Cara Hitung Conversion Rate yang Tepat

3 min read

Memahami manfaat dan cara hitung conversion rate adalah salah satu aspek penting dalam menjalankan strategi marketing yang terukur.

Dulu, kamu mungkin lebih peduli dengan berapa banyak orang yang mampir ke website, media sosial, atau toko online kamu. Sekarang, kita harus lebih peka dengan berapa banyak dari pengunjung yang benar-benar mengambil tindakan melebihi klik-klik saja.

Nah, di sinilah peran Conversion Rate (CR) semakin dipertimbangkan.

Simak ulasan lebih dalam berikut ini!

Mengapa Conversion Rate Penting?

Conversion Rate (CR) adalah indikator apakah strategi marketing, konten, atau UX kamu benar-benar “mengonversi” audiens menjadi pengguna nyata, pelanggan, atau lead.

Sebagai metrik yang menunjukkan seberapa efektif trafik diubah menjadi tindakan pembelian, pendaftaran, klik tombol, download, dll. CR akan sangat berharga, terutama bagi kamu yang saat ini merupakan seorang content creator, social media specialist, freelancer, atau pemilik startup.

CR wajib kamu pertimbangkan dan perhatikan, sebab beberapa alasan berikut ini!

  • Menilai efektivitas kampanye dan konten
  • Menghemat biaya dan waktu
  • Meningkatkan pendapatan dan ROI
  • Mengukur kualitas strategi, bukan sekadar kuantitas

Data dan hasil perhitungan CR akan membantumu memahami “temperatur” atau sejauh mana usahamu membuahkan hasil, melebihi popularitas yang hanya bisa terbaca sekilas lewat angka-angka.

Rumus dan Cara Menghitung Conversion Rate

Rumus menghitung CR sebenarnya cukup mudah:

Conversion Rate (%) = (Jumlah Konversi ÷ Total Pengunjung / Interaksi) × 100%

Makna kata konversi bisa bermacam-macam bergantung tujuan kamu, mulai dari pembelian produk, klik tombol, pendaftaran, download, dll.

Contoh sederhana

  • Kamu punya 5.000 pengunjung ke situs kamu dan 250 di antaranya melakukan pembelian, maka CR-nya adalah: CR = (250 ÷ 5.000) × 100% = 5%
  • Postingan IG atau landing page kamu dilihat oleh 1000 orang, dengan 50 klik link atau mendaftar, sehingga perhitungan CR-nya, yaitu (50 ÷ 1000) × 100% = 5%

Mudah bukan?

Kalau kamu tidak mau menhitung secara manual, kamu bisa gunakan beragam tools atau “conversion rate calculator” online yang kini bisa dengan mudah membantumu menghitung CR berdasarkan datamu.

Beberapa Variasi CR Dari Website, Sosial Media, Email, hingga  Landing Page

CR tidak hanya berlaku untuk e-commerce saja.

Berikut beberapa penerapan umum penghitngan CR yang bisa kamu gunakan untuk menilai berhasil tidaknya strategi marketingmu.

  • Website atau E-commerce Conversion Rate: CR di platform ini akan membantumu menghitung seberapa banyak pengunjung akhirnya membeli produk yang sedang kamu promosikan.
  • Landing Page Conversion Rate: Perhitungan CR landing page dari visitor landing page, akan memberikan gambaran berapa yang melakukan aksi (daftar, klik, download, dsb) di landing page yang kamu iklankan.
  • Email Marketing Conversion Rate: Berapa banyak penerima email marketingmu yang melakukan klik link atau melakukan aksi pun akan terhitung dengan tumus CR yang bisa diterapkan juga untuk EM.
  • Social Media atau Media Sosial Conversion Rate: Perhitungan conversion rate memang lebih umum digunakan untuk melihat CR sebuah media sosial. Misalnya dari jumlah pengikut atau impressions, berapa yang klik, daftar, beli, atau konversi sesuai target.

Jadi, rumus perhitungan CR bisa kamu gunakan untuk menghitung aksi nyata yang dilakukan target marketmu di sejumlah funnel marketing, seperti yang sudah disebutkan di atas.

Berapa Angka Conversion Rate yang Baik?

Tidak ada jawaban universal, berapa angka yang baik untuk sebuah CR.

Namun, ada pertimbangan bahwa CR yang ideal minimal sebanyak 10%.

Promo

Tapi, lagi-lagi angka semacam itu harus didasarkan pada tujuan, industri, channel, dan audience kamu di sejumlah funnel marketing yang ingin kamu hitung conversion rate-nya.

Sebagai acuan kasar, banyak bisnis online atau e-commerce yang biasanya memiliki angka CR di kisaran 2%-5%, bila strategi dan trafiknya berjalan wajar.

Tapi ingat, untuk kamu yang sekarang mungkin sedang membangun brand, startup, atau portofolio sebagai social media specialist, angka idealnya bisa lebih fleksibel.

Yang penting, CR mencerminkan sejauh mana kamu bisa mengonversi audiens dengan efektif.

Tips untuk Memaksimalkan Angka CR

Berikut ini beberapa tips dan insight supaya CR kamu bisa meningkat:

  • Definisikan makna kata conversion dengan lebih jelas terlebih dahulu, apakah itu pembelian, klik link, daftar newsletter, download freebie, atau lainnya. Sebab, definisi yang jelas akan menghasilkan CR yang lebih meaningful juga.
  • Fokus pada user experience (UX) ditambah copywriting serta desain yang engaging atau menarik. Seringkali, CR yang tinggi tidak sekadar datang dari data soal traffic, tapi seberapa mudah dan menarik kamu mengajak audiens untuk mengambil aksi.
  • Target trafik yang relevan, bukan cuma kuantitas. Trafik banyak, tapi tidak sesuai dengan detail target biasanya akan menghasilkan CR yang rendah. Lebih baik targetkan lebih sedikit orang atau audiens, tapi relevan.
  • Pantau dan ukur dengan konsisten. Perhatikan tiap kampanye, postingan media sosial, atau landing page, supaya kamu bisa tahu pola mana yang bekerja dan bagaimana polanya.
  • Uji dan optimisasi (‘test and learn’ atau A/B testing). Coba variasikan copy yang menarik, mulai dari judul, caption, tata letak, CTA, hingga perhatikan waktu posting untuk melihat mana yang menghasilkan CR lebih baik.

Dengan pendekatan seperti ini, tidak hanya engagement-mu yang bisa lebih meningkat, tapi juga konversi nyata berupa lead, sales, atau tindakan nyata lain yang bisa terjadi.

Conversion Rate vs Retention Rate

Seringkali orang tertukar antara conversion rate dan retention rate.

Padahal, retention rate mengukur seberapa banyak pelanggan atau pengguna yang kembali atau tetap aktif di periode tertentu.

Sementara CR fokus pada aksi awal atau konversi pertama, misalnya dari kunjungan ke pembelian, atau dari follower ke klik link.

Keduanya penting, tapi fungsinya berbeda. CR untuk mengukur efektivitas konversi awal dan retention rate untuk melihat seberapa baik kamu menjaga pengguna atau pelanggan supaya tetap engaged.

Conversion Rate, Metrik Teman Setia Marketing

Sahabat Qwords, kalau kamu serius dengan proyek digital, konten, brand, atau bisnis online, conversion rate adalah metrik yang tidak boleh kamu abaikan, sebab ia akan jadi teman setia.

Dengan CR, kamu bisa mengubah data mentah (trafik, follower, visitors) menjadi insight, seberapa “menghasilkannya” mereka atau angka-angka itu.

Dari sana, kamu bisa mengevaluasi strategi, mengoptimalkan konten, dan tentu saja meningkatkan hasil nyata.

Jadi, yuk mulai perhatikan CR-mu dengan mendefinisikan konversi yang kamu mau, menghitung, memantau, dan terus berksperimen tentang strategi peningkatan CR.

Dengan cara itu, kamu tidak hanya akan tampil keren di media sosial, tapi juga mampu menkonversi audiens jadi aksi nyata, seperti jualan, lead, engagement, atau goal lain yang ingin kamu raih.

Gimana, makin paham kan tentang apa itu CR dan bagaimana cara menghitungnya?

Coba komen di kolom komentar kalau kamu punya pertanyaan lanjutan!

Promo
Zulfa Naurah Nadzifah
Zulfa Naurah Nadzifah Zulfa is a content writer and copywriter who enjoys turning words into ideas that speak. She writes about SEO, branding, and all things digital. For her, writing is a way of talking to the world.
Zulfa Naurah Nadzifah Zulfa is a content writer and copywriter who enjoys turning words into ideas that speak. She writes about SEO, branding, and all things digital. For her, writing is a way of talking to the world.
Sahabat Qwords, apakah saat ini kamu sedang membangun situs web seperti blog, e-commerce, portofolio, atau landing page? Kalau iya, penting untuk kamu menambahkan SSL...
Zulfa Naurah Nadzifah Zulfa Naurah Nadzifah
3 min read
Pernah merasa sudah punya banyak leads yang tidak kunjung berubah menjadi pelanggan? Atau mungkin bingung bagaimana cara “menjaga komunikasi” tanpa harus mengirim email manual...
Shakila Zahra Previa Shakila Zahra Previa
2 min read
Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

//