Sebagai orang yang bekerja di agensi digital, Sahabat Qwords pasti pernah mendapatkan tugas untuk memasarkan sebuah brand atau produk baru agar dikenal luas dan lebih dipercaya.
Di tengah situasi tersebut, kamu biasanya dihadapkan pada dua pilihan, antara menggunakan KOL atau influencer. KOL yang terkenal karena kredibilitasnya dalam satu bidang, sedangkan influencer memiliki cakupan audiens yang lebih luas, akhirnya kamu pun bingung harus pilih yang mana.
Maka jawabannya ada di artikel ini, mari kita simak lebih lanjut agar tidak salah pilih.
Pengertian KOL
KOL adalah singkatan dari Key Opinion Leader yang berarti figur yang diakui sebagai otoritas atau ahli dan juga seorang yang jika berbicara pada topik tertentu atau sesuai keahliannya maka dia akan didengar.
Contoh dari para KOL seperti chef yang berbicara soal makanan dan resep, dokter berbicara soal kesehatan, arsitek soal desain bangunan, dan masih banyak lagi.
KOL sendiri mendapatkan kredibilitas tersebut bukan cuma sekedar popularitas, tapi dari rekam jejak profesional dan pengalaman yang mereka alami secara langsung.
Influencer
Influencer merupakan seseorang yang membangun pengaruh melalui konten di sebuah platform digital seperti Instagram, TikTok, YouTube, X, Blog, dan semacamnya.
Berbeda dengan KOL yang membangun otoritas dari rekam jejak profesional dan pengalaman langsung. Influencer biasanya membangun pengaruh dari kedekatan emosional dan konsistensi cerita personal yang relatable dengan audiens.
Dengan kata lain, KOL bisa lebih unggul jika berbicara soal otoritas dan kepercayaan, sedangkan untuk influencer unggul pada koneksi emosional dan jangkauan kepada audiens.
6 Perbedaan KOL dan Influencer
Agar kamu lebih paham soal kedua figur dalam dunia digital tersebut, berikut enam perbedaan dasar KOL dan influencer.
1. Sumber Kredibilitas
KOL dipercaya karena keahlian, pengalaman, dan prestasi mereka di dunia nyata. Dengan begitu ucapan para KOL dianggap berdasarkan bukti, data, riset, atau hasil pengalaman profesional mereka sendiri.
Influencer mendapat kepercayaan karena keaslian personal, relatable story, dan konsistensi konten mereka di platform digital. Maka, hubungan antara influencer dan audiens akan lebih terasa emosional seperti teman, sehingga membuat rekomendasi atau saran mereka jadi terasa lebih dekat.
2. Media dan Interaksi
Biasanya KOL aktif dalam ranah tertentu yang mereka kuasai dan tidak jarang juga sering diundang untuk menjadi pembicara pada tema-tema yang relevan dengan bidang mereka baik secara online maupun offline.
Influencer memiliki cakupan topik yang lebih luas, mereka bisa membicarakan isu-isu terkini, keseharian mereka, tren yang sedang terjadi, storytelling visual, dan semacamnya.
3. Gaya Komunikasi
KOL biasanya lebih terstruktur dan informatif dalam gaya komunikasi, apalagi ketika menjelaskan hal-hal teknis dan kompleks dalam bidang mereka.
Sedangkan influencer cenderung lebih santai dan personal dengan visual yang memikat dan tempo yang relatif cepat. Ini karena mereka perlu memancing perhatian audiens saat percakapan berlangsung.
4. Area Pengaruh
KOL bisa sangat kuat pengaruhnya pada lingkungan atau komunitas yang sesuai dengan bidang mereka karena adanya hubungan fokus dan relevansi.
Untuk influencer, mereka kerap kali bisa menembus lintas komunitas atau lingkungan karena konten yang dibawakan lebih umum dan bisa diterima oleh banyak kalangan.
5. Relasi dengan Brand
KOL lebih cenderung terlibat pada kerja sama strategis dan jangka panjang seperti product input, advisory, dan kampanye edukasi berkelanjutan.
Kalau influencer lebih sering terlibat dalam kampanye taktis atau temporer, seperti launching dan UGS massal, serta endorsement produk yang cakupan pasarnya terbilang luas.
6. Biaya dan Value
Untuk KOL tarif biaya bisa lebih tinggi per outputnya, tapi value untuk setiap pengaruh juga bisa dibilang ikut mempengaruhi, terutama saat butuh trust yang hanya dimiliki oleh mereka.
Untuk influencer, biasanya biayanya sangat variatif dan tergantung size influencer itu sendiri mulai dari yang nano atau micro sampai mega.
Kapan Memilih KOL dan Influencer?
Setelah tahu perbedaan keduanya, saatnya kamu juga tahu kapan waktu yang tepat memilih satu dari mereka.
Sahabat Qwords bisa memilih KOL jika keperluanmu adalah:
- Promosi produk atau jasa yang segmented market.
- Butuh edukasi yang kredibel serta penguatan trust.
- Target audiens adalah profesional atau komunitas dengan niche tertentu.
Lalu untuk pemilihan influencer, kamu bisa memilihnya jika:
- Tujuan utamanya meningkatkan brand awareness dengan cepat dan jangkauan luas.
- Produk consumer good dengan rentang keputusan pembelian relatif pendek seperti fashion dan F&B.
- Butuh konten variatif dan mass UGC untuk mengisi funnel TOFU.
Selain itu, kamu juga bisa mengkolaborasikan KOL dan influencer pada momen-momen tertentu seperti, mengadakan kampanye dua lapis dimana KOL membangun edukasi dan argumen terpercaya, lalu influencer menyebarkan cerita relatable untuk cakupan yang lebih luas.
Cara Menilai KOL dan Influencer
Jika kamu punya banyak pilihan KOL atau influencer tapi bingung harus pilih yang mana, maka bisa menggunakan kerangka matriks 5R+3F, yaitu:
5R
- Reach: Jangkauan nyata setiap konten, bukan hanya jumlah followers.
- Recognition: Seberapa dikenal KOL atau influencer tersebut pada niche yang mereka bahas atau yang kamu tuju.
- Reference: Seberapa sering KOL atau Influencer tersebut dijadikan referensi oleh pihak ketiga.
- Relevance: Kecocokan gaya konten mereka dengan audiens yang kamu targetkan.
- Resonance: Kualitas interaksi di setiap konten mereka, seperti komentar, like, share, dan semacamnya.
3F
- Fit: Keselarasan value dan tone voice KOL atau influencer dengan brand kamu.
- Fraud-check: Hasil audit fake followers, spike aneh, atau engagement tidak wajar.
- Feasibility: Perbandingan biaya yang kamu berikan dan hasil yang kamu dapatkan.
Perlu kamu ingat, kalau menggunakan KOL atau influencer tidak memiliki kepastian akan melejitkan omset dari produk yang kamu jual. Maka tidak masalah kalau ingin mencoba dari yang skala micro dulu terlebuh dahulu.
Itulah penjelasan tentang perbedaan KOL dan influencer. Singkatnya, KOL muncul karena keahlian dan otoritas yang menguatkan kepercayaan publik kepada apa yang mereka ucapkan.
Sedangkan influencer hadir dengan kedekatan dan jangkauan yang dapat meningkatkan awareness audiens.
Jika kamu masih bingung tentang keduanya dan butuh penjelasan lebih lanjut, mari kita berdiskusi di kolom komentar.


 
                    
