Kalau dulu Sahabat Qwords terbiasa peduli dengan berapa banyak orang yang mampir ke website, media sosial, atau toko online kamu.
Sekarang rasanya kita harus lebih peka dengan berapa banyak dari pengunjung yang benar-benar mengambil tindakan melebihi klik-klik saja.
Nah, di sinilah peran Conversion Rate (CR) semakin dipertimbangkan.
Yuk kita ulas lebih dalam tentang apa itu CR, mulai dari manfaatnya hingga cara menghitungnya berikut ini!
Apa Itu Conversion Rate?
Conversion Rate (CR) adalah indikator apakah strategi marketing, konten, atau UX kamu benar-benar “mengonversi” audiens menjadi pengguna nyata, pelanggan, atau lead.
Sebagai metrik yang menunjukkan seberapa efektif trafik diubah menjadi tindakan pembelian, pendaftaran, klik tombol, download, dll. CR akan sangat berharga, terutama bagi kamu yang saat ini merupakan seorang content creator, social media specialist, freelancer, atau pemilik startup.
Data dan hasil perhitungan CR akan membantumu memahami “temperatur” atau sejauh mana usahamu membuahkan hasil, melebihi popularitas yang hanya bisa terbaca sekilas lewat angka-angka.
Mengapa Conversion Rate Penting?
CR wajib kamu pertimbangkan dan perhatikan, sebab beberapa alasan berikut ini!
Menilai efektivitas kampanye dan konten
CR bisa membantumu menentukan seberapa efektif postingan, iklan, landing page, atau strategi marketing kamu dalam menggerakkan audiens untuk melakukan aksi.
Menghemat biaya dan waktu
Daripada mengejar trafik besar tanpa hasil, fokuskan strategi marketingmu untuk meningkatkan CR agar trafik yang sudah ada makin maksimal. Upaya ini jauh lebih efisien daripada terus-menerus mendatangkan lebih banyak pengunjung.
Meningkatkan pendapatan dan ROI
CR yang tinggi memberikan arti bahwa banyak pengunjung yang mengkonversi atau melakukan aksi berbanding lurus dengan omzet, lead valid, atau hasil bisnis yang nyata.
Mengukur kualitas strategi, bukan sekadar kuantitas
Tidak hanya soal berapa banyak orang yang melihat iklan atau konten promosimu, tapi apakah mereka tertarik sampai melakukan tindakan. Sebab, hal ini penting kalau kamu ingin bisnis atau brand kamu berkembang secara sehat.
Sebagai social media specialist atau pemilik brand di era sekarang, CR adalah metrik kunci agar kamu bisa bilang “Ya, strategi ini berhasil”, atau “Hmm, kita butuh perbaikan untuk strategi berikutnya nih.”
Rumus dan Cara Menghitung Conversion Rate
Rumus menghitung CR sebenarnya cukup mudah, kamu tidak perlu rumus yang rumit.
Conversion Rate (%) = (Jumlah Konversi ÷ Total Pengunjung / Interaksi) × 100%
Makna kata konversi bisa bermacam-macam bergantung tujuan kamu, mulai dari pembelian produk, klik tombol, pendaftaran, download, dll.
Contoh sederhana
- Kamu punya 5.000 pengunjung ke situs kamu dan 250 di antaranya melakukan pembelian, maka CR-nya adalah
CR = (250 ÷ 5.000) × 100% = 5% - Di satu postingan IG atau landing page kamu, 1000 orang melihatnya, 50 mengklik link atau mendaftar, sehingga perhitungan CR-nya, yaitu (50 ÷ 1000) × 100% = 5%
Mudah bukan?
Kalau kamu tidak mau menhitung secara manual, kamu bisa gunakan beragam tools atau “conversion rate calculator” online yang kini bisa dengan mudah membantumu menghitung CR berdasarkan datamu.
Beberapa Variasi CR Dari Website, Sosial Media, Email, hingga Landing Page
CR tidak hanya berlaku untuk e-commerce saja.
Berikut beberapa penerapan umum penghitngan CR yang bisa kamu gunakan untuk menilai berhasil tidaknya strategi marketingmu.
Website atau E-commerce Conversion Rate
CR di platform ini akan membantumu menghitung seberapa banyak pengunjung akhirnya membeli produk yang sedang kamu promosikan.
Landing Page Conversion Rate
Perhitungan CR landing page dari visitor landing page, akan memberikan gambaran berapa yang melakukan aksi (daftar, klik, download, dsb) di landing page yang kamu iklankan.
Email Marketing Conversion Rate
Berapa banyak penerima email marketingmu yang melakukan klik link atau melakukan aksi pun akan terhitung dengan tumus CR yang bisa diterapkan juga untuk EM.
Social Media atau Media Sosial Conversion Rate
Perhitungan conversion rate memang lebih umum digunakan untuk melihat CR sebuah media sosial. Misalnya dari jumlah pengikut atau impressions, berapa yang klik, daftar, beli, atau konversi sesuai target.
Jadi, rumus perhitungan CR bisa kamu gunakan untuk menghitung aksi nyata yang dilakukan target marketmu di sejumlah funnel marketing, seperti yang sudah disebutkan di atas.
Seberapa Baik Angka Conversion Rate?
Tidak ada jawaban universal, berapa angka yang baik untuk sebuah CR.
Namun, ada pertimbangan bahwa CR yang ideal minimal sebanyak 10%.
Tapi, lagi-lagi angka semacam itu harus didasarkan pada tujuan, industri, channel, dan audience kamu di sejumlah funnel marketing yang ingin kamu hitung conversion rate-nya.
Sebagai acuan kasar, banyak bisnis online atau e-commerce yang biasanya memiliki angka CR di kisaran 2%-5%, bila strategi dan trafiknya berjalan wajar.
Tapi ingat, untuk kamu yang sekarang mungkin sedang membangun brand, startup, atau portofolio sebagai social media specialist, angka idealnya bisa lebih fleksibel.
Yang penting, CR mencerminkan sejauh mana kamu bisa mengonversi audiens dengan efektif.
Tips untuk Memaksimalkan Angka CR
Berikut ini beberapa tips dan insight supaya CR kamu bisa meningkat:
- Definisikan makna kata conversion dengan lebih jelas terlebih dahulu, apakah itu pembelian, klik link, daftar newsletter, download freebie, atau lainnya. Sebab, definisi yang jelas akan menghasilkan CR yang lebih meaningful juga.
- Fokus pada user experience (UX) ditambah copywriting serta desain yang engaging atau menarik. Seringkali, CR yang tinggi tidak sekadar datang dari data soal traffic, tapi seberapa mudah dan menarik kamu mengajak audiens untuk mengambil aksi.
- Target trafik yang relevan, bukan cuma kuantitas. Trafik banyak, tapi tidak sesuai dengan detail target biasanya akan menghasilkan CR yang rendah. Lebih baik targetkan lebih sedikit orang atau audiens, tapi relevan.
- Pantau dan ukur dengan konsisten. Perhatikan tiap kampanye, postingan media sosial, atau landing page, supaya kamu bisa tahu pola mana yang bekerja dan bagaimana polanya.
- Uji dan optimisasi (‘test and learn’ atau A/B testing). Coba variasikan copy yang menarik, mulai dari judul, caption, tata letak, CTA, hingga perhatikan waktu posting untuk melihat mana yang menghasilkan CR lebih baik.
Dengan pendekatan seperti ini, tidak hanya engagement-mu yang bisa lebih meningkat, tapi juga konversi nyata berupa lead, sales, atau tindakan nyata lain yang bisa terjadi.
CR Vs Retention Rate
Seringkali orang tertukar antara conversion rate dan retention rate.
Padahal, retention rate mengukur seberapa banyak pelanggan atau pengguna yang kembali atau tetap aktif di periode tertentu.
Sementara CR fokus pada aksi awal atau konversi pertama, misalnya dari kunjungan ke pembelian, atau dari follower ke klik link.
Keduanya penting, tapi fungsinya berbeda. CR untuk mengukur efektivitas konversi awal dan retention rate untuk melihat seberapa baik kamu menjaga pengguna atau pelanggan supaya tetap engaged.
Conversion Rate, Metrik yang Akan Jadi Teman Setia Saat Menjalankan Marketing
Sahabat Qwords, kalau kamu serius dengan proyek digital, konten, brand, atau bisnis online, conversion rate adalah metrik yang tidak boleh kamu abaikan, sebab ia akan jadi teman setia.
Dengan CR, kamu bisa mengubah data mentah (trafik, follower, visitors) menjadi insight, seberapa “menghasilkannya” mereka atau angka-angka itu.
Dari sana, kamu bisa mengevaluasi strategi, mengoptimalkan konten, dan tentu saja meningkatkan hasil nyata.
Jadi, yuk mulai perhatikan CR-mu dengan mendefinisikan konversi yang kamu mau, menghitung, memantau, dan terus berksperimen tentang strategi peningkatan CR.
Dengan cara itu, kamu tidak hanya akan tampil keren di media sosial, tapi juga mampu menkonversi audiens jadi aksi nyata, seperti jualan, lead, engagement, atau goal lain yang ingin kamu raih.
Gimana, makin paham kan tentang apa itu CR dan bagaimana cara menghitungnya?
Coba komen di kolom komentar kalau kamu punya pertanyaan lanjutan!

