Cloud hosting adalah jenis layanan hosting yang menggunakan jaringan server berbasis cloud sebagai penyimpanan datanya. Jenis hosting ini merupakan salah satu yang sering kita temukan pada penyedia layanan hosting.
Saat ini, penyedia hosting memiliki berbagai macam jenis layanan hosting untuk memberikan opsi yang beragam kepada pengguna. Setiap jenis hosting memiliki harga, spesifikasi, dan tujuan penggunaannya sendiri. Dengan begitu, pengguna yang punya kebutuhan untuk menjalankan website bisnis bisa saja berbeda dengan pengguna dengan kebutuhan blog pribadi.
Dari beragamnya jenis layanan hosting tersebut, cloud hosting jadi salah satu yang paling diminati karena penggunaannya yang mudah, serta performanya yang cukup baik.
Mari mengenal cloud hosting melalui artikel ini, supaya Anda tidak salah dalam memilih hosting ketika membangun website.
Apa Itu Cloud Hosting?
Pengertian cloud hosting bisa dipahami sebagai jenis layanan hosting yang menggunakan beberapa jaringan server berbasis cloud sebagai penyimpanannya.
Inilah yang membedakan cloud hosting dan shared hosting, sebab shared hosting biasanya hanya menyimpannya di dalam satu buah server.
Nah, jaringan server berbasis cloud ini dibekali dengan teknologi bernama load balancer, yang tugasnya membagi beban server secara merata.
Sebabnya, performa yang dihasilkan cloud hosting bisa lebih stabil dan lebih mampu dalam mengantisipasi lonjakan traffic dibanding shared hosting.
Selain itu, dengan adanya jaringan server, ketika salah satu server-nya mengalami kendala, website tetap bisa diakses karena pada dasarnya, data-data pengguna juga tersimpan di server lain pada jaringan server tersebut.
Agar lebih mudah memahaminya, mari simak cara kerja cloud hosting berikut ini, yuk, Sahabat Qwords!
Cara Kerja Cloud Hosting
Cloud hosting terdiri dari beberapa server virtual yang membentuk jaringan untuk meng-hosting website milik pengguna.
Jadi, awalanya penyedia akan membuat beberapa server virtual dengan menyertakan beberapa teknologi di dalamnya, termasuk load balancer.
Kemudian, terbentuklah layanan cloud hosting dengan performa tinggi dan stabil, seperti halnya Cloud Hosting Qwords.
Seluruh paket cloud hosting kami menggunakan teknologi CloudLinux untuk memastikan kinerja server tetap stabil dan tidak saling berebut dengan pengguna lain.
Perbedaan Cloud Hosting dengan Hosting Jenis Lain
Nah, pada saat ingin membuat website, Anda akan dihadapkan dengan berbagai pilihan jenis hosting. Mulai dari shared hosting, cloud hosting, hingga VPS hosting.
Untuk memahami mana hosting yang paling tepat digunakan, Anda mesti mengetahui kebutuhan website Anda seperti apa.
Untuk lebih lengkapnya, ulasan ini akan coba membandingkan ketiga layanan tersebut secara singkat, sehingga Anda bisa tahu di mana posisi cloud hosting di antara shared hosting dan VPS hosting.
Artikel kami yang lain pernah membahas bahwasannya shared hosting adalah jenis layanan hosting termurah.
Sebab, shared hosting merupakan layanan hosting yang menggunakan resource satu server fisik untuk meng-hosting semua website milik beberapa pengguna sekaligus.
Kendati begitu, bukan berarti kinerja dan kualitas shared hosting bisa diabaikan begitu saja. Untuk kebutuhan sederhana, seperti blog pribadi atau website portofolio, shared hosting sudah cukup bisa diandalkan.
Jika Anda berminat, Qwords memiliki layanan shared hosting yang telah dipadukan dengan teknologi cloud.
Dengan harga mulai dari Rp25.000 saja per bulannya, Anda bisa mengelola website dengan performa yang apik.
2. Cloud Hosting vs VPS Hosting
Baik cloud hosting dan VPS hosting memiliki kesamaan, yaitu penggunaan server virtual.
Bedanya, VPS hosting membagi satu server fisik menjadi beberapa server virtual yang terisolasi (terpisah), sehingga masing-masing server virtual punya sumber daya sendiri, dan hanya digunakan oleh satu pengguna.
Selain itu, VPS memberikan pengguna akses root yang memungkinkannya untuk mengonfigurasi server secara penuh.
Tapi ada satu syarat lain: Anda harus menguasai pengetahuan mengenai pengelolaan server secara mendalam.
Sedangkan, cloud hosting menggunakan jaringan server yang terhubung (cloud) untuk meng-hosting website. Sumber daya dapat diambil dari beberapa server yang berbeda.
Secara penggunaan, cloud hosting jauh lebih mudah ketimbang VPS. Sama mudahnya ketika Anda memakai shared hosting.
Kesimpulannya, cloud hosting dan VPS hosting sama-sama memiliki performa yang tinggi.
Namun, secara hierarki performa VPS umumnya lebih baik, sehingga kerap dijadikan opsi upgrade dari shared hosting atau bahkan cloud hosting. Selengkapnya, silakan baca artikel perbedaan cloud hosting dan VPS berikut.
Kelebihan dan Kekurangan Cloud Hosting
Sahabat Qwords sudah mengetahui apa itu cloud hosting beserta perbandingannya dengan shared hosting dan VPS.
Untuk mengenali lebih dalam, ada baiknya kalau Anda juga memahami kelebihan dan kekurangannya. Dengan begitu, ini bisa jadi pertimbangan ketika ingin memilih paket hosting yang tepat untuk website Anda.
Kelebihan
Cloud hosting menawarkan beberapa kelebihan yang sangat menarik, terutama jika dibandingkan dengan dengan shared hosting, yang notabene keduanya masih tergolong sebagai hosting murah.
1. Uptime Lebih Stabil
Pada pembahasan awal tadi, kami sempat menyebut kalau cloud hosting menggunakan resource dari jaringan server untuk menyimpan data dan menunjang performanya.
Karena itu, Anda akan dapat jaminan uptime server yang lebih tinggi, sehingga website Anda tidak mudah mengalami downtime.
Tidak hanya itu, ketika salah satu server dalam jaringan cluster server virtual tersebut mengalami masalah, website tetap bisa diakses lantaran server yang lain akan saling melakukan backup.
2. Waktu Loading Lebih Cepat
Cloud hosting telah dibekali dengan teknologi load balancer untuk membagi beban server agar seimbang.
Tentu, hal ini membuat performanya lebih cepat untuk memproses permintaan yang diterima, misalnya pada saat mendapatkan kunjungan yang tinggi sekalipun.
Jadi, ketika Anda membutuhkan hosting yang mampu menampung traffic tinggi, misalnya untuk website toko online atau website perusahaan, cloud hosting bisa jadi pilihan yang tepat.
3. Kemudahan Skalabilitas
Skalabilitas adalah salah satu fitur paling menonjol dari cloud hosting. Ini berarti Anda dapat dengan mudah meningkatkan atau mengurangi sumber daya server sesuai dengan kebutuhan website.
Kemampuan ini membantu Anda lebih hemat dari segi biaya. Sebab, Anda hanya perlu membayar sumber daya yang digunakan.
Tidak perlu lagi membayar kapasitas penuh server yang mungkin tidak terpakai.
4. Recovery Lebih Mudah
Para penyedia cloud hosting biasanya melakukan backup di lokasi yang berbeda-beda guna mencegah kehilangan data secara permanen saat terjadi kegagalan di server utama.
Oleh karena itu, cloud hosting tidak seperti paket hosting tradisional yang umumnya menyimpan data hanya di satu lokasi.
Dengan kata lain, kita bisa melihat bahwa keamanan data pada cloud hosting lebih terjaga.
Kekurangan Cloud Hosting
Selain kelebihannya, ketahui juga sejumlah kekurangan cloud hsoting di bawah ini.
1. Risiko Kebocoran Data
Meskipun penyedia layanan cloud hsoting umumnya memiliki sistem keamanan yang kuat, risiko kebocoran data tetap ada.
Anda perlu memastikan memilih penyedia layanan yang terpercaya dan memiliki sistem keamanan yang memadai.
Di Qwords, kami selalu mengutamakan kenyamanan pengguna, termasuk memastikan keamanan data tidak mudah terekspos oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.
Sertifikasi ISO 27001 telah membuktikan bahwa Qwords telah bekerja dengan baik dalam menjaga dan mengelola data pelanggan.
2. Harganya Bisa Mahal
Biaya bulanan bisa fluktuatif tergantung pada penggunaan sumber daya. Jika tidak dikelola dengan baik, biaya bisa membengkak.
Inilah pentingnya Anda sebagai pengguna untuk selalu memahami kebutuhan sebelum membeli layanan hosting.
Manfaatkan layanan bantuan pelanggan untuk berkonsultasi apabila Anda belum mengetahui kebutuhan Anda sendiri.
Kategori Website yang Cocok Menggunakan Cloud Hosting
Sebenarnya, semua website dapat menggunakan layanan cloud hosting ini. Namun, beberapa jenis website berikut ini dinilai sangat cocok bila menggunakan layanan cloud hosting.
- Website proyek bagi para developer
- Website perusahaan
- Portal berita
- Website toko online
- Website lain dengan traffic yang tinggi
Jika dibandingkan dengan shared hosting, server cloud hosting juga dinilai lebih aman sehingga jenis hosting ini lebih cocok untuk website yang membutuhkan keamanan tinggi.
Selain kelima website di atas, website lainnya pun dapat menggunakan layanan ini dengan catatan perlu adanya penyesuaian spesifikasi hosting dengan kebutuhan website.
Dari daftar di atas, tidak ada blog pribadi. Namun, buka berarti blog pribadi tidak bisa berjalan menggunakan cloud hosting.
Justru, blog pribadi sebenarnya masih sangat bisa di-hosting menggunakan layanan shared hosting.
Kecuali jika blog yang Anda kelola sudah sangat berkembang dan punya traffic tinggi, maka memilih cloud hosting akan jadi sangat tepat.
Kapan Waktu yang Tepat Untuk Menggunakan Layanan Cloud Hosting?
Layanan cloud hosting memang bisa digunakan untuk berbagai jenis website. Akan tetapi, Anda perlu memahami waktu yang tepat untuk menggunakan cloud hosting agar benar-benar merasakan manfaatnya.
- Traffic website tinggi sehingga tidak bisa ditampung lagi dengan shared hosting
- Membutuhkan kecepatan tinggi
- Membutuhkan kustomisasi yang developer-friendly
- Harus online selama 24 jam
- Website memiliki banyak konten visual
Bagaimana, apakah Sahabat Qwords sudah waktunya untuk beralih ke cloud hosting setelah membaca artikel ini?
Kami memiliki rekomendasi layanan cloud hosting dengan performa yang tinggi dan stabil. Ditopang dengan RAM besar dan Ultrafast SSD, memastikan website Anda sangat cepat diakses kapan saja.
Selain itu, terdapat pula fitur Boost Power yang sangat membantu untuk mengantisipasi lonjakan traffic pada waktu tertentu (misalnya saat pengguna mengadakan flash sale atau penjualan tiket).
Ditunggu lagi info menarik lainnya
sama-sama kak,
ditunggu kunjungan kembalinya 🙂
kalau untuk target indonesia bagus menggunakan cloudhosting penyedia indonesia atau gimana ya Min ?
Target indo lebih baik cari server lokasinya di Indonesia, ini akan berpengaruh saat proses request client menuju server.
Bisa coba layanan dari Qwords juga untuk server Indonesianya kak,
Terima kasih