Pernahkah kamu menemukan website yang mencurigakan?
Ketika sedang berselancar, pasti tak jarang kamu menemukan sebuah website yang biasanya menawarkan keuntungan yang besar atau diskon yang sangat menggiurkan.
Waspada! Kemungkinan itu adalah website penipuan.
Modus penipuan melalui website biasanya banyak sekali jenisnya dan dibuat untuk menarik pengunjung untuk mengunjunginya. Tujuan dari website penipuan biasanya untuk mengelabui korban agar membocorkan data pribadinya. Umunya, data ini akan dipakai untuk membobol rekening bank dan menguras saldo korban.
Tapi jangan khawatir, artikel ini akan membantumu untuk mencari tahu bagaimana cara cek website penipuan agar kamu tidak menjadi korban selanjutnya.
Sebelum itu mari kita mengenal apa saja jenis-jenis dari website penipuan yang bisa kamu temui kapan saja ketika browsing!
Jenis-jenis Website Penipuan
1. Phising
Website ini dibuat dengan menjiplak website resmi untuk mencuri data pribadi. Biasanya terjadi pada bank atau layanan jasa lainnya.
Data yang diincar untuk dicuri biasanya adalah username, password, sampai nomor kartu kredit bank. Tak jarang juga website ini meminta akun email dan kata sandinya, sehingga pelaku akan meretas akun yang terhubung dengan email tersebut.
2. E-Commerce Palsu
Website selanjutnya adalah website e-commerce atau toko online yang biasanya menawarkan produk dengan harga murah yang tidak masuk akal lalu tidak akan mengirimkan barang pesanan pembelinya.
Modusnya adalah membuat korban tergiur dengan harga yang sangat murah agar dapat membeli barang tersebut. Lalu setelah menerima pembayaran, website tersebut akan menghilang.
3. Penipuan Investasi
Website ini menawarkan keuntungan besar dalam waktu singkat. Penipuan ini biasanya menggunakan skema ponzi yaitu berarti keuntungan yang didapat berasal dari uang para anggota atau investor.
Sehingga, ketika sudah memiliki banyak investor dan memperoleh sejumlah uang, situs ini akan lenyap bersama dengan uang korban-korbannya.
4. Undian Berhadiah Palsu
Website undian biasanya akan memberikan iming-iming hadiah menarik jika korban bersedia untuk memberikan data pribadinya atau membayar biaya pengiriman hadiah.
Untuk meyakinkan korban, biasanya akan ditampilkan sejumlah testimoni palsu berupa komentar disertai gambar yang diambil dari sumber yang tidak kredibel.
5. Lowongan Kerja Palsu
Untuk modus ini, biasanya website akan menampilkan lowongan kerja dengan gaji tinggi tapi dengan deskripsi pekerjaan yang kurang jelas. Perusahaan yang menawarkan pekerjaannya pun tidak memiliki track record yang jelas.
Selanjutnya, korban akan dialihkan ke laman untuk mengisi data diri maupun meminta biaya pendaftaran.
6. Distribusi Malware
Website ini akan mengelabui pengguna untuk mengunduh software dengan menyediakan sebuah link. Biasanya, modus ini menggunakan branding anti virus untuk komputer. Padahal nyatanya, software tersebut berisi malware yang akan merusak perangkat dan mencuri data anda.
Setelah mengetahui jenis-jenis dari website penipuan yang marak terjadi, langkah selanjutnya adalah memastikan agar diri kamu dapat mengetahui apakah sebuah website adalah sebuah situs palsu.
Simak ulasan dibawah mengenai cara mengecek website penipuan!
Bagaimana Cara Cek Website Penipuan?
Berikut adalah beberapa langkah yang dapat kamu lakukan untuk memastikan apakah website tersebut kredibel atau tidak:
1. Amati URL Website
Cara pertama yang dapat kamu lakukan adalah mengamati struktur dari URL-nya. URL atau Uniform Resource Locator merupakan suatu alamat atau kata kunci ketika mencari suatu laman. Sehingga, halaman dari suatu situs web akan berbeda-beda.
Salah satu hal terpenting dalam memastikan apakah sebuah website tersebut aman atau tidak adalah dengan memperhaitikan tag atau awalan dari URL tersebut. Terdapat dua tipe dari tag tersebut yaitu HTTPS (Hypertext Transfer Protocol Secure) dan HTTP (Hypertext Transfer Protocol).
Situs dengan protokol HTTPS cenderung lebih aman karena telah dienkripsi dan menyediakan otentikasi sehingga lebih sulit untuk mencuri data bagi penipu. Namun, tetap berhati-hati karena hal ini belum sepenuhnya menjamin keamannya.
Selain memeriksa protokolnya, penting untuk memeriksa nama domainnya. Website penipu biasanya menggunakan nama domain yang meniru nama domain resmi dengan mengganti beberapa huruf menjadi angka. Contohnya dari qwords.com menjadi qw0rds.com. Apakah kamu sadar perbedaannya?
Perbedaan kecil ini terkadang sering terlewat apabila kamu kurang teliti. Sehingga, tetap waspada dan berhati-hati, ya!
2. Periksa Sertifikat SSL
Cara selanjutnya yang dapat kamu lakukan adalah mengecek ikon gembok di sebelah kiri URL website yang sedang kamu kunjungi. Apabila kamu mengklik akun tersebut akan terlihat keterangan seperti “koneksi aman” atau “connection is secure” yang menandakan website tersebut aman.
Selain informasi koneksi, ikon tersebut akan menampilkan informasi lain seperti jenis cookies, sertifikat keamanan, dan penganturan website lanjutan.
Cara ini mudah namun sangat penting dalam memastikan apakah website tersebut aman atau tidak serta risiko serangan cyber pun akan berkurang.
3. Cek Pemilik dan Usia Domain
Website resmi biasanya memiliki informasi kontak pemilik yang lengkap dan dapat ditelusuri oleh pengunjungnya. Kontak tersebut biasanya berupa alamat kantor, email, dan nomor telepon yang valid.
Kamu dapat cek informasi kontak pemilik website pada bagian paling bawah dari laman. Jika merasa ragu, kamu dapat menghubungi email atau nomor telepon tertera untuk memastikan apakah website tersebut adalah website yang resmi dan aman.
4. Gunakan Alat Verifikasi Online
Ada banyak alat verifikasi online yang dapat kamu gunakan untuk memeriksa keamanan dan reputasi sebuah website. Alat yang dapat kamu gunakan adalah Google Transparency Reports, SSLTrust, dan Norton Safe Web.
Alat tersebut akan memberikan laporan mengenai keamanan website berdasarkan database dari berbagai sumber. Caranya sangat mudah, yaitu kamu hanya perlu memasukkan URL yang ingin dicek. Apabila terindikasi penipuan, alat verifikasi online ini akan memberikan peringatan atau sebuah keterangan bahwa website tersebut tidak aman.
5. Perhatikan Desain dan Konten Website
Salah satu hal yang paling menonjol dan dapat dikenali dengan cepat adalah desain dan isi konten dari website tersebut. Website palsu biasanya memiliki desain laman yang kurang meyakinkan dan tidak profesional. Serta, tata bahasa yang digunakan oleh website tersebut pun asal-asalan.
Tampilan website resmi terlihat jauh lebih berkualitas dan profesional. Bahasa yang digunakan pun jelas dan menggunakan ejaan yang benar. Jadi, selalu perhatikan dengan teliti desain dan konten dari situs yang kamu kunjungi.
6. Cari Ulasan dari Pengunjung
Ulasan atau review dari pengunjung sebelumnya dapat menjadi acuan dalam memeriksa suatu website. Website palsu biasanya menggunakan ulasan yang tidak valid dan testimoni palsu untuk menarik pengunjung.
Ulasan berbasis rating pun juga perlu diperhatikan. Apabila banyak ulasan positif dengan nilai sempurna namun website masih tergolong baru, kamu wajib untuk curiga dan berhati-hati.
Jangan sampai abai untuk baca ulasan website apabila ada, perhatikan polanya, dan amati apakah ulasan tersebut membahas hal yang sama atau tidak.
7. Cek Kebijakan Privasi dan Ketentuan Layanan
Website resmi biasanya memiliki kebijakan privasi dan ketentuan layanan yang jelas serta mudah untuk diakses. Kebijakan ini penting untuk mengetahui bagaimana data kamu akan digunakan oleh website tersebut.
Sebaliknya, website penipu tidak memiliki kebijakan privasi dan malah mencantumkan kebijakan yang terlalu umum dan tidak relevan. Sehingga, sebelum kamu memasukkan data ataupun melakukan transaksi, pastikan website tersebut memiliki kebijakan privasi dan ketentuan layanan.
Itulah beberapa cara untuk cek website penipuan yang mudah dan cepat untuk dilakukan.
Tetaplah waspada ketika berselancar di internet dan terus berhati-hati dalam menjaga data pribadi kamu!