Tak seperti topologi hybrid yang kerap jadi pilihan bagi banyak perusahaan besar, topologi bus lebih ‘ramah’ bagi perusahaan yang masih berskala kecil.
Hal itu tak mengherankan, lantaran topologi yang satu ini dikenal sebagai salah satu jenis topologi yang paling sederhana dan hemat biaya.
Nah, kalau kamu sedang cari metode untuk menghubungkan jaringan dengan simpel dan tak butuh banyak biaya, kamu bisa mempertimbangkan topologi bus.
Namun, ada beberapa hal yang mesti kamu ketahui, termasuk siapa saja yang cocok menggunakannya, sebab tidak semua pengguna akan merasakan manfaat yang sama.
Kamu bisa mengetahui informasi selengkapnya seputar topologi bus dari artikel ini. Simak baik-baik, ya!
Pengertian Topologi Bus
Topologi bus adalah salah satu jenis topologi jaringan komputer di mana semua perangkat (node) dihubungkan secara langsung ke satu kabel pusat atau utama yang disebut bus atau backbone.
Kabel ini berfungsi sebagai jalur lalu lintas data utama untuk seluruh perangkat. Topologi bus menggunakan kabel coaxial dan konektor seperti BNC, serta membutuhkan perangkat bernama terminator di setiap ujung kabel agar sinyal tidak memantul dan menyebabkan gangguan.
Karena desainnya yang lurus seperti lorong, topologi ini juga sering disebut topologi linear. Dalam penggunaannya, topologi bus banyak dipakai pada jaringan kecil karena pemasangannya mudah dan tidak membutuhkan perangkat tambahan seperti hub atau switch.
Jenis Topologi Bus
Secara umum, topologi bus memiliki dua jenis bentuk dasar, yaitu linear dan terdistribusi. Berikut masing-masing ulasannya:
- Topologi Bus Linear
Semua perangkat terhubung dalam satu jalur kabel tunggal. Ujung kabel menggunakan terminator. - Topologi Bus Terdistribusi
Memiliki lebih dari satu jalur kabel utama, tapi tetap dalam pola bus. Biasanya, topologi jenis ini dipakai dalam jaringan yang lebih luas.
Fungsi Topologi Bus
Fungsi utama topologi bus adalah untuk menyederhanakan proses pengiriman data antarperangkat dalam jaringan yang tidak terlalu besar. Topologi ini cocok digunakan untuk:
- Jaringan lokal skala kecil (SOHO)
- Jaringan sementara
- Jaringan yang membutuhkan konfigurasi cepat dan biaya minim
Cara Kerja Topologi Bus
Dalam topologi bus, saat sebuah perangkat mengirim data, sinyal akan bergerak di sepanjang kabel utama (bus) hingga sampai ke perangkat tujuan.
Jika alamat tujuan cocok, maka perangkat tersebut akan menerima data tersebut. Jika tidak cocok, data akan dilewatkan begitu saja.
Agar data tidak memantul kembali di ujung kabel, maka ujung-ujung kabel bus harus dipasang perangkat yang disebut terminator. Ini berfungsi untuk menyerap sinyal dan mencegah terjadinya tabrakan data.
Kelebihan dan Kekurangan Topologi Bus
Di balik dari prinsip dan kinerja dari topologi bus seperti yang sudah dijelaskan di atas, hal ini berpengaruh terhadap beberapa kelebihan dan kekurangan yang dimiliki.
Sebagai bahan pertimbangan sebelum menggunakan bus topologi, maka ada baiknya jika kamu menyimak 2 poin penting berikut ini.
Kelebihan
Apa kelebihan dari topologi bus? Berikut beberapa keuntungan yang bisa kamu dapatkan:
- Hemat Biaya
Topologi ini tidak membutuhkan perangkat keras tambahan seperti switch atau hub, sehingga biaya instalasi jadi lebih murah. - Instalasi Mudah dan Sederhana
Struktur jaringan yang linear memudahkan proses instalasi, bahkan untuk pengguna awam. - Tidak Membutuhkan Banyak Kabel
Karena semua perangkat terhubung ke satu kabel utama, jumlah kabel yang dibutuhkan relatif sedikit. - Desain Unik dan Efisien
Desain jaringan ini menyerupai susunan tempat duduk dalam bus, jadi terkesan lebih efisien untuk ruangan sempit. - Mudah Ditambahkan Perangkat Baru
Menambahkan perangkat baru ke jaringan cukup menyambungkannya ke kabel utama tanpa memengaruhi perangkat lain. - Tidak Membutuhkan Hub atau Switch
Semua perangkat dapat berkomunikasi melalui kabel utama tanpa perlu perangkat pusat tambahan.
Kekurangan
Di balik karakteristiknya yang sederhana, topologi ini punya sejumlah keterbatasan, antara lain:
- Gangguan pada Kabel Utama Mengganggu Seluruh Jaringan
Jika kabel backbone rusak atau terputus, maka seluruh jaringan akan gagal berfungsi. - Sulit Mendeteksi Lokasi Gangguan
Karena semua perangkat berbagi satu jalur kabel, mendeteksi letak kesalahan atau gangguan akan cukup menyulitkan. - Performa Menurun Jika Terlalu Banyak Perangkat
Semakin banyak perangkat yang terhubung, semakin padat lalu lintas data dan berdampak pada turunnya performa jaringan. - Tabrakan Data (Collision) Mudah Terjadi
Saat dua perangkat mengirim data secara bersamaan, bisa terjadi bentrokan data yang bisa mengganggu jaringan. - Kecepatan Akses Bisa Terganggu oleh Perangkat Lain
Penggunaan bandwidth dibagi bersama, sehingga satu perangkat yang aktif dapat memengaruhi kecepatan perangkat lainnya. - Keterbatasan Jarak dan Jumlah Node
Panjang kabel dan jumlah perangkat yang dapat terhubung terpaksa dibatasi agar sinyal tetap stabil. Jadi, untuk kebutuhan berksala besar, topologi bus kurang cocok digunakan.
Gambar Topologi Bus

Sudah Tahu Apa Itu Topologi Bus?
Secara singkat, topologi bus adalah metode penghubung antarperangkat dalam jaringan komputer menggunakan satu kabel utama. Topologi ini memang sederhana dan ekonomis, tapi memiliki keterbatasan pada keandalan dan fleksibilitas.
Nah, usai mengetahui kelebihan dan kekurangan topologi bus, kamu bisa menentukan apakah model ini sesuai untuk jaringan yang ingin dibangun.
Untuk jaringan kecil yang sederhana dan tidak banyak lalu lintas data, topologi bus masih jadi pilihan yang layak dipertimbangkan.