qwords
Namun, kalau aplikasi Laravel Sahabat Qwords sudah berkembang lebih besar, misalnya e-commerce, sistem internal perusahaan, atau aplikasi dengan ribuan pengguna aktif, saatnya upgrade ke VPS Qwords.
Dengan full root access, kamu punya kebebasan penuh mengatur server. Mau install OS Linux, Windows, atau custom kernel sekalipun, semuanya bisa kamu lakuin.
Performa pun tidak main-main. VPS Qwords memakai RAID 10 SSD yang mampu memberikan kecepatan baca tulis 4x lebih cepat, bikin aplikasi Laravel tetap stabil meskipun beban database semakin berat.
Infrastruktur juga terjamin. Seperti server ditempatkan di data center Tier-3 Jakarta dan Bandung dengan uptime 99,9%. Soal keamanan, ada proteksi DDoS, firewall, manajemen SSH key, hingga snapshot backup yang bisa mengembalikan server hanya dalam sekali klik.
Skalabilitasnya juga fleksibel, kamu bisa mulai dari spesifikasi rendah, lalu upgrade sesuai kebutuhan tanpa migrasi ribet.
Dengan dua pilihan ini, kamu bisa memilih secara flesibel sebagai developer Laravel, mulai dari yang baru belajar hingga project enterprise.
Jadi, sekarang tinggal kamu yang pilih, mau mulai hemat dan praktis dengan Proxima, atau langsung pilih VPS Qwords untuk performa kelas premium.