Traffic Website Berkurang Setelah Migrasi Hosting? Ini Cara Mengatasinya

3 min read

Sahabat Qwords, pernahkah kamu mengalami situasi di mana traffic website berkurang setelah migrasi hosting? 

Tenang, kondisi ini umum terjadi dan bukan akhir dari segalanya. Ada sejumlah penyebab yang sebenarnya bisa kamu selesaikan untuk mengakhiri penurunan traffic di situsmu.

Yuk langsung kita ulas lebih dalam apa saja penyebab menurunya traffic website setelah migrasi hosting dan bagaimana langkah yang bisa dilakukan untuk mengatasinya berikut ini!

Apa yang Terjadi Saat Traffic Website Berkurang Setelah Migrasi Hosting?

Migrasi hosting biasanya akan melibatkan perubahan server, IP, konfigurasi DNS, perubahan protokol dari HTTP menjadi HTTPS, atau memengaruhi perubahan struktur URL yang tersembunyi. 

Semua hal yang terjadi paska migrasi itu bisa mengakibatkan traffic website berkurang, karena Google atau pengguna kesulitan mengakses situsmu.

Beberapa hal umum yang bisa kamu pahami lebih detail tentang perubahan yang terjadi paska migrasi hosting dijelaskan lebih detail dalam poin-poin berikut!

  • Paska migrasi hosting, URL atau redirect-nya biasanya tidak tertangani dengan benar, sehingga pengunjung atau bot pencari akan diarahkan ke 404 atau ke halaman yang salah.
  • Tool tracking, seperti Google Analytics atau Google Search Console tidak bisa bekerja dengan benar setelah migrasi, sehingga mungkin traffic sebenarnya tidak turun, tapi pelacakannya menjadi rusak.
  • Waktu respon server juga biasanya menjadi lebih lambat atau bot pencari diblokir, karena setting hosting yang baru; dan hal itu bisa mengganggu crawling serta indeksasi.
  • Internal link, sitemap, canonical tag atau robots.txt kemungkinan masih terbawa setting lama atau salah konfigurasi setelah migrasi, sehingga menghambat visibilitas. 

Migrasi hosting memang kadang menciptakan risiko baru bagi SEO dan traffic, tapi kalau kamu bertindak cepat dengan langkah yang tepat, besar kemungkinan traffic bisa pulih dengan segera.

Langkah-Langkah Mengatasi Penurunan Traffic

Mari kita lakukan tutorial terstruktur untuk membantu kamu melakukan diagnosa penyebab dan perbaikan traffic website berkurang setelah migrasi hosting.

Berikut langkah yang bisa kamu lakukan!

1. Verifikasi penurunan traffic

  • Langkah pertama yang bisa kamu lakukan, buka Google Analytics dan bandingkan periode sebelum dan sesudah migrasi hosting. Apakah benar ada penurunan traffic yang signifikan atau tidak?
  • Di Google Search Console, cek bagian Performance, kemudian kunjungi Pages atau Queries untuk melihat halaman mana yang kehilangan impresi dan klik.
  • Pastikan juga bukan faktor eksternal, seperti algoritma search engine yang diperbarui atau musim (seasonality) yang mempengaruhi.

Jika memang traffic website berkurang setelah migrasi hosting dan tidak ada faktor eksternal besar lainnya, maka bisa jadi migrasi hosting jadi penyebab utama.

2. Cek tracking dan analitik

  • Pastikan kode tracking GA masih terpasang di semua halaman dan berfungsi dengan benar. Beberapa migrasi biasanya akan memindahkan tema, plugin, atau template sehingga tracking hilang.
  • Pastikan juga property Search Console masih terverifikasi dan status indexing‐nya baik.
  • Cek juga apakah traffic yang “hilang” hanya di laporan, atau memang benar pengunjungnya berkurang.

3. Audit teknis setelah migrasi hosting

Berikut elemen teknis krusial yang bisa kamu audit sebelum menentukan sumber utama penyebab menurunnya traffic website paska migrasi hosting.

  • Redirects

Jika URL berubah atau domain (protokol) berubah, pastikan semua redirect lama diganti baru menggunakan 301 (permanent) dan tidak menghasilkan chains atau loops.

  • Indexability

Pastikan halaman-halaman penting tidak diblokir oleh robots.txt atau tag noindex. Juga pastikan canonical tag mengarah ke versi benar.

  • Sitemap dan robots

Submit ulang sitemap ke Search Console yang mencakup URL baru. Kamu bisa menghapus atau redirect sitemap lama jika perlu.

Promo
  • Kecepatan dan server response time

Hosting baru bisa saja lebih lambat atau konfigurasinya belum optimal. Nah, hal itulah yang bisa mempengaruhi pengalaman pengguna dan SEO. 

4. Prioritaskan halaman yang kehilangan traffic paling besar

  • Setelah melihat data dari GSC atau Analytics, identifikasi top pages sebelum migrasi yang mengalami drop besar. Fokus dulu memperbaiki halaman‐halaman tersebut.
  • Cek apakah konten atau meta data di halaman baru sesuai dengan versi lama, perhatikan juga H1, title tag, meta description, dan schema markup. Jika ada yang berubah secara drastis, maka bisa jadi hal itulah yang menyebabkan turunnya ranking.

5. Perbaiki link internal, eksternal dan backlink

  • Pastikan semua internal link mengarah ke URL baru yang benar dan tidak ke URL lama sehingga menampilkan tampilan 404.
  • Cek kembali backlink eksternalnya, apakah link‐link lama yang mengarah ke URL lama harus diarahkan ke URL baru via redirect atau harus menghubungi pemilik situs untuk update link.
  • Pastikan struktur link, header, dan navigasi tetap masuk akal dan mudah diakses oleh pengguna serta bot.

6. Monitor dan beri waktu untuk recovery

  • Setelah perbaikan, pantau terus performa selama beberapa minggu hingga bulan. Pulihnya traffic ke angka semula kadang memang membutuhkan waktu, karena search engine harus memahami perubahan yang terjadi sebelumnya.
  • Buat juga catatan perubahan yang kamu lakukan agar bisa mengevaluasi efektivitasnya, setelah mengupayakan analisis data dimana sumber masalah yang membuat traffic website menurun.

Tips Supaya Migrasi Hosting Makin Aman

Agar pengalaman migrasi hosting berikutnya lebih lancar dan minim risiko, seperti traffic yang berkurang.

Berikut beberapa tips yang bisa kamu lakukan agar migrasi hosting makin aman!

  • Buat backup full website lama, mulai dari file penting hingga database sebelum melakukan migrasi hosting.
  • Uji terlebih dahulu di environment staging atau sementara sebelum pindah DNS.
  • Lakukan migrasi di periode trafik relatif stabil dan hindari periode puncak, bila memungkinkan.
  • Siapkan checklist SEO technikal, seperti redirects, sitemap, meta data, canonical, hingga robots sebelum migrasi.
  • Setelah live, monitor secara intensif selama kurang lebih 7-14 hari pertama untuk mendeteksi misal terjadi anomali yang terjadi dengan cepat.
  • Komunikasikan perubahan ke tim agar tidak ada unsur tak terduga seperti plugin baru, tema berbeda, atau setting hosting yang memblokir bot.

Gimana, Makin Tenang untuk Lakukan Migrasi Hosting Segera?

Sahabat Qwords, penurunan traffic setelah migrasi hosting memang bisa membuat stres, tapi jangan panik terlebih dulu. 

Sebab, dengan sejumlah langkah yang sudah dijelaskan lebih detail di atas, kamu bisa mendeteksi dan mengantisipasi apabila tren penurunan traffic benar-benar terjadi di website-mu. 

Kamu bisa melakukan verifikasi drop traffic, cek tracking, audit teknis, fokus pada halaman kritis, perbaiki link, dan beri waktu recovery terlebih dahulu agar kamu punya peluang besar untuk mengembalikan performa website ke tren semula, bahkan bisa lebih baik lagi.

Migrasi memang bukan hanya soal pindah server, tapi memindahkan ekosistem website kamu mulai dari konten, struktur, SEO, dan user experience-nya secara aman.

Jadi, pastikan kamu sudah mem-backup datamu sebelum melakukan migrasi. Jangan lupakan juga untuk memilih penyedia hosting yang andal, berpengalaman, dan tentunya terpercaya seperti Qwords!

3 Kelebihan ini akan kamu rasakan bila melakukan migrasi hosting ke Qwords.

  • Pertama, tim Qwords akan membantu proses migrasi hosting Sahabat Qwords ke server yang aman.
  • Kedua, dukungan teknis 24/7. Jadi tidak perlu panik jika ada kendala, karena tim support siap membantumu 24 jam!
  • Ketiga, garansi dan paket promo, seperti gratis hosting 1 tahun (tergantung syarat) untuk pengguna yang migrasi.

Untuk informasi lengkap tentang layanan migrasi, promo, dan syarat dan ketentuan, kamu bisa langsung menghubungi layanan pelanggan Qwords yang selalu siap sedia 24/7.

Atau langsung kunjungi laman migrasi hosting Qwords untuk melihat dan menyesuikan paket mana yang cocok dengan kebutuhanmu.

Nah, sekarang makin tenang kan untuk melakukan migrasi?

Saatnya jadikan Qwords pilihan tepat dan andal untuk migrasi hostingmu sekarang!

Promo
Zulfa Naurah Nadzifah
Zulfa Naurah Nadzifah Zulfa is a content writer and copywriter who enjoys turning words into ideas that speak. She writes about SEO, branding, and all things digital. For her, writing is a way of talking to the world.
Zulfa Naurah Nadzifah Zulfa is a content writer and copywriter who enjoys turning words into ideas that speak. She writes about SEO, branding, and all things digital. For her, writing is a way of talking to the world.
Pernahkah kamu mendengar istilah MEAN Stack? khususnya bagi seorang web developer tentu saja tidak asing dengan istilah tersebut bukan. Di artikel ini kita akan...
Shakila Zahra Previa Shakila Zahra Previa
2 min read
Dari banyaknya jenis dan nama ekstensi domain, ada satu domain yang cocok Sahabat Qwords gunakan untuk membuat situs IT atau website dengan niche teknologi....
Zulfa Naurah Nadzifah Zulfa Naurah Nadzifah
3 min read
Pernahkah kamu merasa performa website mulai menurun, padahal lalu lintas pengunjung stabil? Kamu merasa ada masalah, sekaligus ragu: waktunya upgrade, atau ini tanda perlu...
Qonita Qonita
4 min read
Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

//