Viral marketing adalah strategi pemasaran yang sebenarnya sudah eksis sejak dulu, tetapi semakin populer pada era media sosial seperti sekarang.
Sebagai pengguna media sosial, kamu pasti sangat familier dengan istilah “viral”, ketika suatu konten atau postingan media sosial/berita tiba-tiba “meledak” dan menjalar dengan cepat, sehingga khalayak luas mengetahuinya.
Nah, di balik fenomena tersebut, rupanya ada sejumlah pihak yang sengaja mendesainnya sebagai strategi pemasaran.
Alhasil, istilah tersebut kini dikenal sebagai viral marketing. Lalu, sebenarnya apa yang dimaksud dengan viral marketing? Bagaimana cara kerjanya? Temukan jawaban lengkapnya pada artikel berikut ini!
Apa Itu Viral Marketing?
Viral marketing adalah strategi dalam digital marketing yang mengandalkan penyebaran konten atau pesan secara organik oleh audiens melalui media sosial, email, atau platform digital lainnya dalam bentuk video, gambar, teks, dan sebagainya.
Konsep ini disebut “viral” karena konten menyebar cepat layaknya virus yang menjangkau ribuan hingga jutaan orang dalam waktu singkat.
Karena tujuannya agar bisa “meledak”, maka jangan pikir konten biasa akan bisa sukses.
Sebaliknya, konten yang kamu buat harus sangat menarik, unik, atau menghibur sehingga audiens secara sukarela membagikannya ke circle mereka.
Jika viral, maka dijamin hampir sebagian besar orang akan terpapar kontenmu di linimasa mereka. Dalam platform TikTok, istilah ini disebut FYP (for your page). Kamu juga pernah mendengar istilah ini, ‘kan?
Sebuah konten yang viral atau “FYP” biasanya ditandai dengan jumlah view, share, like, hingga comment yang sangat besar (jauh lebih besar dibanding konten yang lain).
Contoh Viral Marketing
Nah, untuk memahami apa itu viral marketing dengan lebih baik lagi, berikut dua contoh strategi pemasaran viral yang sempat mencuri banyak perhatian pengguna internet!
1. Billboard Terbalik Lazada
Pada tahun 2017 lalu, Lazada, salah satu platform e-commerce populer Indonesia, sengaja memasang iklan billboard terbalik di beberapa lokasi ibu kota.
Tentu saja, tak lama setelah billboard ini dipasang, banyak masyarakat yang terpancing dan bertanya-tanya tentang tujuan dari Lazada memasang billboard terbalik.
Bahkan, media sosial seperti X (sebelumnya Twitter) dan Facebook sempat ramai membincangkan hal ini. Pihak Lazada pun akhirnya mengklarifikasi bahwa pemasangan tersebut memang bukan hanya kebetulan saja.
Saat itu, Lazada sedang mengadakan diskon besar-besaran dan sedang mencoba menarik minat masyarakat dengan iklan yang sangat unik itu!
Nah, contoh ini bisa juga diterapkan pada bisnis kamu. Jika kamu ingin memancing banyak perhatian, kamu bisa mencoba strategi marketing yang unik dan tidak lazim lainnya seperti guerilla marketing.
2. ALS Ice Bucket Challenge
Salah satu strategi pemasaran viral yang pasti sudah banyak sahabat Qwords tahu adalah Ice Bucket Challenge yang dimulai pada tahun 2014 silam.
Kampanye ini ditujukan untuk meningkatkan awareness bagi orang-orang yang mempunyai penyakit ALS (Amyotrophic Lateral Sclerosis) dan juga mengumpulkan dana dan donasi.
Kampanye online yang awalnya hanya bermula dari pengguna internet biasa ini pun akhirnya diikuti banyak orang dari berbagai kalangan.
Bahkan, banyak juga artis dan orang ternama seperti Bill Gates yang ikut berpartisipasi.
Saking viralnya, kampanye ini berhasil mengumpulkan donasi senilai $115 juta dalam waktu 8 minggu saja, lo!
Alasan mengapa Ice Bucket Challenge ini bisa sangat viral sebenarnya terletak pada emotional appeal yang diberikan oleh kampanye tersebut.
Dengan tujuan membantu orang-orang yang mempunyai penyakit ALS, partisipan dalam challenge ini akan merasa senang dan juga bangga bisa membantu sesama.
Bagaimana Cara Kerja Viral Marketing?
Viral marketing bekerja dengan cara memanfaatkan perilaku audiens untuk menyebarkan konten secara organik.
Tentu saja, prosesnya tidak sesederhana itu. Berikut penjelasan detail mengenai cara kerja viral marketing:
1. Konten yang Menyentuh Perasaan atau Menarik Perhatian
Viral marketing dimulai dengan membuat konten yang bisa membuat orang terkesan, tertawa, terharu, atau penasaran.
Sebagai contoh, ada banyak konten video lucu yang viral tentang kehidupan sehari-hari (tren Get Ready With Me atau GRWM) hingga kisah inspiratif tentang seseorang yang berhasil mengubah hidup.
Tujuannya sederhana, memicu orang supaya membagikan konten tersebut ke teman-temannya karena merasa relate secara emosional.
2. Dibagikan ke Orang-Orang Terdekat
Setelah konten dibuat, langkah selanjutnya adalah menyebarkannya ke orang-orang yang sudah kenal dengan brand atau produk kamu, seperti pengikut media sosial, pelanggan setia, atau komunitas tertentu.
Jika kontennya menarik, giliran mereka yang akan membagikannya ke keluarga, teman, atau grup WhatsApp. Ini ibarat api kecil yang mulai menyala.
3. Platform Sosial “Membantu” Memperluas Penyebaran
Platform seperti TikTok, Instagram, atau YouTube punya algoritma yang menampilkan konten populer di feeds..
Jika kontenmu meraih banyak like, komentar, atau share dalam waktu singkat, platform akan menampilkannya ke lebih banyak orang. Voila, kontenmu dilihat ribuan orang tanpa perlu bayar iklan.
4. Konten Mulai Tersebar dengan Cepat
Setelah konten mulai populer, orang-orang yang tidak mengenal brand-mu pun ikut membagikannya.
Misalnya, katakanlah seorang ibu membagikan video lucu ke grup arisan, lalu anggota grupnya mengirimkannya lagi ke grup lain.
Begitu terus sampai konten tersebut dilihat oleh orang dari berbagai daerah, bahkan viral di seluruh Indonesia.
5. Menjadi Bahan Pembicaraan di Mana-Mana
Ketika konten sudah benar-benar viral, semua orang seakan-akan membicarakannya. Muncul di linimasa media sosial, jadi bahan meme, atau bahkan dibahas di berita TV.
6. Konten yang Viral Membawa Dampak untuk Brand
Akhirnya, viral marketing ini memberikan hasil. Bisa berupa peningkatan penjualan, banyaknya orang yang mengenal brand kamu, atau pengikut media sosial yang melonjak.
Namun, efeknya bisa bertahan lama atau hanya sementara, tergantung apakah konten tersebut relevan dengan nilai brand atau sekadar sensasi sesaat.
Kelebihan Viral Marketing
Banyak brand/bisnis berlomba-lomba untuk membuat konten viral agar bisa mendapatkan brand awareness seluas-luasnya, sebab cara ini diklaim punya kelebihan yang menarik. Lantas, apa saja kelebihannya?
1. Jangkauannya Sangat Luas
Viral marketing sangat mungkin untuk menjangkau jutaan orang dalam waktu yang sangat singkat tanpa mengeluarkan biaya iklan yang besar.
Saat konten yang kamu buat menjadi viral, ia menyebar secara organik melalui media sosial, email, dan platform digital lainnya. Proses penyebarannya ini mempercepat brand kamu dikenal oleh khalayak luas, bahkan melampaui target awal, sehingga meningkatkan brand awareness secara drastis.
2. Engagement yang Tinggi
Konten viral biasanya akan mendapatkan interaksi yang sangat tinggi. Banyaknya like, komentar, dan share yang terjadi menciptakan interaksi antara brand dan audiens.
Interaksi ini tidak hanya menunjukkan bahwa kontenmu menarik, tetapi juga membantu membangun hubungan emosional yang kuat dengan audiens.
Keterlibatan yang tinggi ini juga bisa meningkatkan loyalitas pelanggan dan membuat audiens merasa lebih terhubung dengan brand kamu.
Bahkan, kamu bisa berpotensi mendapatkan banyak pengikut baru karena mereka menantikan konten viral yang selanjutnya.
3. Efisien dari Segi Biaya
Salah satu keuntungan utama viral marketing adalah efisiensi biayanya. Meskipun memerlukan kreativitas dan usaha dalam pembuatan konten yang menarik, biaya yang dikeluarkan relatif rendah dibandingkan dengan metode pemasaran tradisional.
Jika konten tersebut berhasil viral, hasil yang didapat bisa jauh melebihi investasi awal, sehingga kamu bisa mendapatkan ROI (Return on Investment) yang sangat tinggi tanpa harus mengeluarkan anggaran besar untuk iklan.
Kekurangan Viral Marketing
Walaupun menawarkan kelebihan yang sangat menarik, viral marketing juga memiliki beberapa “efek samping”. Berikut ulasan lengkapnya!
1. Hasilnya Tidak Pasti
Salah satu tantangan terbesar dalam viral marketing adalah ketidakpastian. Tidak semua konten yang dibuat akan menjadi viral, dan seringkali sulit untuk memprediksi faktor apa saja yang akan membuat sebuah kampanye berhasil.
Meski kamu sudah merancang konten dengan matang, hasilnya bisa sangat fluktuatif dan tidak selalu konsisten, sehingga membuat strategi viral marketing menjadi berisiko.
Singkatnya, kamu tidak bisa memaksa setiap konten yang kamu buat menjadi viral.
Pasalnya, yang memiliki keputusan penuh untuk membuat suatu konten bisa viral adalah audiens, bukan kamu.
2. Memanfaatkan Momentum dengan Cepat
Keberhasilan viral marketing sangat bergantung pada momentum yang cepat. Jika konten viral tidak dikelola dengan baik, penyebarannya yang instan bisa mengakibatkan kehilangan kontrol.
Misalnya, jika konten mulai menyebar dengan cepat namun kemudian terjadi kesalahan atau pesan yang ambigu, reaksi negatif dari audiens bisa muncul dengan cepat dan merusak reputasi brand.
Sebaliknya, ketika kamu tidak memanfaatkan tren yang ada dengan konten versimu, kamu bisa kehilangan momentum untuk bisa viral. Jadi, kamu mesti mengikuti tren media sosial yang dinamis seperti sekarang.
3. Kontrol Terhadap Pesan yang Sulit
Begitu konten viral mulai menyebar, sulit untuk mengendalikan persepsi atau bagaimana pesan tersebut ditangkap oleh berbagai kalangan.
Bahkan, pesan yang awalnya dirancang dengan hati-hati bisa saja disalahartikan atau dianggap ofensif oleh pengguna sejumlah pengguna.
Hal ini berpotensi menimbulkan dampak negatif jika interpretasi yang muncul tidak sejalan dengan nilai dan citra brand yang ingin dibangun.
Tips Menerapkan Viral Marketing
Viral marketing tidak selalu bergantung pada keberuntungan. Namun, kalau strategi yang kamu pakai tepat, kamu bisa meningkatkan peluang konten menjadi viral. Berikut tips praktis yang bisa diterapkan:
1. Kenali Audiens Secara Mendalam
Pahami siapa target audiens yang kamu tuju, apa yang mereka sukai, dan bagaimana mereka berinteraksi dengan konten digital.
Dengan begitu, kamu bisa membuat konten yang sesuai dengan minat dan kebutuhan mereka, sehingga lebih berpeluang untuk dibagikan.
2. Buat Konten yang Unik dan Menarik
Kunci viral marketing terletak pada konten yang mampu menangkap perhatian. Buatlah konten yang tidak hanya informatif, tetapi juga menghibur, menginspirasi, atau mengejutkan.
Gunakan elemen visual yang menarik dan cerita yang kuat agar audiens merasa terhubung secara emosional.
3. Gunakan Unsur Emosional
Konten yang menyentuh emosi, seperti humor, inspirasi, atau kejutan, cenderung lebih mudah viral.
Unsur emosional ampuh dalam mendorong audiens untuk berbagi konten karena mereka merasa tergerak atau tertawa bersama.
4. Manfaatkan Platform yang Tepat
Sebarkan konten melalui platform yang sesuai dengan target audiens. Misalnya, jika kamu menargetkan generasi muda, platform seperti TikTok, Instagram, atau YouTube bisa jadi pilihan terbaik.
Tak lupa, pastikan konten juga dioptimalkan untuk format dan fitur masing-masing platform (resolusi video/gambar hingga penggunaan sound (lagu seperti di TikTok/Instagram Reels).
5. Libatkan Influencer atau Komunitas
Membuka kerja sama dengan influencer atau komunitas online juga bisa membantu memperluas jangkauan kontenmu.
Influencer (KOL) yang punya audiens loyal mampu meningkatkan kredibilitas dan mendorong lebih banyak orang untuk membagikan konten kamu.
6. Promosikan Secara Strategis
Agar bisa membuat konten yang viral, terkadang kamu sebaiknya tidak cuma mengandalkan penyebaran secara organik.
Gunakan juga strategi promosi berbayar untuk meningkatkan eksposur konten di tahap awal. Sebab, langkah ini bisa menciptakan momentum yang diperlukan agar konten mulai viral.
7. Monitor, Evaluasi, dan Optimalkan
Selalu pantau performa konten kamu dengan menggunakan tool analitik. Lihat apa yang berhasil dan apa yang tidak, lalu lakukan penyesuaian secara berkala.
Evaluasi data seperti jumlah share, like, komentar, dan engagement lainnya akan membantu kamu mengerti faktor apa yang paling mempengaruhi keberhasilan konten.
Kamu Sudah Siap Mengadopsi Strategi Viral Marketing?
Viral marketing adalah strategi pemasaran yang ampuh dalam meningkatkan brand awareness.
Berbagai bisnis dan brand memanfaatkan strategi ini demi menggaet perhatian khalayak dengan sajian konten yang fresh, unik, serta menghibur.
Karena dampaknya yang besar, serta proses produksinya memakan biaya yang relatif lebih hemat, viral marketing jadi alasan kuat mengapa banyak bisnis atau brand yang menerapkannya.
Lalu, apakah kamu sudah siap menerapkan strategi ini untuk bisnis? Tulis pendapatmu di kolom komentar, ya, Sahabat Qwords!