Kamu mulai merasa layanan hosting lama tidak lagi bisa mengimbangi kebutuhan website yang terus berkembang? Jika iya, ini saatnya kamu pindah ke hosting baru yang lebih andal.
Seiring dengan pertumbuhan traffic, hosting biasanya akan membutuhkan resource yang lebih tinggi untuk tetap bisa memberikan performa terbaiknya.
Namun, hal itu akan sulit terjadi kalau penyedia hosting lama kamu tidak memiliki skalabilitas yang baik.
Maka, opsi terbaiknya adalah pindah ke hosting yang baru. Tapi pertanyaannya, bagaimana cara pindah hosting lama ke hosting yang baru? Bukankah itu hal yang terdengar kompleks?
Tenang saja, panduan ini akan menunjukkan betapa mudahnya perpindahan hosting lama kamu ke hosting yang baru. Tanpa berlama-lama lagi, ikuti tutorial berikut ini!
Cara Pindah Hosting Lama ke Hosting Baru, Termudah!
Tak perlu melakukan banyak hal, memindahkan hosting lama ke hosting baru hanya membutuhkan 5 langkah saja, yaitu:
1. Cari Penyedia Hosting yang Sesuai Kebutuhan
Pertama dan yang paling utama, pastikan kamu sudah menemukan layanan hosting baru yang akan kamu gunakan sebagai pengganti.
Pilihlah penyedia hosting yang sesuai dengan kriteria dan kebutuhan website kamu.
Beberapa faktor lain seperti reputasi dan kualitas layanan juga perlu kamu tilik satu per satu. Jangan hanya tergiur dengan harga yang terjangkau.
Oh iya, alangkah lebih baik lagi kalau penyedia hosting juga menawarkan layanan pindah atau migrasi hosting secara gratis. Kalau kamu masih pemula dan takut salah pilih, silakan pelajari tips memilih hosting terbaik.
2. Cadangkan File Website
Sebelum mulai pindah hosting baru, kamu mesti melakukan persiapan utama, yakni beres-beres, alias mencadangkan semua file website kamu agar hilang dan/atau rusak.
Jadi, dengan melakukan pencadangan file website dan memulihkannya kembali, website kamu akan tetap sama saat diakses, walau secara teknis sudah pindah ‘rumah’.
Secara umum, kamu bisa melakukan pencadangan website dengan dua cara, melalui cPanel dan DirectAdmin.
cPanel
Jika sebelumnya kamu menggunakan layanan hosting berbasis cPanel, berikut adalah panduan mencadangkan semua file website kamu:
- Masuk ke cPanel.
- Pada halaman utama, cari menu Files > Backup.
- Pilih Download a Full Account Backup.
Jika kamu mencadangkannya secara penuh (Full Backup), maka data yang akan ter-backup di dalamnya mencakup database, file website, hingga data-data email.
Cara ini terbukti praktis ketimbang kamu harus mencadangkannya secara parsial (Partial Backup). Namun, hal ini tentunya akan sangat begantung kebutuhan. Jadi, pahami kebutuhan kamu dulu, ya!
- Berikutnya, di bagian submenu Generate a Full Backup, kamu bisa memilih Home Directory untuk meletakkan file setelah dicadangkan. Terdapat tiga pilihan lokasi yang lain, seperti Remote FTP Server, Remote FTP Server (passive mode transfer), dan Secure Copy (SCP).
- Isikan email di kolom Email Address untuk mendapatkan notifikasi jika pencadangan telah selesai. Jika tidak ingin mendapatkan notifikasi, ketuk Do not send email notification of backup completion.
- Kalau semuanya sudah, silakan klik Generate Backup dan tunggu sebentar selama prosesnya berlangsung. Kamu bisa menekan Go back sambil menunggunya.
- Setelah berhasil, kamu bisa mengeklik hasil pencadangan untuk mengunduhnya ke perangkat kamu.
DirectAdmin
Sementara itu, untuk pengguna hosting dengan panel DirectAdmin, berikut panduan mencadangkan file website dengan mudah:
- Masuk ke DirectAdmin.
- Setelah di halaman utamanya, cari pada kategori Advanced Features > Create/Restore Backups.
- Klik All Domains dan centang semua kolom ceklis untuk mencadangkan semua file website kamu.
- Gulir ke bawah dan ketuk Create Backup dan tunggu prosesnya.
- Kamu akan mendapatkan notifikasi setelah pencadangan selesai.
- Untuk mencari di mana file tersimpan, pergi ke halaman utama, kemudian cari File Manager
- Temukan folder backups > di sini file backup website kamu yang siap diunduh.
- Ketuk ikon tiga titik di sudut kanan atas, lalu pilih Download.
3. Impor Data Website ke Hosting Baru
Usai proses “bersih-bersih” hosting lama telah rampung, kini saatnya kamu mengunggah file backup website ke hosting yang baru.
Caranya pun juga tak kalah mudahnya dibandingkan saat kamu melakukan backup. Begini langkah-langkahnya:
- Dengan asumsi kamu menggunakan control panel cPanel, cara pertama yang harus kamu lakukan adalah masuk ke dasbor cPanel.
- Pergi ke Backup Wizard pada menu Files di dasbor utama cPanel.
- Kamu akan melihat dua opsi, yakni Back Up dan Restore. Ketuk tombol Restore di bagian kanan.
- Klik Home Directory.
- Unggah file backup yang sebelumnya telah kamu unduh dan klik Upload. Tunggu hingga prosesnya selesai.
- Setelah prosesnya selesai, kamu bisa lanjut ke langkah berikutnya.
4. Arahkan Domain ke Hosting Baru
Setelah ketiga proses di atas sudah kamu selesaikan, cara pindah hosting lama ke hosting yang baru dengan aman adalah mengarahkan domain ke hosting baru.
Mengapa proses ini dilakukan belakangan? Jawabannya supaya meminimalisir downtime. Kalau tidak dilakukan dengan benar, proses perpindahan “rumah” ini bisa jadi mimpi buruk pemilik website, apalagi jika website sudah memiliki banyak traffic.
Sebab, risiko terburuknya bisa berdampak pada anjloknya kunjungan website, yang pada akhirnya bisa memengaruhi kredibilitas website atau bisnis.
Nah, berikut beberapa tahapan yang bisa dilakukan untuk mengarahkan domain ke hosting yang baru:
- Masuk ke portal pembelian domain kamu.
- Cari pengaturan Name server
Ubah Nameserver lama kamu menjadi yang baru sesuai dengan instruksi penyedia hosting. Misalnya di Qwords, kalau kamu menggunakan layanan hosting berbasis cPanel, kamu harus mengganti nameserver menjadi:
- dns1.qwords.id
- dns2.qwords.id
- dnsiix1.qwords.net
- dnsiix2.qwords.net
Untuk layanan hosting berpanel DirectAdmin, berikut nameserver-nya:
- ns1.fastcloud.id
- ns2.fastcloud.id
Lalu, jika memakai container hosting, nameserver-nya adalah:
- flexiix1.fastcloud.id
- flexiix2.fastcloud.id
Setelah itu, simpan dan tunggu propagasinya yang memakan waktu maksimal 2×24 jam, walaupun pada praktiknya, sebagian besar akan selesai dalam hitungan menit.
Untuk mempercepat proses, coba flush DNS cache atau akses website menggunakan mode incognito/private browsing.
5. Review Sebelum Rilis
Semua proses perpindahan hosting lama ke hosting baru telah kamu selesaikan. Namun, kamu masih perlu melakukan satu langkah: melakukan pengetesan apakah website kamu bisa kembali online dan tidak mengalami masalah.
Ada beberapa hal yang harus kamu cek terlebih dahulu:
- Cek tampilan website: Apakah ada elemen yang rusak atau tidak tampil dengan benar?
- Tes fitur & fungsionalitas: Pastikan semua halaman, form, dan sistem login berjalan normal.
- Coba akses dari berbagai perangkat & koneksi: Gunakan laptop, HP, dan jaringan internet yang berbeda untuk memastikan website bisa diakses dengan lancar.
- Pastikan email tetap berfungsi: Jika kamu menggunakan email dengan domain sendiri, periksa pengaturannya di hosting baru.
Setelah semua dipastikan berjalan normal, selamat! Website kamu sudah berhasil pindah ke hosting baru!
Sudah Siap Pindah ke Hosting yang Baru?
Migrasi hosting memang terdengar rumit bagi pemula, tetapi dengan mengikuti langkah-langkah di atas, prosesnya bisa berjalan lebih mudah dan aman.
Pindah hosting yang dilakukan dengan benar akan memberikan banyak manfaat, seperti kecepatan yang lebih tinggi, uptime lebih stabil, dan performa website yang lebih baik.
Masih ragu untuk pindah hosting sendiri? Tenang! Qwords menawarkan layanan migrasi hosting gratis. Jadi, kamu bisa serahkan proses ini ke tim teknis tanpa harus repot melakukannya sendiri.
Sekarang, apakah kamu sudah siap pindah ke hosting yang lebih baik?