Pernahkah Sahabat Qwords merasa jenuh, karena harus login berkali-kali ke aplikasi berbeda? Pasti melelahkan ya rasanya.
Padahal problem itu bisa diselesaikan dengan yang namanya SSO.
Nah, pada ulasan kali ini akan kita bahas apa itu Single Sign-On atau SSO, APA tujuan dari skema autentikasi ini, hingga jawaban tentang pertanyaan apakah SSO benar-benar aman pada saat ini?
Yuk lansung kita mulai ulasannya!
Apa Itu SSO?
Single Sign On adalah sebuah skema autentikasi yang membantu user untuk login pada berbagai situs maupun aplikasi dengan akses yang sama (dengan satu ID) tanpa perlu input ulang kredensial di setiap layanan.
Dengan kata lain, arti sso adalah metode yang menyederhanakan proses login, meminimalkan kerumitan berkali-kali memasukkan username dan password, sehingga sangat cocok untuk era digital yang membutuhkan skill multitasking seperti sekarang.
Baik Sahabat Qwords yang bekerja secara mandiri, perusahaan, organisasi, atau komunitas sekalipun bisa menggunakan metode autentikasi ini untuk memudahkan pengelolaan username dan password.
Apa Tujuan Penggunaan SSO
Tujuan sso adalah meningkatkan kenyamanan pengguna dan efisiensi pengelolaan akses untuk masuk ke sejumlah situs atau aplikasi. Secara detail, berikut ini tujuan dari penggunaan SSO yang bisa Sahabat Qwords terapkan untuk efektivitas kegiatan secara online.
- Meringankan beban password, karena SSO mengurangi kelelahan memasukkan ata input password sebelum masuk ke sebuah akun atau situs (password fatigue).
- Meminimalkan reset password dan helpdesk requests, sehingga menghemat waktu dan biaya.
- Memudahkan kontrol administratif, karena seluruh autentikasi terpusat di Identity Provider (IdP), sehingga mudah diatur hak aksesnya dan bisa dicabut saat diperlukan.
- Meningkatkan produktivitas dan pengalaman pengguna, karena dalam satu kali login kamu bisa langsung mengakses banyak layanan.
Bagaimana Cara Kerja Single Sign On?
Setelah mengetahui dan memahami apa itu SSO beserta tujuan dari penggunaannya. Sahabat Qwords juga harus tahu bagaimana metode autentikasi ini bekerja untuk memudahkan kamu masuk ke sejumlah situs atau akun aplikasi.
Pada dasarnya SSO bekerja melalui sistem terpusat menggunakan Identity Provider. Saat pengguna login, token autentikasi akan dihasilkan. Token inilah yang kemudian digunakan untuk mengakses aplikasi-aplikasi lain tanpa perlu login ulang.
Protokol yang umum digunakan dalam memaksimalkan fungsi SSO meliputi SAML, OAuth, OpenID Connect, dan Kerberos.
Secara lebih detail, berikut ini tahapan cara kerja SSO.
- Pengguna akan mengakses suatu aplikasi atau situs yang dituju, atau disebut dengan service provider.
- Service provider kemudian akan mengirim token yang memiliki beberapa informasi tentang pengguna (email) ke sistem SSO (identity provider) sebagai bagian dari permintaan untuk melanjutkan proses autentikasi pengguna.
- IP akan mengecek apakah user atau pengguna sudah diautentikasi atau belum.
- Jika sudah, IP akan memberi akses pada user untuk mengakses service provider.
- Kalau pengguna atau user belum masuk, maka ia akan diminta untuk memverifikasi redensial yang disediakan oleh IP. Kredensial itu bisa berupa username, passwords, atau autentikasi tambahan dengan mengirimkan kode OTP.
- Jika proses validasi selesai, maka IP akan mengirimkan token pada service provider untuk mengonfimasi bahwa autentikasi berhasil.
- Token yang diterima service provider akan tervalidasi sesuai kesepakatan yang diatur (contoh: service provider tidak akan menyebarluaskan identitas pengguna yang telah didapatkan dari identity provider, dll)
- Pengguna atau user telah berhasil mendapat akses terhadap service provider.
Apakah SSO Benar-Benar Aman?
Sebelum menacpai kesimpulan dari pertanyaan apakah SSO benar-benar aman untuk diterapkan. Sahabat Qwprds harus tahu dulu kelebihan dan kekurangan SSO sebelum memanfaatkannya untuk mempermudah aktivitas digitalmu.
Berikut ini daftar kelebihan dan kekurangan dari SSO!
Keunggulan SSO
- Mengurangi risiko kredensial tersebar, karena satu tempat login saja.
- Mudah mengaktifkan MFA atau conditional access, karena lapisan keamanan tambahan bisa diterapkan secara konsisten.
- Audit dan monitoring lebih terpusat, sehingga aktivitas mencurigakan cepat terdeteksi.
Kekurangan SSO
- Single point of failure. Jika akun utama (IdP) disusupi atau token dicuri, kamu bisa membuka akses ke seluruh aplikasi.
- Ketergantungan tinggi pada ketersediaan sistem. Jika IdP down, pengguna tidak bisa masuk ke akun atau situs mana pun yang semula terhubung.
- Isu implementasi dan ekspos informasi. Peneliti menemukan sejumlah kerentanan di protokol seperti OAuth atau OpenID Connect yang bisa dimanfaatkan untuk menyusup atau meniru identitas.
- Isu privasi SSO via sosial login. Contohnya jika akun Facebook-mu menggunakan autentikasi SSO, maka dengan mudah kamu bisa mentransfer data pribadi, tapi jika terjadi pelanggaran data efeknya bisa berdampak luas.
Contoh Kasus Nyata
- Pada tahun 2018, breach besar terjadi pada sistem Facebook SSO. Sekitar 50 juta access token dicuri dan aktivitas ini memungkinkan akses ke akun-akun di layanan lain yang terhubung dengan Facebook login.
Tips Agar SSO Lebih Aman
- Selalu aktifkan Multi Factor Authentication (MFA), sebab riset menunjukkan MFA menurunkan risiko kompromi sampai >99 %.
- Pilih penyedia SSO tepercaya dan yang mendukung conditional access, re-authentication, dan audit logging.
- Lindungi kredensial utama dan token dengan infrastruktur stabil dan backup, agar sistem tetap tersedia saat downtime.
- Gunakan protokol yang lebih aman dan selalu update, hindari implementasi yang rentan seperti yang ditemukan di penelitian OpenID atau OAuth.
- Sosial login. Pahami data yang dibagikan, bila memungkinkan gunakan relayed email (seperti di Sign in with Apple).
Jadi, Apakah SSO Benar-Benar Aman untuk Saat Ini?
Single Sign On adalah solusi autentikasi yang sangat efisien, sebab pengguna bisa login sekali saja untuk mengakses banyak aplikasi tanpa ribet.
Tujuan SSO adalah mengurangi beban password, memudahkan administratif, serta meningkatkan produktivitas.
Tapi, apakah metode autentikasi ini benar-benar aman? Jawabannya bergantung pada penerapannya.
Jika SSO dilengkapi dengan MFA, kontrol akses yang kuat, sistem IdP yang andal, dan penanganan protokol aman. Maka SSO bisa sangat bermanfaat. Namun, apabila aspek pendukung lain yang digunakan abal-abal diimplementasikan, maka risikonya juga bisa besar.
Gimana, tertarik untuk memanfaatkan kemudahan metode autentikasi SSO?
Coba ketik jawaban dan pandanganmu di kolom komentar dong Sahabat Qwords!