Apa Itu CSS, Cara Kerja, Jenis, Kegunaan & Contohnya

4 min read

Apa Itu CSS Inilah Pengertian, Cara Kerja, dan Kegunaannya

CSS, atau Cascading Style Sheets adalah bahasa pemrograman yang digunakan untuk mengatur tampilan dan format dari dokumen HTML.

Fungsi CSS dapat menentukan warna, ukuran teks, layout, dan banyak elemen desain lainnya untuk menciptakan pengalaman visual yang menarik bagi pengunjung website.

Dalam artikel ini, kita akan membahas secara lebih mendalam tentang CSS. Jadi, simak sampai akhir artikel, ya!

Apa Itu CSS?

CSS adalah kepanjangan dari Cascading Style Sheets, sebuah bahasa pemrograman yang digunakan dalam pengembangan web untuk mengatur tampilan dan format dari dokumen HTML. 

Dengan menggunakan CSS, kamu dapat mengontrol aspek visual dari sebuah halaman web, seperti warna, ukuran teks, layout, dan tampilan lain.

CSS bekerja secara terpisah dari HTML, sehingga memudahkan dalam mengubah tampilan keseluruhan website dengan cepat dan efisien tanpa perlu takut error.

Apa Perbedaan CSS dengan HTML?

Agar lebih mudah, kami berikan perbandingan CSS dengan HTML dalam bentuk tabel:

Perbedaan

CSS

HTML

Function Digunakan untuk mengatur tampilan dan format halaman website lebih menarik Digunakan untuk membuat struktur dan konten halaman website
Main Task Mengatur tampilan dan gaya elemen-elemen HTML Menyusun struktur dan menentukan elemen-elemen halaman website seperti tulisan, heading dll.
Syntax Menggunakan aturan dan properti khusus Menggunakan tag dan atribut
Hierarchy Tidak memiliki hierarki, gaya dapat diterapkan pada elemen apa pun Memiliki struktur hierarkis dengan elemen anak dan turunannya
Cascade Menggunakan prinsip kaskade, aturan CSS dapat ditumpuk dan elemen mewarisi gaya dari elemen di atasnya Tidak berlaku, gaya ditentukan secara langsung pada elemen
Roles Mengontrol tampilan visual, seperti warna, font, layout, dan efek visual Menentukan elemen-elemen seperti teks, gambar, link, dan paragraf
Interaction Membutuhkan HTML sebagai dasar struktur untuk menerapkan gaya Membutuhkan CSS untuk memberikan tampilan dan gaya pada elemen-elemen

CSS dan HTML memiliki peran yang berbeda dalam pengembangan website.

HTML digunakan untuk menyusun struktur dan konten halaman web, sementara CSS digunakan untuk mengatur tampilan dan gaya elemen-elemen HTML.

Keduanya saling melengkapi untuk menciptakan pengalaman website menarik. Pada artikel yang lain, kamu juga telah mengulas perbedaan HTML, CSS, dan JavaScript yang barangkali kamu butuhkan.

Bagaimana Cara Kerja CSS?

Secara default, CSS memakai bahasa Inggris sederhana berbasis syntax. Selanjutnya CSS didukung dengan berbagai rules yang mengaturnya.

Keberadaan HTML ini pada dasarnya dirancang semata-mata untuk mendeskripsikan konten. Yang kemudian dibantu dengan keberadaan CSS yang memberikan sedikit sentuhan modifikasi.

Kombinasi kinerja keduanya dapat memaksimalkan tampilan website seperti yang Sahabat Qwords inginkan.

Struktur CSS cukup sederhana, sehingga pengaplikasiannya pun cukup mudah. Di dalam struktur CSS ini terdiri dari selector dan declaration block.

Dalam hal ini kamu dapat memilih elemen yang diinginkan kemudian dapat juga melakukan deklarasi terhadap elemen tersebut.

Selector bekerja mengarahkan elemen ke HTML yang akan diubah penampilannya. Declaration block bekerja memisahkannya dengan tanda titik koma.

Apa Saja Jenis CSS?

web desain
web desain

1. Inline Style Sheet

Jenis CSS pertama yang kerap kali digunakan adalah Inline Style Sheet, CSS tipe ini biasa diterapkan langsung pada object yang ingin dirubah tampilannya.

Misalnya, seperti teks biasa yang ingin dirubah warnanya. Penggunaan CSS jenis ini hanyamembutuhkan penambahan tag <style> sehingga sangat mudah diaplikasikan.

2. External Style Sheet

Berbeda dengan Inline Style Sheet, External Style Sheet jauh lebih praktis digunakan karena peletakannya yang berada diluar area object.

CSS jenis ini juga bisa digunakan secara berulang pada beberapa object sekaligus, bahkan antar website sehingga lebih menghemat ruang.

3. Embedded Style Sheet

CSS jenis ini memiliki ciri yang hampir sama dengan Inline Style Sheet karena diletakkan pada halaman yang sama pada suatu website.

Bedanya, untuk Embedded Style Sheet posisinya berada di antara tag <head> dan </head> serta di awali dengan tag <style>.

Secara umum, Embedded Style Sheet dimanfaatkan untuk membuat tampilan unik di suatu laman website dengan pola berulang.

Contohnya untuk mengatur posisi iklan di awal paragraf untuk semua artikel.

Keuntungan Belajar CSS

Sebagai blogger atau pengelola website, Sahabat Qwords sebenarnya tidak dituntut untuk belajar CSS.

Pasalnya, saat ini sudah banyak jasa pembuatan website di Indonesia yang bersedia dibayar secara freelance untuk mengatasi sebaga kebutuhan websitemu.

Namun, belajar CSS bakal memberikan kamu keleluasaan dalam mengoprek berbagai tampilan website secaa mandiri.

Jadi, kamu bakal lebih mudah jika suatu saat sudah bosan dengan susunan warna, tata letak hingga penggunaan font dan ingin menggantinya.

Terlepas dari itu, di era digital seperti sekarang ini dengan belajar CSS maka Sahabat Qwords juga berpotensi mendapatkan pemasukan tambahan lewat penawaran jasa freelance.

Perkembangan website yang sangat massif tentu bisa menjadi peluang menjanjikan dengan berbekal skill CSS yang kamu miliki.

Kelebihan CSS

Sebenarnya mudah sekali membedakan website yang menggunakan CSS atau tidak.

Nah, jika Sahabat Qwords menemukan website ketika sedang loading hanya menampilkan warna layar putih saja, maka website tersebut bisa dipastikan tidak menggunakan CSS, atau hanya menggunakan HTML saja.

Sebelum CSS diterapkan, semua stylizing harus Sahabat Qwords sertakan pada markup HTML. Dengan demikian kamu harus mendeskripsikan semua warna font, background, dan lainnya secara terpisah.

Kelebihan CSS sendiri dapat mengatur semua tampilan pada aspek file yang berbeda. Kemudian kamu dapat menentukan file dan mengintegrasikannya di atas markup HTML.

Dalam hal ini, markup HTML semakin mudah dimaintain. Singkatnya, CSS ini memudahkan kamu agar tidak perlu mendeskripsikan tampilan masing-masing elemen secara berulang.

Oleh sebab itu, waktu Sahabat Qwords tidak terbuang percuma untuk membuat kode dan membenahi error. Bahkan kekurangan lainnya dapat segera diminimalisir.

Contoh Syntax CSS

Berikut beberapa contoh Syntax CSS dasar yang umum digunakan dan bisa kamu coba:

1. Mengatur warna latar belakang dengan CSS:

 body {

     background-color: #f2f2f2;

   }

2. Mengatur warna teks dengan CSS:

body {

background-color: #f2f2f2;

}

   h1 {

     color: blue;

   }

3. Mengatur ukuran font dengan CSS:

body {

background-color: #f2f2f2;

Promo

}

p {

     font-size: 16px;

   }

    1.  body {

background-color: #f2f2f2;

}

4. Mengatur margin dan padding dengan CSS:

.container {

     margin: 10px;

     padding: 20px;

   }

5. Mengatur tata letak dengan float dengan CSS:

content {

     float: left;

   }

    1.  body {

background-color: #f2f2f2;

}

6. Mengatur tata letak dengan position dengan CSS:

 .box {

     position: relative;

     top: 50px;

     left: 20px;

   }

7. Mengatur tampilan border dengan CSS:

.box {

     border: 1px solid black;

   }

    1.  body {

background-color: #f2f2f2;

}

8. Mengatur tampilan link dengan CSS:

 {

     text-decoration: none;

     color: blue;

   }

9. Mengubah tampilan elemen saat dihover dengan CSS:

button:hover {

     background-color: gray;

   }

    1. body {

background-color: #f2f2f2;

}

10. Mengatur ukuran dan tata letak gambar dengan CSS:

img {

      width: 200px;

      height: 150px;

      display: block;

      margin: 0 auto;

    }

Demikian beberapa contoh sintaks CSS dasar yang dapat digunakan untuk memberikan gaya pada elemen-elemen HTML.

Apakah CSS Inline Lebih Efisien dari File Eksternal?

Tidak benar, menempatkan CSS dalam file eksternal dan menghubungkannya ke halaman web adalah yang lebih disarankan.

Karena memungkinkan caching dan penggunaan ulang kode CSS sehingga dapat meningkatkan kinerja dan efisiensi.

Apakah CSS Berdampak Pada Website?

Benar, CSS dapat mempengaruhi performa halaman web, terutama jika digunakan secara berlebihan dan tidak efisien.

Misalnya, menggunakan banyak animasi, efek transisi yang kompleks sehingga memperlambat waktu muat halaman.

CSS Cascading Style Sheet
CSS Cascading Style Sheet

Demikianlah artikel terkait pengertian apa itu CSS lengkap dengan cara kerja dan fungsinya untuk memaksimalkan sebuah website.

Sekarang Sahabat Qwords pasti sudah faham dan tahu apa itu CSS bahkan sudah bisa mempraktikannya sendiri di rumah.

Maka Sahabat Qwords sudah bisa mulai membuat website semenarik mungkin agar para pengunjung merasa nyaman ketika mengakses berbagai konten yang ada.

Promo
Qwords Editorial
Qwords Editorial We have 20 years of experience in educating readers on Hosting, Website Development, Digital Marketing, and Business topics. We remain committed to providing the best educational materials.
Qwords Editorial We have 20 years of experience in educating readers on Hosting, Website Development, Digital Marketing, and Business topics. We remain committed to providing the best educational materials.
Apakah Sahabat Qwords sedang mencari contoh website travel yang SEO Friendly? Memang membangun website untuk tujuan pemasaran jasa travel tidak boleh mengabaikan desain hingga...
Zulfa Naurah Nadzifah Zulfa Naurah Nadzifah
4 min read
Apakah Sahabat Qwords pernah resah, karena konten atau artikel yang kamu tulis dan riset dengan susah payah malah dicopas oleh website lain tanpa izin?...
Zulfa Naurah Nadzifah Zulfa Naurah Nadzifah
3 min read
Apakah Sahabat Qwords saat ini sednag bingung dengan desain website yang ingin dibangun? Atau sudah ada gambaran, tapi minim contoh website organisasi yang beneran...
Zulfa Naurah Nadzifah Zulfa Naurah Nadzifah
5 min read
Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

//