CTR adalah salah satu metrik yang dipakai untuk mengukur efektivitas halaman, baik itu campaign iklan atau organik.
Dalam digital marketing, mengetahui apa itu CTR sudah menjadi hal yang wajib bagi digital marketer.
Hal yang sama juga berlaku pada blogger yang mengandalkan strategi SEO, sebab kamu bisa mengetahui apakah halaman/konten sudah berhasil menarik perhatian audiens.
Maka, jika kamu ingin mendalami peran sebagai pemasar digital, pelajari CTR melalui artikel berikut ini, supaya kamu bisa mengoptimalkan iklan atau halaman organik!
Apa Itu CTR?
CTR adalah kepanjangan dari Click-Through Rate, sebuah persentase jumlah klik yang diterima suatu iklan atau halaman organik dibandingkan dengan jumlah tayangan (impressions) yang ditampilkan kepada pengguna.
Atau dengan kata lain, CTR mengukur seberapa banyak orang yang tertarik untuk mengeklik suatu konten setelah melihatnya.
Secara harfiah, Click-Through Rate atau CTR jika diterjemahkan ke Bahasa Indonesia berarti Rasio Klik Tayang.
Semakin tinggi CTR, maka semakin efektif iklan atau konten tersebut dalam menarik perhatian audiens.
Cara menghitung CTR sangat sederhana, yaitu dengan rumus:
- CTR = (Jumlah Klik / Jumlah Tayangan) x 100%.
Misalnya, jika iklan kamu ditayangkan sebanyak 1.000 kali dan mendapatkan 40 klik, maka CTR-nya adalah:
- CTR = (40 / 1.000) x 100% = 4%.
Setelah menghitung besaran nilai CTR, kamu bisa segera mengidentifikasi apakah CTR-mu tinggi atau rendah.
Barangkali kamu belum tahu indikator tinggi/rendah dalam CTR, coba simak penjelasan berikut ini.
Berapa Nilai CTR yang Dianggap Tinggi dan Rendah?
Nilai CTR (Click-Through Rate) bisa bervariasi tergantung pada industri, platform, dan jenis kampanye.
Secara umum, untuk iklan SEM di Google Ads, rata-rata CTR berkisar antara 2% hingga 5%.
Jika iklanmu memiliki CTR di atas 5%, itu dianggap sangat baik dan menunjukkan bahwa konten iklan sangat relevan serta menarik bagi audiens.
Sebaliknya, CTR yang berada di bawah 2% bisa dianggap rendah, yang mengindikasikan bahwa ada potensi masalah dengan headline, deskripsi, targeting, atau bahkan desain landing page.
Namun, perlu diingat bahwa standar CTR juga bisa berbeda-beda berdasarkan tujuan campaign dan karakteristik industri, sehingga kamu mesti memantau dan membandingkan performa iklan dengan benchmark industri yang sesuai.
Apa Saja Faktor yang Memengaruhi CTR?
Tinggi atau rendahnya nilai CTR tentunya bisa terjadi oleh beberapa faktor. Berikut beberapa poin yang bisa kamu pelajari:
1. Kualitas Headline dan Deskripsi Iklan
Headline/judul dan deskripsi adalah elemen pertama yang dilihat pengguna. Jika teks iklan tidak menarik, kurang informatif, atau tidak relevan dengan apa yang dicari, pengguna cenderung mengabaikannya.
Judul yang kuat dan deskripsi yang persuasif akanmeningkatkan daya tarik iklan sehingga lebih banyak pengguna tertarik untuk mengeklik.
2. Relevansi dengan Search Intent
Iklan yang sesuai dengan tujuan pencarian pengguna akan mendapatkan respon lebih tinggi.
Kalau kata kunci yang digunakan dalam campaign iklan tidak sesuai dengan apa yang dicari oleh audiens, iklan tidak akan dianggap relevan, sehingga mengurangi peluang klik dan membuat nilai CTR rendah. Jadi, penyesuaian pesan iklan agar selaras dengan search intent sangat penting untuk meningkatkan CTR.
3. Call-to-Action (CTA) yang Efektif
CTA yang jelas dan mendesak akan mendorong pengguna untuk segera mengambil tindakan.
Tanpa CTA yang tepat, meskipun headline dan deskripsi sudah menarik, pengguna mungkin masih ragu untuk mengeklik iklan.
CTA yang efektif seperti “Beli Sekarang” atau “Daftar Gratis” bisa memberikan dorongan tambahan bagi calon pelanggan.
4. Penempatan Iklan
Posisi iklan di halaman hasil pencarian sangat memengaruhi CTR. Iklan yang muncul di bagian atas atau posisi premium biasanya mendapatkan lebih banyak perhatian dan klik dibandingkan dengan iklan yang ditampilkan di posisi yang lebih rendah (atau di bawah hasil pencarian organik).
5. Penggunaan Ekstensi Iklan
Ekstensi iklan seperti sitelink, callout, dan structured snippet menambah informasi tambahan yang membuat iklan terlihat lebih lengkap dan menarik.
Hal ini tidak cuma meningkatkan nilai iklan, tetapi juga membantu pengguna menemukan informasi yang relevan lebih cepat, sehingga peluang klik meningkat.
6. Desain dan UX Landing Page
Meskipun landing page tidak langsung memengaruhi CTR, relevansi dan kualitasnya sangat berpengaruh pada persepsi keseluruhan pengguna terhadap iklan.
Landing page yang cepat, responsif, dan sesuai dengan janji iklan meningkatkan kepercayaan pengguna, yang pada akhirnya bisa mendorong CTR melalui peningkatan kualitas iklan secara keseluruhan.
7. Faktor Eksternal
Faktor seperti tingkat persaingan iklan di industri, perangkat yang digunakan oleh pengguna (desktop vs. mobile), dan waktu tayang iklan juga berperan dalam menentukan CTR. Misalnya, iklan yang tayang pada waktu tertentu dengan persaingan yang tinggi bisa saja memerlukan optimasi lebih agar tetap kompetitif.
Cara Meningkatkan CTR
Sampai di sini, kamu tentu sudah mulai mengenal apa itu CTR, cara menghitungnya hingga faktor yang melatarbelakangi penilaian CTR.
Nah, pertanyaan berikutnya adalah, bagaimana cara meningkatkan nilai CTR untuk bisa memaksimalkan iklan dan ROI? Kamu bisa menemukan jawabannya berikut ini.
1. Gunakan Headline yang Menarik dan Relevan
Karena headline adalah bagian pertama bagi pengguna untuk melihat iklanmu, pastikan kamu harus bisa mengemas headline dengan menarik dan relevan supaya nilai atau manfaat yang ditawarkan tersampaikan.
Gunakan kata-kata yang kuat, spesifik, dan mengandung kata kunci yang sesuai dengan pencarian audiens.
Misalnya, daripada menulis “Jual Sepatu Sneakers,” kamu bisa menggantinya dengan “Diskon 50%! Sepatu Sneakers Original, Cek Sekarang!” yang secara langsung menginformasikan promo dan mendesak pengguna untuk bertindak.
Headline yang efektif akan membuat pengguna merasa bahwa iklanmu relevan dengan kebutuhan mereka, sehingga meningkatkan kemungkinan untuk diklik.
2. Buat Deskripsi Iklan yang Informatif dan Persuasif
Deskripsi iklan berfungsi sebagai penjelas tambahan yang membantu pengguna memahami apa yang akan mereka dapatkan setelah mengeklik iklan.
Deskripsi yang baik harus singkat, jelas, dan menonjolkan keunggulan produk atau layananmu.
Sertakan informasi spesifik, seperti penawaran terbatas atau manfaat unik yang membuat iklanmu berbeda dari yang lain.
Misalnya, deskripsi seperti “Nikmati promo eksklusif! Sepatu Nike original, nyaman & stylish. Diskon 50% hanya hari ini! Klik untuk pesan sekarang!” memberikan alasan kuat dan mendesak audiens untuk mengambil tindakan.
Dengan deskripsi yang persuasif, ini akan meningkatkan kepercayaan pengguna dan membantu mereka memutuskan bahwa mengeklik iklan tersebut adalah langkah yang tepat.
3. Tambahkan Call-to-Action (CTA) yang Jelas
CTA adalah komponen penting yang mengarahkan pengguna untuk segera mengambil tindakan.
Tanpa CTA yang memikat, meski headline dan deskripsi iklanmu sudah menarik, pengguna bisa jadi masih ragu untuk mengeklik.
Jadi, gunakan CTA yang spesifik dan mengandung unsur urgensi, seperti “Beli Sekarang – Gratis Ongkir!” atau “Daftar Gratis Hari Ini.”
Namun, perlu diingat bahwa CTA yang efektif bukan cuma tentang memancing orang untuk melakukan klik, tetapi juga harus bisa mengkomunikasikan langkah selanjutnya secara jelas.
Pastikan juga desain tombol atau teks CTA mudah terlihat dan menonjol di antara elemen lainnya. Misalnya, jika halaman website berwarna putih, maka kamu bisa mengatur warna CTA menjadi merah, biru, atau warna lain yang bisa menyorot keberadaan CTA.
4. Optimalkan Targeting
Selain ketiga hal di atas, cara meningkatkan CTR yang berikutnya adalah memastikan bahwa iklanmu ditargetkan kepada audiens yang tepat.
Segmentasikan target audiens berdasarkan demografi, perilaku, dan lokasi sehingga pesan iklan lebih relevan.
Tak sedikit pengiklan yang merasa telah mengeluarkan banyak anggaran namun hasilnya nihil.
Salah satu penyebabnya adalah dengan menargetkan iklan kepada audiens yang terbilang umum, padahal produknya memiliki niche yang spesifik.
5. Uji Coba Secara Berkala
Lakukan A/B testing pada berbagai variasi iklan, mulai dari headline, deskripsi, hingga CTA untuk mengetahui kombinasi mana yang menghasilkan CTR terbaik.
Dengan terus mengevaluasi dan menyesuaikan strategi, kamu bisa mengoptimalkan performa campaign iklan dan mengurangi biaya CPC.
Kesimpulan
CTR adalah metrik yang sangat penting dalam mengukur tingkat efektivitas halaman organik atau iklan yang dibuat.
Sebagai pemasar digital, CTR jelas memberikan peran layaknya navigasi untuk mengambil keputusan dalam campaign-mu.
Jadi, semoga artikel ini bisa membuat Sahabat Qwords lebih paham terkait CTR dan mengoptimalkannya. Semoga berhasil!