Apa itu Autentikasi? Cara Kerja dan Metode Mengamankan Data

4 min read

pengertian autentikasi

Jika berurusan dengan keamanan digital, kamu dijamin akan kerap menemukan proses autentikasi, entah pada saat ingin login ke aplikasi hingga sistem, atau juga saat ingin melakukan transaksi secara online.

Singkatnya, proses ini akan membuat aktivitas yang kamu lakukan jauh lebih aman. Sebaliknya, risiko jika kamu melewatkan autentikasi yang paling parah adalah penyalahgunaan akses akun kamu, dan yang paling berbahaya bisa merugikanmu secara finansial, lo!

Jadi, autentikasi adalah hal yang yang sangat penting dan tidak boleh kamu lewatkan. Supaya kamu memahami konsep autentikasi lebih dalam, silakan pelajari informasi berikut ini, sebab kami akan mengulasnya secara tuntas. Yuk, mari kita mulai!

Apa Itu Autentikasi?

Autentikasi (authentication) adalah proses verifikasi identitas seseorang atau sistem sebelum diberi akses ke suatu layanan, aplikasi, atau data.

Dalam istilah sederhana, autentikasi adalah cara sistem “memastikan” bahwa kamu adalah benar-benar kamu. Bukan orang lain yang menyamar sebagai dirimu.

Misalnya, saat kamu login ke akun email menggunakan username dan password, sistem akan memverifikasi apakah informasi yang kamu masukkan sesuai dengan data yang tersimpan sebelumnya.

Bisa jadi, proses autentikasi akan berlanjut setelah kamu memasukkan password, yakni dengan tambahan verifikasi melalui kode OTP dan sebagainya, dan ini merupakan bagian dari jenis-jenis autentikasi. Baca terus artikel ini untuk memahaminya!

Fungsi Autentikasi

Beberapa orang melihat autentikasi sebagai langkah yang ribet dan membuang-buang waktu saat login. Padahal, ada banyak peran penting yang dijalankan autentikasi sebagai benteng keamanan data dan sistem dari akses tidak sah.

Agar semakin paham, mari kita bahas fungsi autentikasi secara penuh!

1. Menjamin Identitas Pengguna

Fungsi paling utama dari autentikasi adalah memastikan bahwa seseorang benar-benar adalah dirinya sendiri.

Misalnya saat kamu login ke akun media sosial, sistem akan meminta username dan password. Kalau data itu cocok, sistem akan percaya bahwa kamu memang pemilik akun tersebut.

Tanpa autentikasi, siapa pun bisa mengakses akun kamu hanya dengan menebak username. Mengerikan, bukan?

2. Mencegah Akses Tidak Sah

Autentikasi memiliki tugas sebagai pengawas akses. Hanya pengguna dengan kredensial yang benar yang boleh masuk.

Ini akan mencegah peretas atau orang iseng masuk ke akun kamu atau sistem perusahaan tanpa izin.

Sebabnya, di perusahaan besar, autentikasi ketat biasanya diterapkan untuk memastikan hanya karyawan yang berwenang yang bisa membuka data sensitif seperti laporan keuangan.

3. Memberikan Lapisan Keamanan Ekstra

Dengan sistem autentikasi yang kuat seperti autentikasi dua faktor (2FA) atau multi-factor authentication (MFA), kamu bisa menambahkan lebih dari satu lapisan keamanan.

Jadi walau password kamu bocor, orang lain tetap tidak bisa masuk karena butuh kode verifikasi tambahan dari HP kamu.

Maka, dalam hal ini, kamu dilarang untuk membagikan kode OTP yang kamu terima melalui email atau

4. Melindungi Privasi dan Data Pribadi

Autentikasi sangat penting dalam menjaga kerahasiaan informasi, baik itu email pribadi, pesan instan, data keuangan, maupun dokumen kerja.

Tanpa autentikasi yang benar, data kamu bisa dengan mudah diakses atau bahkan dicuri.

Sebagai contoh, pada layanan perbankan online, autentikasi bertugas untuk menjaga agar saldo dan transaksi kamu tetap aman dari penjahat online.

5. Membantu Audit dan Pelacakan Akses

Sistem autentikasi juga menyimpan jejak digital (log) siapa saja yang login, kapan mereka login, dan dari mana ia login.

Fungsi yang satu ini jelas sangat membantu jika suatu hari ada insiden keamanan karena tim IT bisa melakukan forensik dengan mudah.

6. Menyesuaikan Akses Berdasarkan Hak Pengguna

Autentikasi juga bekerja berdampingan dengan authorization. Setelah sistem mengenali siapa kamu, sistem akan tahu apa saja yang boleh kamu akses.

Sebagai contoh, admin sistem bisa mengakses semua menu, sementara pengguna biasa cuma bisa melihat dashboard utama.

7. Meningkatkan Kepercayaan Pengguna

Situs atau aplikasi yang menggunakan autentikasi yang aman akan memberi rasa nyaman kepada pengguna.
Mereka akan merasa lebih percaya untuk memasukkan data pribadi atau melakukan transaksi.

Promo

Kalau kamu sendiri, pasti lebih nyaman belanja di website yang menggunakan login + autentikasi tambahan dibanding yang bebas masuk tanpa verifikasi, kan?

Cara Kerja Autentikasi

Secara umum, proses autentikasi mengikuti tiga tahapan berikut:

  1. Memasukkan Identitas
    Tahapan pertama dalam proses autentikasi adalah penginputan identitas. Identitas ini berfungsi sebagai pengenal awal bagi sistem untuk mengetahui siapa pengguna yang sedang mencoba masuk atau mengakses layanan. Biasanya, pengguna diminta memasukkan informasi identitas seperti username, email, atau nomor telepon. Setelah informasi ini dikirim, sistem akan mencari tahu apakah identitas tersebut terdaftar.

  2. Verifikasi Kredensial
    Setelah sistem menerima dan mengenali identitas, langkah selanjutnya adalah memverifikasi apakah kamu benar-benar pemilik identitas tersebut.
    Kemudian, sistem akan mencocokkan kredensial yang kamu masukkan dengan data yang sudah disimpan (biasanya terenkripsi). Kalau cocok, berarti kamu berhasil membuktikan identitasmu.

  3. Pemberian Akses
    Jika kredensial yang diberikan berhasil diverifikasi, maka pengguna akan diberi akses ke sistem, sesuai dengan peran atau hak aksesnya. Ini menandakan proses autentikasi telah berhasil.

Proses ini bisa dilakukan secara manual (misalnya mengetik password), maupun otomatis (seperti pemindaian sidik jari atau face recognition).

Jenis-Jenis Autentikasi

Autentikasi menawarkan pendekatan yang berbeda ketika melakukan verifikasi identitas pengguna, dan hal ini bergantung pada jenis autentikasi yang diterapkan. Adapun beberapa jenis autentikasi yang sebaiknya kamu pahami:

1. Autentikasi Satu Faktor (Single-Factor Authentication/SFA)

Jenis yang pertama ini jadi metode yang paling dasar dan umum digunakan dalam sistem login. Dalam skema ini, pengguna hanya perlu memberikan satu jenis bukti identitas untuk mengakses sistem, biasanya berupa kombinasi username dan password.

Kelebihan:

  • Mudah digunakan oleh pengguna awam
  • Tidak memerlukan perangkat atau aplikasi tambahan
  • Proses login cepat

Kekurangan:

  • Rentan terhadap serangan seperti phishing, brute-force, dan pencurian password
  • Tidak cukup kuat untuk melindungi data sensitif di era digital saat ini

2. Autentikasi Dua Faktor (Two-Factor Authentication/2FA)

Selanjutnya, ada autentikasi dua faktor yang melibatkan dua lapisan verifikasi dari dua jenis faktor yang berbeda. Tujuannya adalah menambahkan pengamanan ekstra jika salah satu faktor berhasil dibobol. Secara sederhana, berikut dua faktor yang ada pada 2FA:

  1. Faktor pertama: Password
  2. Faktor kedua: Kode OTP dari SMS, email, atau aplikasi autentikasi seperti Google Authenticator

Kelebihan:

  • Lebih aman dibanding SFA karena ada verifikasi ganda
  • Efektif melindungi akun meski password bocor

Kekurangan:

  • Membutuhkan akses ke perangkat kedua (smartphone atau email)
  • Tidak selalu praktis untuk pengguna yang tidak familiar dengan teknologi

3. Autentikasi Multi-Faktor (Multi-Factor Authentication/MFA)

MFA adalah pengembangan dari 2FA dengan menambahkan satu atau lebih faktor verifikasi tambahan.

Biasanya menggabungkan password, perangkat fisik, dan biometrik dalam satu proses login.

Contoh Penggunaannya adalah ketika kamu masuk ke sistem keuangan dengan password, lalu token USB, dan terakhir face recognition.

Kelebihan:

  • Sangat kuat dari sisi keamanan
  • Sulit dibobol karena melibatkan lebih dari dua verifikasi

Kekurangan:

  • Proses login lebih kompleks dan lambat
  • Butuh perangkat atau infrastruktur khusus (scanner biometrik, token fisik)

4. Autentikasi Biometrik

Autentikasi biometrik menggunakan ciri khas biologis manusia sebagai metode verifikasi. Karena karakteristik ini unik untuk setiap individu, metode ini sangat sulit untuk dipalsukan.

Dalam penggunaannya, autentikasi ini memiliki beberapa skema, yakni melalui sidik jari, pengenalan wajah, pemindaian retina/iris mata, dan suara.

Kelebihan:

  • Sangat praktis dan cepat, cukup satu sentuhan atau pandangan
  • Tingkat keunikan tinggi, sulit dipalsukan atau dicuri

Kekurangan:

  • Bergantung pada perangkat keras khusus
  • Bisa gagal jika kondisi tidak ideal (jari basah, wajah tertutup, pencahayaan buruk)
  • Jika data biometrik bocor, tidak bisa diganti seperti password

Sudah Tahu Apa Itu Autentikasi?

Itulah tadi ragam informasi yang mengulas autentikasi. Bisa kamu lihat bahwa autentikasi adalah komponen vital dalam keamanan untuk menghindarkan kamu dari akses yang tidak sah.

Dengan begini, kamu bisa menjaga keamanan data, informasi, hingga akun kamu, baik itu pada platform media sosial, perbankan, dan yang lainnya.

Nah, setelah mengetahui serba-serbi autentikasi, apakah secara tidak sadar kamu telah menggunakannya, atau belum pernah sama sekali?

Promo
Qwords Editorial
Qwords Editorial We have 20 years of experience in educating readers on Hosting, Website Development, Digital Marketing, and Business topics. We remain committed to providing the best educational materials.
Qwords Editorial We have 20 years of experience in educating readers on Hosting, Website Development, Digital Marketing, and Business topics. We remain committed to providing the best educational materials.
CAPTCHA adalah sistem keamanan di internet yang dirancang untuk memastikan bahwa pengguna yang mengakses suatu situs adalah manusia, bukan bot otomatis. Meski terdengar sederhana,...
Jordy Prayoga
3 min read
Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *