Daftar Isi
show
Media Sosial Itu Sangat Berbahaya!
Sebetulnya, media sosial memiliki banyak dampak positif, lho. Bahkan, Anda pasti juga kerap menjumpai beberapa pengguna yang sukses melalui media sosialnya. Peran media sosial bila dimaksimalkan sebenarnya sangat luas, contohnya sebagai media promosi atau sekadar portofolio. Namun, fenomena oversharing yang beberapa tahun terakhir sering terjadi justru bisa membuat media sosial seperti bumerang bagi penggunanya. Oversharing diartikan sebagai tindakan membagikan informasi pribadi terlalu berlebihan di media sosial. Dari tindakan ini saja, dampaknya bahkan sangat beragam, dan semuanya sangat berbahaya. Akhir 2021 lalu, Anda mungkin juga mendengar berita bahwa terdapat pengguna media sosial Instagram yang menjadi korban penipuan. Awalnya, korban hanya mengikuti tren Instagram dan tidak sengaja membagikan informasi pribadinya, yaitu nama panggilan. Namun, ternyata itu adalah awal malapetaka yang menimpa pengguna tersebut menjadi koran penipuan.Meskipun ini adalah salah satu dari banyaknya contoh kasus yang pernah terjadi, Anda sebagai pengguna media sosial harus sadar bahwa tidak semua pengguna media sosial itu adalah orang baik. Sebagai upaya untuk berjaga-jaga, Anda sebaiknya melakukan beberapa cara menjaga privasi di media sosial. Sehingga Sahabat Qwords dapat menghindari atau bahkan mencegah berbagai macam potensi bahaya yang mengancam privasi Anda.Pagi td temen sy tlp, nangis2 abis ditipu katanya. Biasalah, penipu yg tlp minta transfer gtu. Yg bikin temen sy percaya, si penipu manggil dia “pim”. “Pim” adlh panggilan kecil tmn sy, yg hanya org deket yg tau. Terus dia inget dia abis ikutan ini: pic.twitter.com/DdvW62ia0e
— dtm (@ditamoechtar_) November 23, 2021
7 Cara Menjaga Privasi di Media Sosial
Setidaknya ada tujuh cara yang bisa Anda terapkan. Ini bisa diterapkan pada semua media sosial yang Anda miliki. Langsung saja, berikut ulasan lengkapnya.1. Atur Kata Sandi yang Benar-Benar Kuat

- password
- inipassword
- katasandi
- 1234567890
- 0987654321
- 12345abcde
- dan sebagainya
2. Aktifkan Two-Factor Authentication
Autentikasi dua faktor sederhananya adalah proses validasi pengguna yang akan login ke akun media sosialnya. Nah, di sini Anda akan didiverifikasi menggunakan kode OTP yang dikirimkan melalui nomor telepon yang juga tertaut dengan akun media sosial, beberapa pertanyaan yang jawabannya diketahui oleh pengguna, sidik jari, hingga verifikasi wajah. Bila Anda telah mengaktifkan autentikasi dua faktor ini, pengguna lain yang mencoba untuk membajaknya tidak akan berhasil karena yang bisa melewati proses autentikasi hanya Anda sang pemilik akun. Fitur keamanan tamabahan ini sudah tersedia di berbagai platform media sosial seperti Instagram, Twitter, TikTok, dan sebagainya. Dengan mengaktifkan 2FA ini, Anda juga bisa mengetahui di perangkat mana saja akun media sosial telah melakukan login. Jadi, bila ada perangkat yang terlihat mencurigakan telah digunakan untuk login akun, Anda bisa menghapus izin perangkat tersebut seketika.3. Jangan Memberikan Informasi Pribadi di Media Sosial
Seperti yang sudah disinggung di awal, bahwa oversharing kerap menjadi penyebab utama kebocoran data. Pengguna yang ceroboh tidak segan-segan untuk membagikan informasi seperti nama dan alamat lengkap, tanggal lahir, nama anggota keluarga, alamat email, hingga nomor kartu kredit. Beberapa data seperti ini akan dimanfaatkan oleh peretas untuk menyalahgunakan data Anda. Bayangkan, Anda terbukti telah melakukan transaksi barang ilegal padahal Anda tidak melakukannya. Pasalnya, peretas menggunakan data Anda untuk melakukan transaksi tersebut. Itu baru satu contoh kasus, belum lagi dengan modus yang lain. Jadi, berhati-hatilah dalam membagikan segala jenis informasi pribadi melalui media sosial. Anda tidak akan pernah tahu apa yang dilakukan bahkan oleh pengikut akun media sosial setelah melihat informasi yang Anda bagikan. Bisa jadi, mereka akan berniat jahat kepada Anda.4. Logout Setelah Selesai Menggunakannya
Setelah menggunakan media sosial, biasanya pengguna jarang melakukan logout akun dari perangkat. Hal ini akan sangat berbahaya bila Anda menggunakan perangkat lain (komputer/smartphone kantor, perangkat milik teman, dsb). Beberapa contoh kasus yang sering terjadi adalah akun Anda akan dipakai untuk mengakses hal-hal yang tidak senonoh, mengirimi pesan orang lain, atau yang paling parah adalah kata sandi akun Anda diubah oleh orang lain. Bila menggunakan perangkat Anda sendiri, mungkin akan lebih aman bila perangkat juga sudah mengaktifkan keamanan seperti sidik jari, PIN, atau tes wajah.5. Hindari Mengklik Tautan Sembarangan
Setiap kali Anda menemui tautan yang dibagikan oleh orang lain atau muncul di beranda media sosial media, jangan pernah mengkliknya bila Anda tidak mengenal orangnya, atau orang tersebut sangat mencurigakan. Tautan tersebut bisa saja menjadi awal kasus terjadinya scamming, lho. Misalnya, Anda mendapatkan email palsu yang mengaku dari pihak Instagram dan meminta Anda untuk mengubah kata sandi. Karena merasa panik, perintah tersebut pun Anda turuti dengan mengubah kata sandi akun. Setelah itu, akun Anda sudah tidak dapat diakses lagi karena telah diambil alih oleh peretas menggunakan teknik scamming. Berbahaya, bukan? Maka dari itu, hindari asal mengklik tautan di media sosial ya, Sahabat Qwords.6. Menonaktifkan Single Sign-On

7. Gunakan VPN

Beli VPN Murah untuk Menjaga Privasi
Berbicara soal VPN, kami memiliki satu rekomendasi VPN murah terbaik dari Diego VPN. Dengan server yang berada di Indonesia, tentu keamanan data Anda akan sangat terjamin. Untuk menggunakan Diego VPN, Sahabat Qwords hanya perlu membayar mulai dari Rp35.000 per bulannya. Yuk, biasakan browsing dengan aman pakai VPN!