Pengertian Topologi Tree Serta Kelebihan dan Kekurangannya

3 min read

pengertian topologi tree

Kalau kamu sedang mencari model jaringan yang rapi, terstruktur, dan mudah dikembangkan, topologi tree bisa jadi pilihan yang pas.

Topologi ini sering digunakan dalam jaringan berskala menengah hingga besar karena mampu mengatur hubungan antar perangkat dengan pola bercabang, dan kerap dibilang seperti pohon. Itulah mengapa dinamakan sebagai topologi tree.

Nah, dalam artikel ini, kita akan membahas lebih dalam soal pengertian topologi tree, cara kerjanya, serta apa saja kelebihan dan kekurangannya. Yuk, kita mulai!

Pengertian Topologi Tree

Topologi tree atau yang sering disebut sebagai topologi pohon adalah model jaringan yang menggabungkan dua jenis topologi sekaligus, yakni star dan bus.

Jadi, kamu bisa bayangkan struktur jaringannya seperti pohon. Ada batang utama (seperti topologi bus), dan ada banyak cabang (seperti topologi star) yang terhubung ke batang tersebut.

Dalam topologi ini, setiap kelompok perangkat (atau node) dikumpulkan dalam satu “cluster” yang terhubung ke sebuah pusat komunikasi, mirip seperti sistem pada topologi star.

Nah, semua cluster tadi kemudian dihubungkan ke kabel utama, yang berfungsi seperti jalur utama dalam topologi bus.

Untuk menghubungkan perangkat-perangkat tersebut, topologi tree biasanya memakai kabel dengan konektor RJ45 dan menggunakan hub sebagai pusat distribusinya.

Disebut topologi pohon karena kalau digambar, bentuknya memang menyerupai pohon. Terdapat akar, batang, dan cabang.

Setiap “cabang” jaringan punya tingkat (atau hierarki) yang berbeda. Hierarki ini berguna untuk mengatur dan mengontrol aliran data dari atas ke bawah atau sebaliknya, sehingga struktur jaringannya jadi lebih terorganisir.

Karena alasan inilah topologi tree cocok digunakan untuk sistem jaringan berskala besar yang memerlukan pengelompokan dan pengaturan perangkat berdasarkan level atau divisi.

Cara Kerja Topologi Tree

Cara kerja topologi tree sebenarnya adalah kombinasi dari dua topologi populer, yakni topologi star dan topologi bus.

Jadi, kalau kamu sudah pernah melihat jaringan berbentuk bintang dan garis lurus panjang, topologi tree itu seperti gabungannya.

Nah, cara kerjanya seperti ini:

  1. Setiap komputer atau perangkat terhubung ke sebuah hub/switch, membentuk struktur seperti topologi star.

  2. Beberapa hub ini kemudian dihubungkan satu sama lain menggunakan kabel utama atau backbone, layaknya topologi bus.

  3. Saat ada satu perangkat yang mengirim data, data tersebut akan dikirimkan ke hub pusat terlebih dahulu.

  4. Hub ini kemudian akan menentukan ke mana data harus dikirim, apakah ke perangkat di dalam kelompok yang sama atau ke kelompok lain melalui backbone.

    Promo
  5. Proses ini terus berjalan secara hierarkis. Maksudnya, data akan berjalan dari bawah ke atas lalu turun lagi ke perangkat tujuan, mengikuti “ranting” dari topologi pohon.

Karena strukturnya berjenjang dan bertingkat, pengaturan lalu lintas data jadi lebih tertib dan mudah dikelola. Tapi, karena bergantung pada hub dan backbone, kalau salah satu pusat ini bermasalah, bisa mengganggu semua perangkat yang terhubung dengannya.

Kelebihan dan Kekurangan

Sama seperti jenis topologi jaringan lainnya, topologi tree juga punya sisi kelebihan dan kekurangan. Kelebihan ini membuatnya cocok digunakan dalam jaringan skala besar, sementara kekurangannya perlu jadi pertimbangan sebelum diterapkan. Berikut ini penjelasannya:

Kelebihan

Mulai dari keampuannya dalam menangani kebutuhan berskala besar hingga pengembangannya yang mudah, kamu bisa mendapatkan sejumlah kelebihan topologi tree di bawah ini:

1. Cocok untuk jaringan berskala besar
Topologi tree sangat ideal digunakan untuk membangun jaringan berskala besar. Dibandingkan dengan topologi star atau ring yang kurang fleksibel untuk skala luas, topologi pohon membagi jaringan ke dalam segmen-segmen yang lebih mudah diatur.

2. Akses langsung ke pusat jaringan
Setiap perangkat dalam jaringan ini bisa langsung berkomunikasi ke hub pusat. Ini membuat proses pengiriman data lebih cepat dan efisien, terutama saat perangkat berada dalam satu segmen yang sama.

3. Mudah dikembangkan
Topologi ini mendukung ekspansi jaringan. Dengan struktur yang bertingkat, kamu bisa menambahkan node baru tanpa harus mengganggu keseluruhan sistem yang sudah ada.

4. Manajemen dan pemantauan jaringan lebih mudah
Karena strukturnya yang terorganisir, topologi tree memudahkan administrator dalam mengelola data, memantau aktivitas, dan mendeteksi jika ada perangkat yang bermasalah.

Kekurangan

Namun di balik berbagai keunggulannya, topologi tree juga memiliki beberapa kekurangan yang perlu diperhatikan, terutama dari sisi biaya dan kompleksitas pengelolaan. Berikut ini beberapa kekurangannya:

1. Kegagalan pusat bisa melumpuhkan jaringan
Jika kabel utama (trunk) atau hub pusat mengalami gangguan, maka seluruh jaringan bisa ikut terdampak. Ini menjadi titik lemah utama dalam topologi tree karena semua koneksi bergantung pada pusat.

2. Pengelolaan yang kompleks
Semakin besar jaringannya, semakin rumit juga pengelolaannya. Penambahan node baru atau peningkatan infrastruktur memerlukan perencanaan matang agar tidak mengganggu alur data.

3. Biaya instalasi lebih tinggi
Karena memerlukan banyak kabel dan hub, biaya untuk membangun jaringan ini jadi lebih mahal dibanding topologi sederhana lainnya. Semakin luas jaringannya, semakin besar juga anggarannya.

4. Konfigurasi dan perawatan lebih rumit
Struktur cabang dan ranting dalam topologi ini membuat proses pemasangan kabel hingga pemeliharaan perangkat menjadi lebih kompleks. Penanganan masalah pun bisa memakan waktu lebih lama

Gambar Topologi Tree

Gambar Topologi Tree
Gambar Topologi Tree

Sudah Tahu Apa Itu Topologi Tree?

Demikianlah ulasan singkat ihwal topologi yang menyerupai pohon ini. Dengan struktur yang bercabang dan bertingkat, topologi tree memang sangat cocok untuk kebutuhan jaringan skala menengah hingga besar, terutama yang membutuhkan sistem komunikasi yang terorganisir dan mudah dikembangkan.

Namun, seperti halnya desain jaringan lainnya, pemilihan topologi tree tetap perlu mempertimbangkan kebutuhan, anggaran, dan skala jaringan yang akan dibangun.

Kalau kamu membutuhkan jaringan yang rapi dan fleksibel untuk ekspansi, topologi pohon bisa jadi solusi yang tepat.

Semoga artikel ini membantu kamu memahami lebih dalam tentang salah satu bentuk topologi jaringan yang paling banyak digunakan di lingkungan profesional maupun institusi pendidikan.

Promo
Qwords Editorial
Qwords Editorial We have 20 years of experience in educating readers on Hosting, Website Development, Digital Marketing, and Business topics. We remain committed to providing the best educational materials.
Qwords Editorial We have 20 years of experience in educating readers on Hosting, Website Development, Digital Marketing, and Business topics. We remain committed to providing the best educational materials.
Kalau kamu sedang mencari control panel server dengan performa paling ringan, pertimbangkan untuk mencoba CloudPanel, sebuah control panel ringan dengan fitur fungsional yang cocok...
Jordy Prayoga
3 min read
Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *