Pandi berkolaborasi dengan Dinas Pendidikan Jawa Barat dalam bentuk kegiatan Webinar dan Workshop terkait pemanfaatan digitalisasi. Adapun kegiatan ini disebut “Satu Guru Satu ID” yang merupakan wadah edukasi digital dalam bidang pendidikan. Kegiatan ini, akan dilaksanakan pada 28 Maret 2024 secara online. Dalam hal ini, Qwords juga berpartisipasi dalam memberikan edukasi digitalisasi melalui sesi praktik oleh yang diisi pembicara ahli.
Diselenggarakannya program “Satu Guru Satu ID” ini bertujuan untuk meningkatkan kredibilitas dan kompetensi pelajar dalam kualitas mengajar dengan memanfaatkan platform digital. “Satu Guru Satu ID” memberikan wadah bagi para pelajar untuk meningkatkan pengetahuan dan pemanfaatan potensi teknologi dalam satu platform digital. Selain itu, audiens yang menjadi target dalam program ini nantinya tidak hanya dikhususkan kepada guru saja, namun pelajar dan mahasiswa dapat ikut serta dalam kegiatan ini.
Berkaitan dengan program “Satu Guru Satu ID”, salah satu kegiatan ini akan dikemas dalam bentuk webinar dan workshop pelatihan pembuatan website dengan menggunakan domain.my.id ataupun microsite di sekolah maupun kampus. Dalam mendukung kegiatan ini, Qwords menyediakan hosting untuk para peserta guna melakukan praktek pembuatan website dengan pemanfaatan domain.my.id. Qwords berharap dengan adanya fasilitas berupa hosting, dapat menjadi manfaat bagi para guru untuk mengembangkan kreativitas dan inovasi untuk memanfaatkan potensi teknologi di era digitalisasi.
Berkaitan dengan hal ini, issue dalam dunia pendidikan adalah pemanfaatan digitalisasi belum merata. Adapun faktor yang mempengaruhi yaitu dari segi keterbatasan fasilitas dan materi kompetensi untuk diimplementasikan. Melalui issue ini, Qwords dan Pandi ingin memberikan dukungan dan kontribusi untuk membangun adaptasi digital literacy, digital behavior dan digital mindset dalam bidang pendidikan.
Qwords menyadari bahwa pentingnya penggunaan domain sangat diperlukan untuk menjawab tantangan di era digital agar siap menghadapi persaingan global. Hal ini juga sejalan dengan komitmen Dinas Pendidikan Jawa Barat untuk mengembangkan kompetensi guru serta memanfaatkan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) berbasis digital.