Apa Itu Sistem Penamaan Domain (DNS) dan Bagaimana Cara Kerjanya?

3 min read

Pada era digital, hampir semua aktivitas kita terhubung ke internet, mulai dari browsing, belanja online, sampai kerja remote. Di balik semua itu ada satu sistem penting yang sering sekali kita dengar tapi jarang dipahami secara detail, yaitu Sistem Penamaan Domain atau yang lebih dikenal dengan DNS (Domain Name System).

Kalau Sahabat Qwords penasaran kenapa cukup ketik google.com di browser dan langsung bisa sampai ke website Google tanpa harus hafalin angka ribet kayak 142.250.190.78, jawabannya ada di DNS. Untuk lebih jelasnya, mari simak artikel di bawah ini.

Apa Itu Sistem Penamaan Domain?

Secara sederhana, DNS itu seperti“buku telepon internet”. Bedanya, yang Sahabat Qwords cari itu bukan nomor telepon, tapi alamat IP.

Jadi, ketika Sahabat Qwords mengetik nama domain di browser, misalnya domainaku.com atau youtube.com, DNS akan otomatis menerjemahkannya jadi alamat IP yang bisa dimengerti komputer.

Awalnya, sebelum DNS ada, orang-orang pakai file bernama HOSTS.TXT yang berisi daftar nama host dan IP address. Masalahnya, semakin banyak komputer terhubung ke internet, file ini jadi tidak efisien karena harus di-update manual dan disebarkan ke semua pengguna.

Akhirnya pada 1983, seorang ilmuwan komputer bernama Paul Mockapetris menciptakan DNS sebagai solusi. Sistem ini kemudian disempurnakan lewat RFC 882 dan 883 yang pada akhirnya menjadi seri RFC 1034 serta 1035.

Seiring perkembangan internet, pengelolaan DNS beralih ke IANA (Internet Assigned Numbers Authority), lalu sejak 1998 berada di bawah kendali ICANN (Internet Corporation for Assigned Names and Numbers).

Singkatnya, DNS hadir karena internet butuh sistem yang lebih terstruktur, scalable, dan gampang dipakai.

Fungsi Sistem Penamaan Domain

DNS bukan sekadar penerjemah nama domain jadi alamat IP mu. Tapi ada juga beberapa fungsi penting DNS yang bikin sistem ini jadi tulang punggung internet, khususnya dalam masalah website.

  1. Identifikasi & Pemetaan
    DNS memberikan identitas unik untuk setiap website. Sama seperti kontak di HP kamu, cukup cari nama, tidak perlu hafalin nomor. Begitu juga di internet, Sahabat Qwords cukup ingat domainaku.com, tanpa harus tahu berapa IP Address-nya.
  2. Mengarahkan ke Server Tujuan
    Setelah diterjemahkan, domain akan diarahkan ke server yang menyimpan website tersebut. Jadi, begitu kamu ketik domain, DNS langsung pastikan browser menuju ke lokasi yang benar.
  3. Alamat Website yang Mudah Diingat
    Agar lebih mudah, bisa Sahabat Qwords bayangkan kalau kamu harus ketik 192.168.1.1 tiap kali mau buka Instagram, pasti ribet kan? Dengan DNS, kamu cukup ketik instagram.com jadi jauh lebih mudah.
  4. Branding
    Nama domain juga bagian dari identitas brand. Domain yang singkat, mudah diingat, dan relevan bisa ningkatin citra merek. Misalnya, shopee.co.id jelas lebih terpercaya dibanding nama domain panjang dan aneh.
  5. Routing Email
    DNS juga punya peran di dunia email. Ada record khusus bernama MX Record yang memastikan pesan email sampai ke server yang tepat. Jadi, komunikasi email kamu juga tidak bisa jalan tanpa DNS.

Struktur Sistem Penamaan Domain

Selain fungsi di atas, DNS punya struktur bertingkat yang mirip pohon hierarki.

  1. Root Level Domain (RLD)
    Ini adalah level paling atas dari DNS, ditandai dengan tanda titik (.) yang biasanya tidak kelihatan di akhir domain. Dari sinilah semua TLD bercabang.
  2. Top-Level Domain (TLD)
    Bagian ini adalah yang paling sering Sahabat Qwords lihat, seperti .com, .org, .id, .net. TLD sendiri terbagi dua:
    – Generic TLD (gTLD): .com, .org, .edu
    – Country Code TLD (ccTLD): .id, .uk, .jp
  3. Second-Level Domain (SLD)
    Jenis ini biasanya nama brand atau identitas bisnis. Misalnya di tokopedia.com, kata “tokopedia” adalah SLD.
  4. Subdomain
    Subdomain dipakai untuk bikin bagian khusus dari website. Contohnya:
    – blog.qwords.com > untuk blog
    – shop.namaanda.com > untuk toko online
  5. Sub-subdomain
    Sub-subdomain adalah bagian dari domain yang mengarah ke server spesifik. Misalnya www.domainku.wordpress.com, di sini “www” adalah sub-subdomain karena berada dua tingkat di bawah domain pertama, yaitu domainku.
sistem penamaan domain - qwords
sistem penamaan domain

Dari gambar itu dapat Sahabat Qwords fahami:

Promo
  • wordpress.com adalah domain utama atau SLD,
  • domainku adalah subdomain dari wordpress.com,
  • dan www adalah subdomain dari domainku, sehingga disebut sub-subdomain.

Dengan struktur ini, DNS bisa mengatur miliaran website di dunia tanpa bentrok satu sama lain.

Bagaimana Cara Kerja DNS?

Proses cara kerja DNS ini sebenarnya kompleks, tapi bisa kita sederhanakan agar Sahabat Qwords mudah memahaminya.

  1. Ketika Sahabat Qwords mengetik nama domain di browser, misalnya www.google.com.
  2. Browser minta informasi ke DNS Resolver, biasanya dari ISP kamu.
  3. Resolver akan bertanya tanya ke Root Server > “Domain ini ada di TLD mana?”
  4. Root Server lalu memberi tahu ini TLD Server yang mana, misalnya .com.
  5. Resolver terus lanjut tanya ke TLD Server > “Server mana yang tahu tentang google.com?”
  6. Setelah itu TLD Server kasih info Authoritative Name Server Google.
  7. Lalu Resolver minta alamat IP ke Name Server Google.
  8. Name Server balas dengan mengirim IP Addressnya > 142.250.190.78.
  9. Terakhir, browser akhirnya bisa akses server Google dan menampilkan website ke layar kamu.

Proses ini terlihat panjang, tapi dalam sistem komputer hanya butuh milidetik sampai selesai.

Apakah DNS Berpengaruh ke Kecepatan Website?

Banyak orang mikir DNS bikin website jadi lemot. Padahal sebenarnya, DNS cuma mengurusi proses awal yaitu resolusi domain. Setelah itu, kecepatan website lebih banyak dipengaruhi hal lain, seperti:

  • Kualitas hosting atau server
  • Lokasi server (routing)
  • Ukuran file di website
  • Kode script yang dipakai

Jadi, DNS memang penting buat nemuin alamat server, tapi bukan satu-satunya faktor yang nentuin cepat lambatnya website.

Sistem Penamaan Domain (DNS) adalah “mesin penerjemah” internet yang bikin kita bisa browsing dengan mudah. Tanpa DNS, kamu harus hafalin deretan angka IP Address setiap kali mau buka website.

DNS bekerja dengan cara memetakan nama domain ke alamat IP lewat hierarki server, mulai dari root, TLD, sampai name server. Selain itu, DNS juga punya fungsi penting dalam identifikasi, branding, sampai routing email. Singkatnya, DNS adalah fondasi utama internet modern.

Jadi, sekarang kalau ada orang nanya “Apa itu DNS?” Sahabat Qwords bisa menjawabnya, tapi jika masih ada yang belum Sahabat Qwords fahami jangan pernah ragu untuk menuliskan pertanyaan di kolom komentar.


Cari nama domain murah dari 500+ ekstensi domain dan onlinekan bisnis kamu dengan layanan web hosting terbaik di Indonesia dari Qwords.

Promo
Almer Ulul Al Bab
Almer Ulul Al Bab He is someone who likes to write in his spare time and is interested in economics and history.
Almer Ulul Al Bab He is someone who likes to write in his spare time and is interested in economics and history.
Kalau Sahabat Qwords punya website, kemungkinan besar kamu juga punya domain sendiri. Setiap kali kamu daftar domain, ada data pribadi yang otomatis ikut terekam...
Almer Ulul Al Bab Almer Ulul Al Bab
2 min read
Setiap kali Sahabat Qwords mendaftarkan domain baru, selalu ada kemungkinan identitasmu dilihat oleh siapa saja. Itu karena data tersebut otomatis masuk ke database publik...
Almer Ulul Al Bab Almer Ulul Al Bab
3 min read
Pada saat ini, domain bukan hanya alamat website, tapi juga identitas sekaligus aset digital penting bagi bisnis online. Sayangnya, banyak pemilik website sering lupa...
Almer Ulul Al Bab Almer Ulul Al Bab
3 min read
Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

//