Telnet adalah sebuah protokol (seperti SSH) yang dipakai untuk mengontrol komputer dari jarak jauh melalui jaringan.
Artinya, Sahabat Qwords bisa mengakses komputer maupun server dari lokasi dan zona waktu yang berbeda, dan seolah-olah kamu sedang berada tepat di depannya.
Meski begitu, jangan bayangkan cara menggunakan Telnet adalah seperti mengoperasikan komputer pada umumnya.
Itu karena Telnet memiliki konsep yang berbeda dari segi aksesibilitasnya. Lalu, bagaimana cara menggunakan Telnet?
Agar Sahabat Qwords tahu lebih detail nya tentang definisi, cara kerja, penggunaan, dan fungsinya, mari kita simak artikel ini sampai tuntas.
Apa Itu Telnet?
Telnet adalah protokol jaringan berbasis teks yang memudahkan kamu mengakses dan mengendalikan komputer atau perangkat lain dari jarak jauh, mirip seperti remote control tapi untuk jaringan.
Dengan Telnet, Sahabat Qwords bisa masuk ke perangkat lain yang terhubung dalam jaringan, lalu menjalankan berbagai perintah langsung dari komputermu.
Sebagai contohnya, kamu bisa memantau sistem, mengirim data, atau bahkan memodifikasi file dari jauh.
Untuk menggunakan Telnet, Sahabat Qwords butuh aplikasi pendukung seperti Terminal (di macOS/Linux) atau aplikasi lain yang bisa menjalankan protokol Telnet.
Secara bawaan, Telnet menggunakan port 23 untuk koneksi. Berbeda dengan SSH (protokol serupa tapi lebih aman), yang menggunakan port 22.
Walaupun Telnet sudah cukup lama dan kini banyak tergantikan oleh SSH karena alasan keamanan, protokol ini masih dipakai di beberapa sistem atau perangkat yang membutuhkan akses jarak jauh tanpa enkripsi.
Sebagai tambahan, dalam bahasan Telnet perangkat yang kita kendalikan biasa disebut server dan pengguna Telnet atau komputer yang mengendalikan disebut client.
Cara Kerja Telnet
Setelah kamu tahu kalau telnet bisa mengendalikan perangkat komputer dari jarak jauh, sekarang kita masuk ke pembahasan cara kerja Telnet.
Telnet sendiri bekerja di atas protokol TCP (Transmission Control Protocol) dan biasanya menggunakan port 23 sebagai jalur komunikasi.
Pada bahasan ini, Sahabat Qwords akan memahami proses saat pengguna Telnet (client) mengakses komputer lain (server) dari jarak jauh.
- Pertama, Sahabat Qwords perlu mengakses Telnet melalui perangkat yang kamu gunakan. Kamu bisa memakai software seperti Terminal (untuk macOS atau Linux) atau CMD (untuk Windows).
- Kedua, ketik perintah
telnet 127.222.333.444
(ganti dengan alamat IP server atau komputer tujuan). Perintah ini akan mencoba membuka koneksi melalui port 23. - Ketiga, Setelah berhasil terhubung, Sahabat Qwords harus memasukkan username dan password. Proses ini mirip dengan login ke komputer secara langsung, hanya saja dilakukan dari jarak jauh dan menggunakan antarmuka berbasis teks.
- Keempat, Setelah login, kamu bisa langsung mengetik berbagai perintah melalui layar Telnet. Setiap perintah yang kamu masukkan akan dikirim ke komputer tujuan, dijalankan di sana, lalu hasilnya akan dikirim balik dan ditampilkan di layar kamu. Misalnya, kamu bisa menampilkan isi folder, menjalankan aplikasi, atau mengedit file dari jarak jauh.
Itulah penjelasan cara kerja Telnet sekaligus cara menggunakannya secara sederhana.
Jika sudah berhasil Sahabat Qwords bisa mempraktikannya dengan menggunakan dua device lalu mencoba mengontrol salah satunya dari jarak jauh.
Apa Saja Fungsi Telnet?
Pengembangan protokol yang lebih mutakhir dari Telnet, yakni SSH, telah menggusur popularitas Telnet. Sejak saat itu, pengguna mulai beralih ke Secure Shell.
Namun, Telnet masih punya beberapa fungsi penting, terutama di lingkungan tertentu. Berikut ini beberapa fungsi utama Telnet:
1. Mengakses Server dari Jarak Jauh
Telnet memudahkan Sahabat Qwords untuk login ke komputer lain (biasanya server) tanpa harus duduk di depannya.
Cukup lewat jaringan dan baris perintah berbasis teks, kamu sudah bisa menjalankan aktivitas seperti membuka file, memeriksa sistem, atau menjalankan aplikasi.
2. Menguji Koneksi ke Port Tertentu
Sahabat Qwords juga bisa menggunakan Telnet untuk mengecek apakah port tertentu di server terbuka atau bisa diakses. Misalnya telnet domain.com 80.
Perintah tersebut berfungsi mengecek apakah website di domain tersebut bisa diakses lewat port 80 (HTTP). Dengan fungsi ini, kamu akan lebih mudah dalam troubleshooting jaringan dan server.
3. Mengontrol Perangkat Jaringan
Di dalam komponen jaringan, banyak perangkat (seperti switch, router, atau firewall) yang bisa dikonfigurasi lewat Telnet.
Jadi, teknisi jaringan bisa login ke perangkat dan langsung mengaturnya tanpa harus datang ke lokasi.
4. Belajar atau Simulasi Server
Bagi Sahabat Qwords yang tengah belajar jaringan atau administrasi server, Telnet bisa jadi alat simulasi yang bagus. Karena ringan dan berbasis teks, kamu bisa memahami cara kerja komunikasi jaringan tingkat dasar.
5. Akses ke Aplikasi Lama
Beberapa sistem lama (legacy systems) atau aplikasi lawas masih menggunakan Telnet sebagai cara utama untuk akses dan konfigurasi. Jadi, dalam kasus tertentu, Telnet masih tetap dibutuhkan.
Cara Menggunakan Telnet dengan PuTTY
Kalau kamu sudah familier dengan penggunaan Terminal atau CMD, maka cara menggunakan Telnet tidak akan sulit bagimu.
Untuk memudahkan penggunaannya, kamu bisa menggunakan aplikasi pihak ketiga yang sudah mendukung protokol Telnet, salah satunya PuTTY.
PuTTY adalah aplikasi gratis yang sangat populer untuk akses Telnet dan SSH:
Berikut panduan menggunakan Telnet di PuTTY:
- Unduh dan pasang PuTTY dari situs resminya.
- Buka aplikasinya, lalu pilih opsi Telnet.
- Masukkan Host Name (IP address) dan port 23.
- Klik Open untuk mulai terhubung.
Bagaimana, mudah bukan menggunakan Telnet dengan PuTTY. Jika sudah faham bisa langsung Sahabat Qwords coba di rumah.
Jenis-Jenis Telnet
Sahabat Qwords sudah faham cara kerja Telnet, fungsi, sampai ke cara menggunakannya. Sekarang ada hal lain lagi yang perlu kamu tahu, yaitu jenis-jenis Telnet.
Nah, sudah tahu belum kalau ada beberapa jenis Telnet yang biasa digunakan? Yuk, kita bahas satu per satu supaya makin paham!
1. Telnet Command-Line Interface (CLI)
Jenis Telnet yang paling umum dipakai adalah Telnet CLI. Di sini, Sahabat Qwords bisa mengirim perintah langsung lewat antarmuka baris perintah dan menerima balasan secara real-time.
Telnet CLI sangat berguna untuk mengakses dan mengatur perangkat jarak jauh dengan cepat dan langsung.
2. Telnet Remote Login
Telnet juga memungkinkan Sahabat Qwords melakukan remote login ke perangkat target.
Cukup dengan memasukkan username dan password, kamu bisa langsung masuk dan mengelola sistem operasi perangkat tersebut dari jarak jauh.
3. Telnet File Transfer Protocol (FTP)
Beberapa versi Telnet mendukung transfer file lewat FTP. Dengan cara ini, kamu bisa kirim dan terima file dari perangkat jarak jauh menggunakan perintah Telnet.
Namun, perlu diingat, metode transfer file lewat Telnet ini kurang aman karena data tidak dienkripsi.
4. Telnet Remote Console
Ada Telnet Remote Console yang biasa dipakai untuk mengakses konsol remote perangkat seperti server atau router.
Dengan remote console, kamu bisa mengontrol perangkat secara langsung melalui antarmuka yang sama seperti saat mengoperasikan konsol fisiknya.
5. Telnet Virtual Terminal Protocol (VT100)
Terakhir, VT100 adalah standar protokol yang dipakai untuk membangun antarmuka teks pada Telnet.
Dengan VT100, Sahabat Qwords dapat berinteraksi dengan perangkat jarak jauh lewat tampilan teks yang mirip seperti menggunakan perangkat lokal. Jadi, pengalaman mengaksesnya terasa lebih familiar dan mudah.
Kelebihan Telnet
Sebagai protokol jaringan yang memudahkan akses jarak jauh ke perangkat lain, berikut beberapa kelebihan Telnet yang menjadikannya jadi pilihan bagi sejumlah kalangan pengguna:
1. Ringan dan Cepat
Karena Telnet hanya berbasis teks, jadi sangat ringan digunakan. Kamu tidak butuh koneksi berkecepatan super kencang atau hardware kuat. Jadi, Telnet sangat cocok untuk akses cepat ke server, terutama dalam jaringan lokal.
2. Langsung ke Command Line
Sahabat Qwords bisa langsung berinteraksi dengan perangkat lewat command line. Bagi yang terbiasa dengan terminal, ini sangat praktis untuk konfigurasi atau pemantauan dengan lebih fleksibel.
3. Multiplatform
Telnet juga bisa digunakan pada banyak sistem operasi, seperti Windows, Linux, dan macOS. Tinggal aktifkan atau instal, Telnet langsung bisa dipakai.
4. Cocok untuk Troubleshooting Jaringan
Biasanya, Telnet sering dipakai untuk mengetes koneksi ke port tertentu di server. Misalnya untuk cek apakah port SMTP (25) atau HTTP (80) bisa diakses dari luar.
Kekurangan Telnet
Meski Telnet punya beberapa keunggulan, bukan berarti protokol ini tanpa kelemahan.
Justru, dalam perkembangan teknologi yang menuntut keamanan tinggi, Telnet mulai ditinggalkan karena tidak mampu memenuhi standar proteksi data.
Nah, berikut ini beberapa kekurangan Telnet yang perlu Sahabat Qwords pertimbangkan sebelum menggunakannya:
1. Tidak Aman (Tidak Ada Enkripsi)
Ini kelemahan terbesar Telnet. Semua data, termasuk username dan password akan dikirim dalam bentuk plain text atau teks yang bisa dibaca secara kasat mata. Artinya, siapa pun bisa menyadap isi koneksi jika ada di jaringan yang sama.
Hal ini membuat pengguna banyak yang beralih menggunakan SSH yang dibekali dengan enkripsi kuat.
2. Tidak User-Friendly untuk Pemula
Karena Telnet berbasis teks dan semua interaksi dilakukan lewat command line, pengguna baru berpotensi merasa bingung atau takut salah ketik perintah.
3. Fitur Terbatas
Telnet tidak punya banyak fitur tambahan seperti manajemen file, forward port, atau kompresi data. Fungsinya terbatas hanya untuk komunikasi teks jarak jauh.
4. Banyak Server Modern Menonaktifkannya
Karena alasan keamanan, banyak server saat ini tidak lagi mengaktifkan akses Telnet. Mereka lebih memilih protokol aman seperti SSH sebagai default. Contohnya, ketika kamu membeli VPS atau Dedicated Server, kamu harus login melalui SSH, alih-alih Telnet.
Setelah membaca artikel ini, kamu tahu kalau Telnet adalah alat yang sangat efektif untuk mendapatkan akses remote ke komputer lain di dalam jaringan.
Dengan kelebihan dan kekurangannya, tak bisa dimungkiri Telnet jadi cikal bakal kemunculan protokol SSH.
Bagaimana Sahabat Qwords, tertarik mencoba Telnet di rumah, atau kamu sudah pernah mencobanya ?
Ayok ceritakan pengalaman kamu menggunakan Telnet di kolom komentar.