Plugin adalah perangkat lunak tambahan yang dapat Sahabat Qwords pasang pada aplikasi, website atau program utama agar kinerjanya menjadi lebih baik.
Perangkat lunak tambahan ini sifatnya pelengkap, sehingga tidak akan mengubah atau merusak fungsi dasar aplikasi atau website utama.
Dengan memasang plugin, Sahabat Qwords bisa menikmati manfaat fitur yang tadinya belum tersedia.
Perlu Sahabat Qwords ingat, setiap aplikasi, website atau program memiliki plugin-nya masing-masing.
Penamaan plugin juga untuk tiap aplikasi berbeda-beda. Seperti sebutan extension untuk Google Chrome, add-on untuk Mozilla, dan plugin untuk CMS WordPress.
Plugin pada WordPress
WordPress merupakan CMS (Content Management System) yang paling banyak digunakan untuk membangun dan mengelola website di seluruh dunia.
CMS satu ini hadir dengan banyak template dan plugin yang dapat kamu pasang secara cuma-cuma. Plugin WordPress sendiri ditulis dalam bahasa pemrograman PHP yang dapat langsung terintegrasi dengan WordPress.
Saat ini, ada lebih dari 59.000 plugin gratis dan 5.200 plugin berbayar di WordPress sehingga totalnya ada sekitar 64.000 plugin.
Fungsi Plugin pada WordPress
Ada banyak fungsi plugin untuk WordPress, tetapi jika kamu sederhanakan maka fungsi plugin ada dua.
1. Mempermudah Mengatur Website
Plugin pada CMS WordPress berfungsi untuk memberikan kemudahan bagi kamu yang tidak memiliki latar belakang dalam bahasa pemrograman agar dapat mengelola website dengan mudah.
Sebagai contoh, ketika ingin membuat child theme atau tema untuk anak-anak. Kamu juga bisa menggunakan plugin yang salah satunya adalah WP Child Theme Generator.
Dengan plugin itu maka kamu akan lebih mudah membuat tema website untuk anak-anak. Jika tidak menggunakan plugin maka kamu harus mengaturnya secara manual dengan codingan khusus.
2. Memberikan Fitur Tambahan
Tidak hanya sampai di situ, plugin juga berfungsi untuk mengaktifkan fitur-fitur tambahan agar website berjalan secara lebih optimal.
Contohnya bisa kita lihat begitu nyata, ketika saat ini terdapat berbagai jenis plugin, seperti plugin SEO untuk memaksimalkan SEO website, plugin keamanan untuk memperkuat keamanan, dan masih banyak lagi.
Tanpa menginstal satu pun plugin, sebut saja plugin SEO, kamu tidak akan menemukan menu di WordPress untuk melakukan optimasi tambahan pada aspek SEO.
Ini juga berlaku untuk beberapa jenis plugin lainnya. Sekarang, untuk mengenal beberapa jenis plugin WordPress lebih dalam, kamu simak ulasannya di bawah ini.
Jenis-Jenis Plugin WordPress
Seperti yang sudah Sahabat Qwords ketahui, ada puluhan ribu plugin yang tersedia untuk mengoptimasi WordPress, baik yang gratis maupun berbayar.
Dari sekian banyak plugin tersebut, mereka dikelompokkan menjadi 6 jenis yang berbeda, yaitu:
1. Plugin SEO
Plugin SEO merupakan tambahan pada CMS WordPress untuk membantu mengoptimalkan website agar lebih mudah ditemukan pada mesin pencari seperti Google.
Apabila telah dipasang, plugin secara otomatis akan memberikan parameter penilaian atas konten maupun performa website kamu.
Sehingga, kamu punya kesempatan yang lebih besar untuk berada di peringkat awal SERPs (Search Engine Result Pages). Plugin SEO yang paling populer digunakan antara lain:
- Yoast SEO
- Rank Math SEO
- All in One SEO Pack
2. Plugin Keamanan
Sementara itu, plugin keamanan adalah software tambahan yang berfungsi untuk mengaktifkan fitur yang dapat melindungi website dari serangan siber. Contoh dari plugin keamanan yang memiliki rating tinggi adalah:
- Really Simple SSL
- Wordfence
- Jetpack
3. Plugin Backup
Untuk menghindari kehilangan data, sangat disarankan kepada para pemilik website untuk mengamankan data-data pentingnya menggunakan fitur backup WP. Beberapa plugin backup yang banyak dipercaya oleh users adalah:
- Jetpack
- UpdraftPlus
- Duplicator
4. Plugin Antispam
Pernahkah Sahabat Qwords mendapati kolom komentar penuh dengan spam? Berisi kata-kata rancu atau tautan-tautan sampah? Tentu saja hal tersebut membuat situs kamu terlihat sangat tidak profesional.
Untuk mencegah terjadinya hal ini, kamu dapat menggunakan plugin antispam seperti:
- Akismet Spam Protection
- Jetpack
- Antispam Bee
5. Plugin Booster Kecepatan Website
Kecepatan website dipengaruhi oleh banyak hal seperti paket hosting yang diambil, ekstensi domain yang dipakai, jumlah konten, jumlah file multimedia, dan lain sebagainya.
Kecepatan waktu loading suatu website ternyata sangat berpengaruh terhadap upaya optimasi SEO. Oleh karena itu, banyak pengguna yang memilih menggunakan:
- plugin Jetpack
- WP Super Cache
- W3 Total Cache
6. Plugin Media Sosial
Siapa yang tidak menggunakan media sosial pada zaman serba digital ini? Rasanya hampir sebagian besar orang yang Sahabat Qwords temui pastinya memiliki akun media sosial.
Untuk menggaet traffic dari media sosial, kamu bisa memasang tombol share ke media sosial pada website kamu. Sehingga, siapapun yang tergugah dengan konten Sahabat Qwords dapat dengan mudah membagikannya melalui media sosial mereka.
Hal ini juga akan berpengaruh langsung pada brand awareness dan kenaikan traffic website kamu. Untuk plugin media sosial yang banyak dipakai saat ini antara lain adalah:
- Blog2Social
- Social Media Share Buttons Popup & Pop Up Social Sharing Icons
- Social Sharing plugin
Hal yang Harus Diperhatikan Saat Memilih Plugin
Walaupun plugin berfungsi untuk mengoptimalkan kinerja aplikasi utama, dalam hal ini adalah WordPress, namun sebaiknya Sahabat Qwords tidak sembarangan dalam memasangnya.
Apabila tidak berhati-hati dalam memasang plugin, performa website kamu bisa menurun atau malah mengalami kerusakan. Maka, kamu harus memperhatikan beberapa hal, seperti:
1. Kapasitas Penyimpanan
Sangat penting untuk memastikan bahwa sisa penyimpanan masih memadai untuk plugin baru, karena setiap plugin akan memakan memori website.
Sebab, kapasitas yang terlalu penuh akan memperlambat waktu loading halaman website kamu dan meningkatkan persentase bounce back.
2. Memahami Fungsi Plugin
Kemudian, kamu juga sebaiknya memperhatikan fungsi setiap plugin yang akan dipasang dan hindari memasang plugin dengan fungsi yang sama karena bisa memicu error.
Selain memicu error, tindakan ini juga akan memakan ruang penyimpanan dengan percuma.
3. Perhatikan Ulasan Pengguna
Seperti halnya saat berbelanja online, kamu dapat memastikan kualitas produk melalui kolom review. Begitu pula yang seharusnya kamu lakukan saat akan memasang suatu plugin.
4. Susunan Kode Software
Hal selanjutnya adalah kode software-nya. Hindari plugin yang tersusun dari dari kode software yang jarang diperbarui oleh developer-nya.
Pasalnya, plugin dengan ciri seperti yang telah dijelaskan di atas memiliki potensi error yang tinggi. Selain keempat hal di atas, perlu juga untuk mengetahui tentang perbedaan plugin berbayar dan gratis.
Hal ini karena beberapa pengguna menganggap bahwa plugin gratis itu pasti tidak bisa menjalankan fungsinya dengan baik. Padahal, asumsi ini sama sekali tidak tepat. Untuk lebih jelasnya, silakan baca ulasan di bawah ini.
Perbedaan Plugin Gratis dan Plugin Berbayar
Seperti yang diketahui, pengembang plugin menerapkan sistem berbayar dengan ‘mengunci’ fitur-fitur tertentu.
Namun, bukan berarti kita bisa mengabaikan kualitas versi gratisnya begitu saja. Simak perbandingannya dengan seksama, yuk.
Karakteristik Plugin Gratis:
- Fitur: Biasanya menyediakan fungsi dasar yang cukup untuk banyak kebutuhan sederhana. Namun, opsi kustomisasi dan fitur lanjutan sering kali terbatas.
- Dukungan: Pengguna sering kali hanya mendapatkan dukungan dari forum komunitas atau dokumentasi publik. Minusnya, respon untuk masalah bisa memakan waktu, tergantung anggota lain dalam forum tersebut.
- Keamanan: Karena dikembangkan oleh komunitas atau pengembang independen, pembaruan mungkin tidak selalu rutin. Ini bisa membuka celah keamanan jika plugin tidak dikelola dengan baik.
Karakteristik Plugin Berbayar:
- Fitur: Fiturnya lebih lengkap, dengan opsi kustomisasi yang lebih luas. Plugin berbayar dirancang untuk memenuhi kebutuhan yang lebih profesional atau untuk bisnis.
- Dukungan: Pengguna mendapatkan dukungan langsung dari tim dukungan pelanggan yang disediakan pengembang, termasuk bantuan teknis, yang biasanya lebih cepat dan responsif.
- Keamanan: Plugin berbayar umumnya memiliki pembaruan yang lebih sering, termasuk patch keamanan, karena pengembang memiliki insentif finansial untuk menjaga kualitas dan keamanan produk mereka.
Secara umum, plugin berbayar menawarkan lebih banyak keuntungan untuk pengguna yang membutuhkan fungsionalitas lebih kompleks dan dukungan jangka panjang.
Itulah penjelasan lengkap mengenai plugin WordPress, mulai dari fungsi, jenis, hingga tips memilih yang tepat.
Dengan memilih dan memasang plugin secara bijak, Sahabat Qwords bisa meningkatkan performa, keamanan, dan fungsionalitas website tanpa harus repot menulis kode.
Selalu gunakan plugin resmi dan sesuaikan dengan kebutuhan website kamu. Jangan tergiur plugin bajakan karena bisa membahayakan data dan reputasi situsmu.