Sebagai digital marketer, Sahabat Qwords pasti tahu betapa pentingnya portofolio untuk menunjukkan keahlian dan pengalamanmu.
Tapi saat harus menyusun portofolio yang benar-benar mencerminkan value profesional, banyak yang masih bingung harus mulai dari mana.
Portofolio memang bukan sekadar kumpulan desain atau laporan kampanye, melainkan cerminan pengalaman profesional dan personal branding yang bisa meyakinkan klien atau perekrut bahwa kamu paham dunia digital secara menyeluruh.
Agar kamu tidak bingung, maka mari lihat lima contoh portofolio digital marketing dari para praktisi Indonesia dan internasional yang bisa dijadikan inspirasi berikut ini!
1. Portofolio Laura Sandra Averina
Portofolio digital marketing milik Laura Sandra Averina ini memiliki konsistensi baik dari segi visual, warna, font, dan elemen dasar yang membuatnya tampak profesional. Tidak ada elemen yang membuat mata lelah untuk dilihat.
Disini, Laura Sandra Averina tidak hanya menampilkan desain dan konten yang rapi, tapi juga menunjukan hasil nyata dari kampanye yang dia kerjakan. Ada data performa, grafik, dan statistik yang semua itu bikin portofolionya punya value bisnis dengan jelas.
Walau, jika kita lihat dari banyaknya brand yang pernah ditangani maka bisa dikatakan masih banyak hal yang bisa ditambahkan ke depannya seiring dengan bertambahnya pengalaman.

Namun kekurangan itu bisa ditutup dengan banyaknya proyek yang dia kerjakan seperti strategi media sosial, paid ads, dan branding yang semuanya menunjukkan kalau dia tipe pekerja yang fleksibel serta mengerti cara kerja berbagai platform digital.
Bahasa yang dipakai juga terlihat lugas dan percaya diri, tidak sulit dimengerti sehingga memudahkan HR atau user untuk mencerna ketika seleksi berkas.
Selain itu, identitas personal dari Laura Sandra Averina pun tercantum jelas. Mulai dari nama, lokasi, dan branding diri sehingga membuatnya terlihat profesional digital marketer.
2. Portofolio Dika Ary
Kedua yaitu portofolio dari Dika Ary yang isinya mulai dari lebih fokus pada Facebook atau Meta Ads. Di mana dia dan timnya menampilkan laporan trafik, CTR, dan ROI dengan visual yang rapi dan mudah dimengerti.
Secara struktur, laporan ini disusun seperti presentasi internal atau klien yang lengkap dengan tujuan kampanye, target audiens, strategi konten, preview iklan, timeline, dan rekomendasi. Di sini juga terlihat laporan grafik harian.

Namun walau cukup banyak yang ditampilkan, ada beberapa metrik lain yang cukup penting tapi tidak ditampilkan, seperti CPC, jumlah klik, dan ROAS.
Secara keseluruhan, portofolio Dika Ary memiliki fokus yang kuat pada Facebook atau Meta Ads. Namun masih bisa dikembangkan untuk menambah kredibilitasnya.
3. Portofolio Rissa Noor Afianti
Karya atau portofolio Rissa Noor Afianti memiliki kekuatan secara visual dan relevan dengan kebutuhan digital marketing.
Dia menggabungkan desain grafis yang colorful, dinamis, playful, komunikatif, sehingga cocok untuk brand yang ingin terlihat ramah dan engaging di media sosial.
Sebagian besar dalam portofolio Rissa Noor Afianti adalah desain baik untuk sosial media, produk, promosi, banner, atau pun X banner.
Seperti desain “Jangan Mudik Dulu” atau “POV Bicarain Daihatsu Favorit”. Semua ini menunjukkan storytelling yang relevan dengan tren lokal.
Ditambah juga konten promosi seperti “DP Mulai 6 Jutaan” punya CTA yang jelas dan mendukung konversi.

Namun di samping berbagai tipe desain yang dicantumkan ke dalam portofolio, ada beberapa hal yang tidak ada yaitu CTR dan ROI, atau berapa budget yang dikeluarkan dan leads yang didapat.
Tapi masih ada juga selingan proyek selain desain, seperti Tag proyek, strategi media sosial, branding produk atau merek, serta alur funnel dari awareness sampai conversion.
Secara keseluruhan, Rissa Noor Afianti memposisikan dirinya sebagai kreator yang siap untuk freelance maupun kerja tetap, serta portofolio yang kuat di desain dalam berbagai media.
4. Portofolio Syafaatur Rachman
Pada portofolio Syafaatur Rachman, terdapat keunikan di mana dia memakai pendekatan pada latar belakang psikologis dengan strategi digital.
Ditambah lagi tone voice yang terasa humanis dan empatik, baik dalam bio, ataupun isinya di proyek-proyeknya.
Selain itu, di sini juga ada beberapa sertifikasi yang lembaga yang kredibel seperti Semrush dan HubSpot dalam bidang teknis dan tools.
Syafaatur Rachman menampilkan studi kasus dari keberhasilan dalam kampanye Astra Daihatsu dan Moyu Baby.

Ditambah lagi, Syafaatur Rachman tidak hanya membuat konten tapi juga menganalisis kompetitor, sampai membuat landing page khusus untuk konversi.
Dari portofolio, kita bisa tahu tingkatan profesional dari Syafaatur Rachman. Dapat dilihat dengan brand besar seperti Tiket.com dan Aqua yang pernah bekerja sama dengannya.
5. Portofolio Jyll Saskin Gales
Dari awal, portofolio Jyll Saskin Gales langsung memperkenalkan diri sebagai mantan karyawan Google yang kini jadi Google Ads coach, consultant, dan pengajar untuk para digital marketer profesional.
Dia membangun branding “Inside Google Ads” sebagai personalnya sekaligus jadi citra profesional dirinya yang menyasar pemilik bisnis, marketer, dan freelancer yang ingin belajar dari orang Google secara langsung.
Jyll Saskin Gales menggunakan website sebagai portofolionya. Ia tidak hanya memperkenalan diri dan menawarkan jasa, tapi juga membangun ekosistem edukatif.
Itu tercermin dengan layanan coaching, training, dan audit yang cukup lengkap.

Ditambah CTA-nya jelas dan langsung mengarahkan pengunjung untuk booking atau ikut kelasnya.
Sebagai penguat yang powerful adalah testimoni klien besar seperti Harvard Business School, Google for Startups, ditambah orang-orang penting di beberapa perusahaan. Semua testimoni itu bisa memperkuat nilai dan kelas Jyll Saskin Gales.
Dia juga mencantumkan konten podcast, blog, dan newsletter dalam websitenya sehingga memperkuat positioning-nya di bidang edukasi dalam dunia digital marketing.
Kita bisa melihat bahwa portofolio Jyll Saskin Gales bukan hanya etalase jasa, melainkan juga platform yang membangun otoritas dan komunitas yang solid.
Bangung Portofolio Digital Marketing Profesional Bersama Qwords
Setelah melihat berbagai contoh portofolio digital marketing yang efektif, kamu pasti mulai punya gambaran tentang gaya, struktur, dan elemen penting yang perlu ditampilkan.
Tapi, satu hal yang tidak kalah penting adalah bagaimana kamu menyajikan portofolio tersebut.
Sekarang ini kamu bisa memilih format offline atau online dengan jasa pembuatan website dari Qwords.
Dengan layanan hosting cepat dan aman serta mudah dipakai dari Qwords.com, memiliki website untuk portofolio bukan lagi cuma mimpi!

