Splash page adalah halaman pengantar atau overlay yang biasanya muncul sebelum homepage atau konten utama.
Isi kontennya biasanya ringkas, jelas, dan sedikit teks, serta hanya menautkan satu dua ajakan kepada pengunjung web untuk bertindak seperti isi email, survei, konfirmasi usia dan semacamnya.
Secara desain, splash page punya latar belakang yang dapat menarik perhatian, tipografi yang kuat, dan CTA yang jelas terbaca.
Kadang ada orang juga yang salah mengartikan antara splash page dengan landing page. Ada beberapa perbedaan antara keduanya dan pada tabel di bawah ini akan dijelaskan selengkapnya.
| Halaman | Tujuan | Kapan Muncul | Navigasi | CTA/Interaksi |
|---|---|---|---|---|
| Splash page | Menyampaikan info cepat / menyaring preferensi | Muncul sebelum homepage/konten utama | Minimal | “Masuk ke Situs”, “Pilih Bahasa” |
| Landing page | Mengarahkan konversi | Biasanya dari iklan/email | Biasanya minim/none | “Daftar”, “Beli Sekarang”, “Unduh” |

Fungsi Splash Page
Ada beberapa fungsi dari splash page yang akan sangat berguna untuk Sahabat Qwords, khususnya yang seorang SEO Specialist. Berikut diantaranya:
1. Pemberitahuan Informasi
Informasi penting seperti kepatuhan dan etika di dalam website bisa kamu masukkan ke dalam splash page. Contoh seperti tidak boleh mengambil gambar dari web kamu tanpa sitasi.
Atau bisa juga kamu memasang splash page untuk info rilis produk terbaru, atau akan dibukanya pre-order.
2. Personalisasi Pengunjung
Kamu bisa memasang formulir di splash page agar ke depannya lebih mengenal dan paham siapa saja yang mengunjungi web tersebut.
Lalu, kamu bisa menyesuaikan mulai dari desain tampilan, akses, dan isi dari webmu agar pengunjung lebih nyaman di sana.
3. Social Proof
Selain di atas, kamu juga bisa menampilkan testimoni, pengalaman, atau pendapat positif terhadap websitemu di splash page.
Dengan begitu orang-orang akan semakin yakin bahwa webmu itu aman untuk pengguna dan terpercaya informasinya.
4. Mencari Subscribers
Selain form untuk personalisasi, splash page juga bisa digunakan untuk mengajak para pembaca berlangganan semacam newsletter eksklusif dari kamu.
Maka, kamu bisa mengirimkan tulisan atau info khusus sekaligus menjalin komunikasi dengan para pengunjung.
Jenis-Jenis Splash Page
Ada beberapa jenis splash page yang bisa Sahabat Qwords pakai di dalam website, yaitu:
1. Age Gate Untuk Compliance Splash
Jenis ini bisa mengkonfirmasi usia atau persetujuan sebelum akses. Tapi kualitas dengannya harus jelas dan mudah jika kita tutup.
2. Language untuk Location Selector
Splash page ini biasanya muncul untuk memberikan opsi bahasa dan wilayah, agar pengalaman website ini meninggalkan kesan yang baik.
3. Announcement untuk Promosi Penting
Splash page jenis Announcement bisa menunjukkan pengumuman singkat seperti event, kampanye musiman, restock, tanpa harus mengubah banyak halaman.
4. Light Subscribe Gate
Light Subscribe Gate adalah splash page untuk menawarkan newsletter atau early access ringkas yang akan dikirimkan ke
5. Regional Service Notice
Jenis ini bisa kamu pakai untuk menginformasikan ketersediaan layanan di suatu tempat terdekat yang bisa dituju.
Cara Optimasi Splash Page
Setelah tahu fungsi dan jenis splash page, jangan lupa untuk melakukan optimasi terhadapnya. Di bawah ini beberapa tips untuk optimasi splash page baik dari sisi desain, SEO, dan pengalaman pengguna.
1. Gunakan Heading yang tepat
Heading yang tepat walau dalam konten singkat, akan sangat membantu keterbacaan baik ketika dicrawling oleh mesin pencari atau dibaca oleh pembaca.
2. Sisipkan Minimal Satu internal Link
Internal link adalah hal yang penting walau hanya sekedar overlay, karena akan mencegah terjadinya orphan page.
3. Berikan Alt Text pada Gambar
Alt text berguna untuk aksesibilitas dan pemahaman mesin pencari tentang identitas gambar dan kata kunci dalam gambar.
4. Buat jadi Mobile Friendly
Perlu kamu ingat selalu, kalau pengunjung website bukan hanya dari PC tapi juga mobile. Maka penting untuk mengatur UI/UX yang ramah untuk pengguna mobile.
5. Perhatikan kecepatan loading
Kecepatan yang baik adalah kurang dari dua detik. Jadi kamu harus perhatikan hal ini lebih baik karena jika proses website terlalu lama maka web tersebut akan dihindari oleh pengunjung.
6. Hindari Interstitial
Hindari konten splash menghalangi konten lain dan pastikan juga bahwa overlay mudah ditutup baik di PC atau mobile.
7. Hindari Kemunculan Berulang
Kamu bisa tetapkan splash page pada beberapa tempat strategis, akan tetapi jangan terlalu banyak karena bisa mengganggu kenyamanan pengunjung.
8. Tetapkan di Satu Tujuan
Splash page bisa dipakai untuk banyak hal seperti di atas, tapi kamu cukup pakai untuk satu tujuan yang relevan dan penting.
9 Form Sewajarnya
Formulir yang terlalu banyak membuat pengunjung jenuh dan tidak ingin mengisinya lagi. Akhirnya mereka terganggu dan dapat pengalaman tentang web kamu.
10. Ringankan Aset
Ringankan aset seperti gambar, animasi, plugin, atau coding yang ada. Dampaknya website dan splash page akan jadi lebih ringan dan cepat.
11. Perjelas CTA
CTA seperti klik untuk berlangganan, isi form, atau tanda keluar dari splash page akan sangat membantu mengarahkan pengunjung, tentang apa yang harus dilakukan.
12. Gunakan Satu Kalimat yang Jelas
Pakailah kalimat yang sederhana dan mudah dipahami oleh banyak orang agar mereka tertarik untuk membaca dan memahami.
13. Lakukan Uji A/B Testing
Setelah semua selesai, lakukan A/B testing, evaluasi, dan improvisasi agar lebih baik dan sempurna kedepannya.
Splash page pada akhirnya adalah sebuah halaman sebelum konten utama, ini berfungsi untuk menyampaikan informasi, promosi, atau ajakan berlangganan.
Dengan jenis beragam seperti age gate, language selector, announcement, dan lain-lain.
Kamu juga bisa menggunakan beberapa jenis dari splash page, seperti Announcement Light Subscribe Gate, bisa memudahkan kita untuk memanfaat website semaksimal mungkin.
Itulah penjelasan tentang splash page, jika kamu tertarik untuk memasangnya di website tapi masih ada beberapa hal yang belum dipahami dengan baik, jangan ragu untuk berdiskusi di kolom komentar.

