Pada tanggal 26 Agustus 2025 sampai 22 September 2025, Google baru melakukan spam update untuk meninjau website yang melakukan SEO gelap dan konten berkualitas rendah.
Spam update kali ini memiliki tiga fokus baru dari yang Maret 2024 lalu, yaitu:
- Scaled content abuse: Produksi konten massal yang tidak ada nilai tambah dari konten lainnya.
- Expired domain abuse: Membeli domain kadaluwarsa lalu mengisinya dengan konten berkualitas rendah untuk menjaga reputasi lama.
- Site reputation abuse: Menerbitkan konten pihak ketiga di domain bereputasi tanpa pengawasan yang memadai.
Selain ketiga itu, sistem spam Google ditambah SpamBrain Ai terus mengawasi pola manipulatif SEO lama, seperti cloaking, doorway, sneaky redirects, hidden text/links, dan sejenisnya.
Akibatnya website yang memanipulasi SEO dengan cara-cara di atas akan mengalami penurunan trafik, begitu juga sebaliknya. Lalu dampak yang terburuknya adalah deindex, dimana website atau halaman tidak lagi muncul di halaman google.
Untuk kamu Sahabat Qwords yang mengalami penurunan trafik karena spam update terbaru dengan disengaja atau tidak, maka berikut ini tahapan untuk memulihkan trafik website kembali.
1. Pahami Konteks Update Spam
Setelah spam update berlangsung maka tidak ada spam update lagi, adapun jika terjadi ketidakstabilan trafik setelahnya, itu karena aftershock atau gangguan layanan saja.
Ada beberapa hal yang biasa disasar oleh spam update, yaitu:
- Scaled content: Konten massal yang tidak berkualitas.
- Cloaking: Menyembunyikan konten dari pengguna, tapi ditampilkan ke Google.
- Link schemes: Manipulasi backlink yang tidak alami.
Kalau website kamu naik karena alasan di atas, maka kemungkinan trafik atau rankingnya tidak akan otomatis pulih.
2. Tunggu Stabil dan Mulai Analisis
Tunggu satu minggu setelah spam update untuk membaca tren bersihnya. Lalu kamu bandingkan minggu setelah selesai dan minggu sebelum update dimulai.
Selanjutnya fokuskan pada performa 40 hari setelah update spam dengan menggunakan fitur-fitur GSC dan Google Analytics untuk memantau trafik seperti Queries, Pages, dan Search Appearance.
3. Audit Konten
Jadikan setiap halaman konten layak untuk tampil di halaman satu Google dengan melakukan:
- Deteksi pola scaled content & thin pages: Hapus/merge halaman yang tipis, duplikat, atau hanya variasi keyword tanpa nilai tambah. Kamu juga bisa tambahkan data riset dan visual yang relevan.
- Periksa E-E-A-T: Tampilkan kredibilitas pembuat konten, sumber data, tanggal, dan referensi yang jelas. Buat juga konten yang sesuai dengan kebutuhan pengguna, bukan sekedar untuk algoritma.
- Review Top List: Bandingkan artikel kamu atau kompetitor yang peringkat tinggi dan sesuaikan dengan search intent dengan judul dan isi konten, lalu perbaiki yang perlu diperbaiki.
4. Audit Backlink
Backlink manipulatif bisa sangat berbahaya untuk website kita, kamu harus mulai mengatasinya secara berkala.
- Inventarisasi tautan: Pakai GSC, Semrush, atau Ahrefs untuk menandai domain tak relevan, link farm, PBN, sidebar/footbar sitewide yang mencurigakan, atau anchor yang tidak perlu.
- Disavow file: Buat file untuk tautan yang secara pasti adalah spam atau tidak dikenali.
- Bangun link baru: Link spam yang sudah dihilangkan tidak bisa kembali pulih, maka kamu harus merancang link building berkualitas lagi dari awal.
Kamu bisa gunakan alat seperti Google Search Console, SEOptimer, Ubersuggest, SEMrush, dan Ahrefs untuk memantau backlink.
5. Bersihkan Area Teknis
Masalah teknis bisa memperparah website, perbaiki dengan periksa:
- Periksa teknis website: robots.txt, noindex, dan canonical halaman tidak terblokir tanpa sengaja.
- Rendering JS & prerendering: Jika konten utama terbuat dari JS yang berat, maka siapkan prerender/SSR agar Googlebot dapat melihat konten.
- Keamanan & UGC: Bersihkan malware/hacked content, aktifkan moderasi kolom komentar atau forum untuk mencegah user-generated spam.
6. Site Reputation & Third-Party Content
Konten dari pihak ketiga yang tidak sesuai dengan tema domain atau melenceng jauh hingga tidak relevan bisa menurunkan reputasi website. Kamu bisa mengatasinya dengan cara:
- Audit semua konten: Jangan sampai ada konten dari pihak ketiga yang mengandung unsur terlalu promosi atau jauh dari tema utama website.
- Pastikan semua konten bernilai: Konten pihak ketiga harus bermanfaat, dan sesuai search intent sebelum dipublish.
- Tidak Spam: Konten tidak berisi clickbait, misleading, atau spamming yang mengandung skema backlink mencurigakan.
- Pihak ketiga kredibel: Pastikan pihak ketiga memiliki trafik tinggi dan berkualitas, bukan karena manipulasi.
Kapan Hasilnya Akan Terlihat
Google sendiri menegaskan kalau butuh waktu berminggu hingga bulanan untuk sistem bisa otomatis belajar bahwa situsmu sudah patuh pada peraturan dan secara konsisten memberikan konten yang bermanfaat.
Berdasarkan banyak pengalaman praktisi SEO, trafik bisa butuh 1-6 bulan untuk pulih, tergantung seberapa dalam dampak dan cepat kita beradaptasi.
Selanjutnya, kita lebih fokus pada pengunjung manusia, bukan algoritma. Bangun konten yang bermanfaat, jujur, dan relevan, serta perbaiki teknis, dan audit secara berkala.
Google sendiri melakukan sekitar 500-600 kali update dalam setahun, jadi penting juga untuk mengikuti perkembangan Google Update untuk web kamu.
Kalau kamu konsisten, trafik akan kembali bukan karena trik tapi karena nilai, sehingga menciptakan lalu lintas situs web yang baik.
Itulah cara memulihkan website yang terkena dampak Google Spam Update. Jika ada hal lain yang ingin kamu tanyakan atau diskusikan, bisa tulis di kolom komentar.


 
                    
