Masyarakat modern sudah tidak asing lagi dengan barcode. Terbukti dengan penggunaannya yang semakin meluas, bukan hanya di sektor retail.
Hal tersebut tidak terlepas dari kecanggihan aplikasi untuk membuat barcode sesuai kebutuhan tiap individu.
Tidak heran apabila barcode juga tersemat pada lembaran poster acara sekolah, organisasi tertentu atau undangan pernikahan.
Cara membuat barcode sangat mudah dan bisa dilakukan oleh siapa saja, termasuk Anda.
Apa Itu Barcode?
Barcode (kode batang) terdiri dari sekumpulan kode yang diwujudkan dalam kombinasi garis yang memiliki spasi. Pengembangan barcode sudah dilakukan sejak akhir tahun 40-an.
Hingga sekarang sudah mampu menampung ratusan kode. Barcode bukan hanya memuat kode angka dan huruf melainkan juga kode ASCII (American Standard Code for Information Interchange).
Anda dapat dengan mudah menemukan barcode.
Baik itu di kemasan produk, pamflet, maupun kartu pembayaran.
Kode yang tersimpan dalam barcode tidak memuat informasi barang tetapi data enkripsi saja. Beberapa fungsi dari barcode antara lain:
- Mengidentifikasi barang sehingga lebih mudah untuk dikelompokkan dengan cepat dan tepat;
- Mempercepat proses input barang yang dahulunya dilakukan secara manual. Kesalahan pun dapat diminimalisir sebab barcode mempunyai tingkat ketelitian yang tinggi;
- Membatasi akses dari pihak yang tidak diinginkan. Sebab Anda bisa mendaftarkan barcode yang dimiliki agar hanya bisa diakses dalam lingkup tertentu saja.
Agar dapat membaca garis-garis vertikal tersebut, Anda harus menggunakan alat baca optik yaitu barcode reader.
Cara scan barcode menggunakan alat tersebut cukup mudah. Anda hanya perlu mengarahkan sinar merah tepat pada area barcode.
Secara otomatis, kode akan ditampilkan dalam komputer beserta data basic produk.
Jenis barcode pena dan laser membaca susunan garis dengan cara memanfaatkan pantulan cahaya. Sedangkan jenis barcode CCD melakukannya dengan memanfaatkan sinar yang dipancarkan dari barcode.
Ada pula barcode berbasis kamera yang mengandalkan citra digital untuk menangkap kode bar.
Perbedaan Barcode dan QR Code

‘Pesaing’ teknologi barcode adalah QR code (Quick Response Code). Sekarang ini, keduanya sering digunakan dalam mengakses informasi.
Dahulunya QR code dikembangkan di Jepang untuk keperluan industri otomotif.
Tidak mengherankan apabila standar pengkodeannya memasukkan aksara kanji selain numeri, alfanumerik dan biner.
Baca juga: 7 Cara Membuat Aplikasi Android Tanpa Coding
Perbedaan yang paling menonjol adalah bentuknya. Barcode tersusun dari garis yang tebalnya berbeda.
Sedangkan QR code terbentuk dari kotak-kotak berukuran kecil dan tiga kotak berukuran besar.
Berikut perbedaan lebih detail dari keduanya:
- Dari segi penyimpanan, QR code jauh lebih unggul. Teknologi ini mampu memuat data hingga 2500 karakter sedangkan barcode hanya sekitar 43 karakter;
- Dalam hal keakuratan dan kecepatan pembacaan, QR code lebih baik dibandingkan barcode;
- QR code memiliki sistem keamanan yang lebih terjamin dibandingkan barcode;
- Teknologi QR code dianggap lebih modern dan dapat dengan mudah dipindai dengan smartphone;
- Penggunaan barcode lebih banyak di sektor produk makanan, minuman, kebutuhan harian, obat-obatan, buku dan majalah, dan kartu pembayaran;
- Penggunaan QR code lebih sering ditemukan pada bidang keuangan dan manufaktur.
Seperti halnya barcode generator, kode QR juga bisa Anda buat menggunakan QR code generator.
Aplikasinya tersedia gratis baik di Play Store maupun Apple Store. Dengan mudah, Anda bisa menciptakan QR code hanya dari email, lokasi yang sesuai dengan GPS gadget, teks, dan link URL.
Cara Membuat Barcode Lokasi

Kemajuan teknologi memungkinkan setiap orang untuk membuat barcode online dengan hanya bermodal aplikasi.
Salah satu yang sering dibuat barcode adalah lokasi. Kode batang biasanya dicantumkan pada undangan atau dishare ke media sosial sebagai pengganti gambar denah lokasi.
Cara scan barcode lokasi tersebut cukup menggunakan aplikasi pemindai di smartphone. Nantinya, Anda akan dipandu oleh Google Maps secara otomatis.
Lebih praktis, bukan? Ikuti Cara membuat barcode menggunakan barcode generator berikut:
- Silakan pilih aplikasi generator untuk barcode kemudian instal di smartphone Anda. Biasanya ukuran aplikasi hanya sekitar 2 MB jadi tidak memakan banyak storage;
- Setelah terpasang, lanjutkan dengan membuka aplikasi Google Maps;
- Ketikkan alamat selengkap mungkin pada kolom pencarian di Gmaps. Namun, apabila lokasi sudah dikenal maka cukup ketikkan nama spesifik gedungnya;
- Klik lokasi kemudian akan muncul informasi lengkap berupa ringkasan, ulasan, foto dan pilihan lain. Klik pilihan ‘share’ atau ‘bagikan tempat’ ke aplikasi generator tersebut. Ikonnya akan muncul pada rentetan pilihan aplikasi tujuan;
- Setelah itu, aplikasi generator akan langsung memunculkan barcode dari link lokasi;
- Simpan barcode dengan cara screenshot atau Anda bisa langsung membagikannya ke media lain;
- Barcode akan tersimpan di galeri smartphone. Kemudian, Anda bisa bebas mengeditnya di file manapun yang membutuhkan kode tersebut.
Baca juga: Mengenal Apa Itu Merchant dan Bagaimana Cara Kerjanya
Berkat adanya barcode, mengakses informasi dapat lebih mudah dilakukan di mana saja. Sahabat Qwords cukup menginstal aplikasi QR scanner di smartphone agar dapat membaca barcode.
Dibandingkan link yang harus dicopas atau ditulis ulang, barcode tentu jauh lebih praktis dan fleksibel baik di media online maupun fisik.
Cara Membuat Barcode yang semakin mudah juga mampu mendorong kreatifitas banyak orang, sebagai contoh, Anda juga bisa membuat barcode untuk website pribadi maupun website toko online agar mudah dikunjungi oleh calon konsumen.
Nah, agar loading situs Anda tidak semakin lambat akibat diakses oleh banyak orang, Anda bisa menggunakan layanan WordPress Hosting Indonesia atau Hosting Bisnis dari Qwords.com.
Kedua paket hosting terbaik ini masing-masing sudah dioptimalkan dari segi arsitektur serta sistem penyimpanan, sehingga website Anda bakal semakin optimal.
Semoga bermanfaat.