Panduan Lengkap Bahasa Pemrograman: Fungsi, Jenis, dan Contoh

5 min read

Apakah Sahabat Qwords pernah penasaran bagaimana aplikasi, website atau robot bisa melaksanakan perintah yang diberikan oleh manusia dengan baik? Jawabannya, semua iu bisa terjadi karena adanya bahasa pemrograman atau coding.

Bahasa pemrograman merupakan hal mendasar yang perlu diketahui jika Sahabat Qwords ingin mempelajari tentang pembuatan website, aplikasi, hingga perangkat lunak. Bahasa pemrograman bisa diibaratkan sebagai alat komunikasi antara manusia dengan komputer atau mesin.

Nah, kalau kamu ingin tahu lebih dalam tentang bahasa pemrograman, artikel ini akan membahas tentang bahasa pemrograman dari dasar hingga jenis-jenisnya. Jadi, mari kita simak sampai tuntas.

Apa Itu Bahasa Pemrograman?

Bahasa pemrograman adalah rangkaian perintah berupa kode yang dibuat manusia untuk memberi perintah kepada komputer agar bisa melakukan tugas tertentu.

Secara sederhana, bahasa pemrograman merupakan cara manusia untuk berkomunikasi dengan komputer.

Melalui bahasa ini, seorang programmer bisa memberikan instruksi kepada komputer agar menjalankan tugas tertentu, mulai dari menampilkan halaman website, mengolah data, sampai menjalankan aplikasi di ponsel atau pun laptop.

Kategori Bahasa Pemrograman

Dari tingkat kesulitannya, bahasa pemrograman dapat dibagi ke dalam tiga kategori, yaitu:

Low-Level Language (Bahasa Mesin)

Bahasa pemrograman level rendah adalah bahasa yang hampir mendekati bahasa mesin atau perangkat keras. Bahasa ini disebut juga assembly language atau bahasa rakitan.

Bahasa ini dapat mengendalikan perangkat keras atau mesin secara mendetail. Oleh karena itu, mempelajarinya lebih sulit karena perlu pemahaman yang mendalam tentang struktur dan cara kerja hardware.

Contoh bahasa mesin adalah Assembly Language.

Mid-Level Language (Bahasa Rakitan)

Bahasa pemrograman tingkat menengah memiliki elemen dari bahasa tingkat rendah tanpa kompleksitas seperti bahasa tingkat tinggi.

Bahasa ini dapat digunakan untuk mengontrol perangkat keras secara langsung namun dengan struktur kode yang bisa dibaca lebih baik sehingga menawarkan keamanan yang lebih terkendali.

Contoh bahasa pemrograman tingkat menengah adalah bahasa C.

High-Level Language (Bahasa Tingkat Tinggi)

Bahasa pemrograman tingkat tinggi menggunakan bahasa yang lebih dekat dengan bahasa komunikasi manusia sehari-hari. Bahasa ini lebih mudah dipelajari dan digunakan oleh manusia karena kode yang lebih sederhana.

Contoh bahasa pemrograman tingkat tinggi adalah Python, JavaScript, dan Java.

Fungsi Bahasa Pemrograman

Selain jadi alat komunikasi, bahasa pemrograman juga punya banyak fungsi penting dalam dunia teknologi modern, diantaranya:

Membangun Aplikasi dan Website

Hampir semua platform digital yang Sahabat Qwords gunakan, seperti Instagram, Tokopedia, atau YouTube, dibuat menggunakan kombinasi bahasa pemrograman seperti Python, JavaScript, atau PHP.

Mengotomatisasi Tugas Teknis

Bahasa seperti Python bisa kamu gunakan untuk membuat script automation, misalnya untuk memindahkan file otomatis, mengirim email massal, atau mengolah ribuan data hanya dengan beberapa baris kode.

Mengelola dan Menganalisis Data

Dalam bidang data science, bahasa seperti R dan SQL berfungsi dalam mengelola data besar dan menemukan pola dari jutaan angka. Seperti memprediksi tren penjualan atau perilaku konsumen.

Mengontrol Perangkat Keras

Ada juga bahasa tingkat rendah seperti C dan Assembly. Dua ini digunakan untuk membuat sistem operasi, driver, atau bahkan perangkat IoT (Internet of Things) agar bisa berjalan dengan lancar.

15 Jenis Bahasa Pemrograman

Ada sekitar lima belas jenis bahasa pemrograman yang bekerja dan digunakan oleh para programer di dunia ini, berikut tiap jenis dan penjelasannya untukmu.

1. Python

Bahasa Phyton ini sangat populer di kalangan pemula karena sintaksnya mudah dibaca dan ditulis serta masuk ke dalam deretan bahasa high-level yang artinya karena sintaksnya mirip bahasa manusia dan lebih mudah dibaca.

Python juga dipakai dalam analisis data, AI, machine learning, sampai ke web development dengan framework seperti Django dan Flask.

Faktanya, jika kamu tidak ingin jadi programer tapi memilih profesi data scientist dan AI engineer, bahasa Python juga akan sangat berguna, karena Python punya pustaka yang lengkap seperti NumPy, Pandas, dan TensorFlow.

2. Java

Sama seperti Python yang masuk ke dalam kelompok high-level, bahasa Java yang kedua ini terkenal dengan moto “Write Once, Run Anywhere”.  Kelebihannya bahasa Java bisa dijalankan di berbagai sistem operasi berkat Java Virtual Machine (JVM).

Bahasa ini juga dapat dipakai pada aplikasi Android, software enterprise, sampai ke perusahaan penting seperti perbankan karena keamanannya yang tinggi.

3. JavaScript

Kalau Sahabat Qwords tertarik membuat website interaktif, maka sudah pasti JavaScript adalah bahasa wajib.

Termasuk ke dalam kelas high-level dan fakta menariknya, ada 97% website di dunia menggunakan JavaScript untuk menampilkan animasi, tombol interaktif, hingga efek transisi. Framework seperti React, Angular, dan Vue.js yang ada di bahasa ini membuatnya bisa digunakan untuk frontend maupun backend.

4. C++

Ini merupakan bahasa serbaguna dengan performa tinggi yang sering digunakan untuk membuat game engine, software grafis, sistem operasi, hingga aplikasi real-time seperti Adobe Photoshop atau browser Chrome.

C++ sendiri masuk ke jajaran bahasa mid-level karena punya fungsi untuk menjembatani antara manusia dan mesin, terus memberikan keseimbangan antara efisiensi dan kemudahan penggunaan.

5. C#

Apakah kamu ingin tahu bahasa pemrograman apa yang dibuat oleh Microsoft? Jika iya, maka kamu bisa mempelajari C#, karena itu adalah bahasa yang mereka kembangkan.

C# sendiri masuk ke bahasa mid-level dan dinilai sebagai bahasa modern yang sangat cocok untuk pengembangan aplikasi Windows, mobile, dan bahkan game development lewat Unity. Sintaksnya rapi, kuat, dan didukung ekosistem .NET yang luas.

6. PHP

Ini adalah salah satu bahasa  high-level tertua dalam dunia programing. Tapi meskipun PHP sudah berusia lebih dari dua dekade, jenis ini masih menjadi tulang punggung dunia web.

Bisa Sahabat Qwords bayangkan, bahwa sekitar 78% website termasuk WordPress dan Wikipedia dibangun dengan PHP.

Hal itu karena framework seperti Laravel dan CodeIgniter bikin PHP makin cepat untuk membangun web dinamis, jadi bahasa ini masih terpakai hingga sekarang.

7. Swift

Jika C# adalah bahasa yang dikembangkan oleh Microsoft, maka Swift berasal dari Apple untuk menggantikan Objective-C.

Promo

Bahasa Swift masuk jajaran high-level dan terkenal dengan kecepatannya yang tinggi serta clean syntax yang mudah dibaca.

8. Go (Golang)

Jenis satu ini merupakan buatan Google. Golang terkenal karena efisiensi tinggi dan dukungan concurrency yang hebat. Banyak dipakai di sistem berskala besar seperti cloud computing, microservices, dan aplikasi server modern.

9. R

“R” adalah bahasa pemrograman khusus untuk menganalisis statistik dan data visualization.

Sebagai high-level, R juga biasa digunakan oleh para peneliti dan ilmuwan untuk membuat grafik, laporan, dan model prediktif.

Hal yang menarik dari R adalah bahasa ini punya pustaka yang cukup populer, seperti ggplot2 dan Shiny.

10. SQL (Structured Query Language)

Jika Sahabat Qwords sering mengolah database pasti tidak asing dengan yang namanya SQL. Bahasa programing satu ini sering sekali digunakan untuk mengelola, menganalisis, dan mengambil data dari database.

Selain itu, fungsi SQL juga mulai berkembang seperti, hampir semua aplikasi modern mulai dari e-commerce hingga perbankan bergantung pada SQL untuk mengolah informasi pengguna mereka.

11. Ruby

Ruby dikenal dengan sintaksnya yang bersih dan alami serta framework Ruby on Rails yang memungkinkan pengembangan aplikasi web dengan cepat dan efisien.

Bahasa high-level ini sudah banyak juga startup besar seperti Airbnb dan Shopify yang awalnya dibangun dengan bahasa Ruby. Secara tidak langsung ini adalah bahasa wajib jika Sahabat Qwords ingin bekerja di perusahaan startup besar.

12. Kotlin

Bahasa yang high-level selanjutnya ada Kotlin dan termasuk ke dalam bahasa resmi untuk pengembangan Android yang dikembangkan oleh JetBrains.

Kotlin kompatibel dengan Java, tetapi punya sintaks yang lebih ringkas dan modern. Selain itu, ada banyak aplikasi Android baru kini ditulis sepenuhnya dengan Kotlin.

13. TypeScript

TypeScript yang termasuk ke dalam bahasa high-level adalah sebuah turunan dari JavaScript dengan sistem static typing yang membantu untuk mencegah error.

Walau turunan, tapi banyak juga yang menggunakannya dalam proyek besar seperti Angular, itu karena mampu membuat kode yang lebih terstruktur dan mudah di-maintain.

14. Rust

Bahasa Rust cukup disukai para programer karena kemampuannya menggabungkan kecepatan seperti C++ dengan keamanan memori tinggi, selain itu bahasa ini masuk dalam kategori low-level jadi lebih mudah untuk dipelajari.

Selain lebih mudah, jenis ini banyak digunakan di sistem yang membutuhkan performa dan stabilitas, seperti browser, blockchain, dan game engine.

Hal yang membuat Rust berbeda lagi adalah dia termasuk jenis low-level. Itu karena bahasa ini adalah yang paling dekat dengan perangkat keras dan menggunakan instruksi berbasis kode biner (0 dan 1).

15. Dart

Terakhir adalah Dart. Bahasa pemrograman Dart merupakan buatan Google yang digunakan dalam framework Flutter. Bahasa ini cocok untuk pengembangan aplikasi lintas platform macam Android, iOS, web, desktop, serta tergabung ke dalam bahasa yang high-level.

Keunggulannya, hanya dengan satu basis kode. Fitur hot reload-nya memudahkan developer menguji perubahan secara instan.

Bahasa Pemrograman Berdasarkan Paradigma

Seperti halnya manusia, komputer juga punya bahasa sendiri dan memiliki paradigma atau gaya berpikir dan pendekatan berbeda di setiap model komunikasinya.

Paradigma ini akan mempengaruhi bagaimana logika program dibangun dan dikelola. Secara umum ada tiga paradigma bahasa programing yang bisa Sahabat Qwords dalami.

1. Object Orientation Programming

Paradigma ini fokus ke objek dan kelas untuk menyusun kode agar lebih rapi dan teratur agar Sahabat Qwords mudah menggunakannya.

Paradigma ini sering dipakai untuk pembuatan dan pengembangan aplikasi mobile, enterprise software, hingga game development. Contohnya seperti Java, C++, C#, Python, Swift, Kotlin, Ruby, dan TypeScript.

2. Functional Programming

Ada juga paradigma yang lebih fokus untuk menghindari perubahan data dan penekanan lebih kepada fungsinya, seperti Haskell, Lisp, dan sebagian fitur dari Python dan JavaScript yang mendukung functional approach.

Paradigma ini lebih sering digunakan di bidang akademik dan AI, selain itu sekarang juga sudah banyak bahasa modern seperti JavaScript dan Python yang mengadopsi sebagian konsep fungsional.

3. Scripting Language

Paradigma ketiga biasa digunakan untuk mengotomatisasi tugas-tugas tertentu atau menambahkan interaktivitas pada sistem dan website. Contohnya seperti JavaScript, PHP, Python, Ruby, dan Bash Script.

Di paradigma ini, bahasa skrip umumnya tidak perlu dikompilasi dan dapat langsung dijalankan oleh interpreter, menjadikannya pilihan favorit untuk otomasi dan rapid development.

4. Bahasa Berbasis Statistik dan Data Science

Untuk jenis keempat ada paradigma yang fokus pada analisis data, komputasi numerik, dan visualisasi statistik. Contohnya adalah R, Python, dan Matlab yang menggunakan data.

Itu sebabnya, bahasa seperti R, Python, dan Matlab, banyak digunakan oleh data scientist, analis keuangan, dan peneliti.

Mereka memanfaatkan pustaka seperti NumPy, Pandas, Matplotlib, dan ggplot2 untuk memproses data dalam skala besar.

5. Bahasa Pengembangan Mobile dan Cross-Platform

Swift (untuk iOS), Kotlin (untuk Android), dan Dart (melalui Flutter) adalah bahasa yang dirancang khusus untuk membuat aplikasi di berbagai sistem operasi dengan satu basis kode.

6. Bahasa Query dan Database

Terakhir, ada bahasa yang fokus pada pengelolaan dan manipulasi data di database, yaitu SQL (Structured Query Language).

SQL digunakan hampir di semua aplikasi berbasis data, mulai dari e-commerce, perbankan, hingga analisis bisnis.

Itulah penjelasan lengkap tentang pengertian, fungsi, serta jenis bahasa pemrograman. Jika Sahabat Qwords masih punya kebingungan seputar topik ini, jangan pernah ragu untuk bertanya di kolom komentar.

Semoga artikel ini bermanfaat!

Promo
Almer Ulul Al Bab
Almer Ulul Al Bab Almer is an experienced content writer with a strong understanding of servers, websites, SEO, email systems, and related technologies.
Almer Ulul Al Bab Almer is an experienced content writer with a strong understanding of servers, websites, SEO, email systems, and related technologies.
Pernahkah kamu mendengar istilah MEAN Stack? khususnya bagi seorang web developer tentu saja tidak asing dengan istilah tersebut bukan. Di artikel ini kita akan...
Shakila Zahra Previa Shakila Zahra Previa
2 min read
Dari banyaknya jenis dan nama ekstensi domain, ada satu domain yang cocok Sahabat Qwords gunakan untuk membuat situs IT atau website dengan niche teknologi....
Zulfa Naurah Nadzifah Zulfa Naurah Nadzifah
3 min read
Dalam dunia pengembangan web yang terus berkembang, efisiensi dan kecepatan menjadi faktor penting dalam menciptakan aplikasi yang handal. Salah satu solusi yang banyak digunakan...
Shakila Zahra Previa Shakila Zahra Previa
3 min read
Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

//