Qwords Editorial We have 20 years of experience in educating readers on Hosting, Website Development, Digital Marketing, and Business topics. We remain committed to providing the best educational materials.

Apa Itu Hosting? Pelajari Fungsi hingga Jenisnya di Sini!

7 min read

APA ITU HOSTING

Sebagai pemula yang memuali website untuk pertama kalinya, wajib hukumnya untuk mengetahui apa itu hosting.

Sebab, hosting menjadi komponen penting untuk membangun website. Tanpa hosting, website tidak akan bisa diakses oleh pengguna di internet.

Nah, melalui artikel ini, kamu akan mempelajari hosting secara lengkap, mulai dari pengertian, cara kerja, jenis, hingga cara memilih hosting yang tepat.

Jadi, pastikan kamu membacanya hingga selesai, ya. Mari kita mulai!

Apa Itu Hosting?

Web hosting atau hosting adalah layanan penyimpanan online yang berfungsi menyimpan dan menampilkan semua file website, sehingga orang-orang bisa mengaksesnya dengan mudah.

Setiap website tentunya akan terdiri dari file teks, gambar, maupun video. Nah, semua file tersebut membutuhkan penyimpanan agar website kamu bisa diakses.

Pada dasarnya, ketika Sahabat Qwords membeli layanan hosting, maka kamu akan menyewa tempat penyimpanan di server fisik untuk menyimpan semua file website.

Jika didefinisikan secara sederhana, hosting adalah seperti sebuah lahan yang digunakan untuk membangun rumah. Rumah di sini bisa kita gunakan sebagai perumpamaan dari website.

Semakin besar kapasitas rumah yang ingin dibangun, tentu kamu membutuhkan tanah yang lebih besar (luas).

Begitu pun dengan hosting. Jika ingin website kamu bisa menampung banyak pengunjung, maka spesifikasi hosting juga harus disesuaikan.

Artikel ini juga akan membahas mengenai jenis dan spesifikasi hosting. Namun, mari kita bahas fungsinya terlebih dahulu, yuk!

Fungsi Hosting

Kamu telah memahami definisi hosting, serta salah satu fungsinya yaitu menyimpan file website. Namun, ada beberapa fungsi hosting lain yang tak kalah penting dan perlu kamu pahami, yaitu:

  1. Memastikan website selalu online: Dengan hosting yang stabil, website bisa diakses selama 24/7 tanpa gangguan, sehingga kamu bisa menjangkau pelanggan secara lebih luas tanpa batasan waktu.
  2. Mendukung performa website: Hosting yang baik akan membantu website berjalan lebih cepat dan responsif.
  3. Keamanan data: Penyedia hosting biasanya menyediakan fitur keamanan seperti SSL, firewall, backup otomatis, dan perlindungan dari serangan hacker.
  4. Menyediakan email profesional: Beberapa layanan hosting juga menawarkan email dengan domain sendiri, seperti surel@namabisnis.id.

Bagaimana Cara Kerja Hosting?

Meski berkonsep sebagai penyimpanan online, tetapi hosting sangatlah berbeda dengan penyimpanan online layaknya Google Drive maupun iCloud.

Hosting lebih cocok untuk kebutuhan teknis yang berkaitan dengan website dan aplikasi, sedangkan penyimpanan online (Google Drive, iCloud, dll) lebih cocok untuk kebutuhan penyimpanan file sehari-hari.

Nah, untuk lebih jelasnya, di bawah ini adalah pemaparan singkat mengenai cara kerja hosting:

  1. Kamu menyewa ruang penyimpanan di server hosting.
  2. Kamu mengunggah file website ke server.
  3. Ketika seseorang mencari website kamu, mereka akan diarahkan ke server hosting.
  4. Server hosting akan mengirimkan website kamu ke perangkat pengguna.

Secara umum, cara kerja hosting berjalan begitu cepat. Bahkan bisa mencapai sepersekian detik saja. Semua itu dipengaruhi oleh kualitas hosting yang disediakan oleh penyedia.

Beberapa di antarnya juga dibedakan berdasarkan jenis hosting. Sebab, beberapa jenis hosting dikemas dengan karakteristik dan spesifikasi yang berbeda pula. Yuk, kenali lebih jauh jenis-jenis hosting berikut ini!

Jenis-Jenis Hosting

Secara umum, ada dua jenis hosting berdasarkan pengelolaannya, yakni managed dan unmanaged hosting.

Istilah managed hosting merujuk pada pengelolaan hosting yang melibatkan perusahaan penyedia hosting.

Artinya, pihak penyedia akan memberikan fasilitas berupa tim teknis yang selalu siap kapan pun ketika hosting mengalami kendala.

Sementara itu, unmanaged adalah kebalikan dari managed. Semua pengelolaan hosting akan dilimpahkan kepada pelanggan.

Artinya, pelanggan-lah yang akan secara mandiri menangani semua hal yang terjadi pada hosting yang dimilikinya.

Beberapa jenis hosting yang masuk dalam kategori managed adalah shared hosting, unlimited hosting, cloud hosting, WordPress hosting, dan dedicated hosting. Sedangkan jenis hosting yang termasuk dalam kategori unmanaged adalah VPS hosting.

Berikut ini adalah ulasan lengkap dari masing-masing jenis hosting managed dan unmanaged:

1. Shared Hosting

Shared hosting adalah jenis hosting yang paling umum. Penamaan shared sejatinya merujuk pada penggunaan sumber daya atau resource server fisik yang dibagi menjadi beberapa akun pengguna.

Adapun resource yang dibagi, meliputi penggunaan CPU, RAM, bandwidth, dan penyimpanan.

Jika dipahami dengan bahasa yang lebih sederhana, menyewa shared hosting adalah seperti kamu menyewa satu kamar indekos yang dihuni oleh beberapa orang.

Ketika salah satu pengguna menggunakan listrik secara berlebihan, maka semua penghuni akan terpengaruh.

Begitu pun dengan shared hosting. Apabila salah satu pengguna memakai resource terlalu banyak, pengguna lain dalam satu server akan terdampak. Yang paling umum adalah website akan menjadi lambat saat diakses.

Beberapa aktivitas yang menyebabkan penggunaan resource berlebih adalah saat website memiliki jumlah pengunjung di luar kapasitas hosting (overload).

Kelebihan

  • Harganya paling murah
  • Hosting langsung bisa dipakai
  • Mudah digunakan oleh semua kalangan
  • Tidak perlu melakukan maintenance server sendiri

Kekurangan

  • Sumber daya dibatasi
  • Server bisa melambat
  • Akses konfigurasi server terbatas

2. Unlimited Hosting

Meski menggunakan nama unlimited hosting, jenis hosting yang satu ini tidak sepenuhnya unlimited, lo.

Jumlah penyimpanan dan bandwidth yang tidak terbatas tentunya menjadi sebuah nilai yang sangat menarik.

Namun, penyedia biasanya akan membatasi jumlah inode. Secara sederhana, inode adalah jumlah file yang dapat diunggah ke hosting.

Misalnya, terdapat paket unlimited hosting dengan batasan inode sebanyak 50.000. Artinya, kamu bisa mengunggah file dalam jumlah tersebut, tanpa peduli berapa pun ukurannya.

Bagi pengguna yang membutuhkan hosting untuk menyimpan file berukuran besar, maka paket unlimited jadi salah satu rekomendasinya.

Sementara itu, untuk pengguna yang mencari hosting untuk menyimpan banyak file, pastikan untuk memperhatikan jumlah inode yang diberikan.

Jika dirasa paket unlimited masih belum mengakomodir kebutuhan kamu, pertimbangkan untuk memilih paket yang lain.

Kelebihan:

  • Mudah dikelola
  • Harga relatif terjangkau
  • Hosting bisa langsung digunakan
  • Cocok untuk website yang sedang berkembang

Kekurangan:

  • Tidak sepenuhnya unlimited. Perhatikan kebijakan “fair use” sebelum menggunakannya.

3. Cloud Hosting

Selanjutnya, ada cloud hosting yang terkenal memiliki performa tinggi. Sebab, dalam menunjang kinerja server, cloud hosting ditopang oleh beberapa server yang berperan sebagai backup atau cadangannya.

Sederhananya, beberapa server ini akan aktif bersamaan dan terlihat layaknya satu server.

Dari segi ketahanan, tentu website yang menggunakan cloud hosting tidak akan terpengaruh bila satu server lain terkena kendala karena masih memiliki cadangan yang lain.

Dengan begini, cloud hosting sangat cocok untuk para pemilik website bisnis yang memiliki traffic dalam jumlah yang tinggi.

Selain itu, para developer yang kerap mengerjakan proyek untuk beberapa klien juga bisa menggunakan paket ini tanpa khawatir overload.

Kesimpulannya, apa yang diberikan oleh cloud hosting lebih ‘mewah’ dibandingkan shared hosting. Karenanya, harga cloud hosting umumnya akan lebih tinggi, sebanding dengan apa yang diberikan.

Kelebihan:

  • Penggunaannya mudah
  • Minim terjadi downtime dan overload
  • Recource yang fleksibel
  • Dibekali dengan load balancing untuk membagi beban server dengan seimbang

Kekurangan:

  • Rata-rata harganya masih lebih mahal ketimbang VPS

4. WordPress Hosting

Jenis hosting yang keempat dalam kategori managed adalah WordPress Hosting. Penggunaan nama WordPress dalam jenis ini adalah sebagai bentuk optimalisasi khusus terhadap CMS yang sangat populer ini.

Ya, WordPress menjadi content management system (CMS) yang kini digunakan oleh 43.4% website yang ada di internet, melansir laporan W3Techs.

Selain mengoptimalkan WordPress secara khusus, jenis hosting ini juga akan menyertakan fitur yang berkaitan dengan WordPress secara ekslusif, baik itu template atau plugin premium.

Dari sini, terlihat jelas bahwa hosting jenis ini diformulasikan untuk menjalankan website berbasis WordPress dengan optimal.

Target dari WordPress hosting ini adalah kalangan pengguna yang memang menginginkan performa website berbasis WordPress mereka sempurna.

Kelebihan:

  • Harganya murah
  • Mudah digunakan bahkan untuk pemula
  • Performa sangat optimal untuk website berbasis WordPress
  • Memiliki sumber daya yang fleksibel. Bisa ditambah/dikurangi sesuai kebutuhan

Kekurangan:

  • Kurang maksimal untuk menjalankan website selain WordPress

5. Dedicated Hosting

Dedicated hosting menjadi jenis hosting terakhir dalam jenis hosting kategori managed.

Jika dibandingkan dengan semua jenis sebelumnya, dedicated server menempati posisi teratas karena unggul dari semua aspek.

Sebab, dedicated hosting adalah jenis hosting yang menggunakan resource milik satu server fisik dan hanya diperuntukkan bagi satu pengguna saja.

Jika membeli shared hosting bisa diibaratkan seperti menyewa satu kamar indekos, maka menyewa dedicated hosting sama seperti ketika kamu menyewa satu gedung hotel.

VPS yang notabene virtual pun sudah jauh melebihi shared hosting. Apalagi dedicated hosting.

kamu bisa menggunakannya untuk meng-online-kan website dengan puluhan hingga ratusan ribu pengunjung per harinya.

Meskipun satu server hanya digunakan untuk satu pengguna, penyedia tetap memberikan layanan dukungan dan tim teknis.

Kategori pengguna yang cocok menggunakan dedicated hosting adalah pemilik situs e-commerce hingga situs berita yang berskala besar.

Kelebihan:

  • Mudah digunakan
  • Performa maksimal
  • Mendapatkan tim dukungan selama 24/7
  • Bisa digunakan untuk mengelola banyak website
  • Mampu menampung jumlah traffic yang sangat tinggi

6. VPS Hosting 

Virtual private server atau VPS adalah jenis hosting unmanaged yang menggunakan resource server fisik, kemudian dibagi menjadi beberapa bagian server virtual.

Masing-masing bagian ini memiliki sumber daya sendiri, seperti ruang penyimpanan, RAM, dan prosesor, yang secara khusus dialokasikan untuk pengguna.

Menyewa VPS dapat diibaratkan seperti kamu memiliki komputer virtual yang bisa dikendalikan secara jarak jauh.

Karena itu, kamu juga perlu menambahkan sistem operasi, baik itu Linux maupun Windows.

Berbagai konfigurasi, seperti memasang aplikasi, mengubah OS, dan menghapus file bisa dilakukan di VPS hosting sesuai kebutuhan.

Selain digunakan untuk meng-online-kan website, umumnya VPS juga bisa digunakan sebagai server email, VPS, hingga deploy aplikasi.

Menggunakan VPS membutuhkan kemampuan teknis dan manajemen server yang baik. Sebab, segala bentuk kesalahan atau kendala harus bisa diselesaikan sendiri.

Kelebihan:

  • Performa tinggi
  • Memiliki akses root ke server
  • Bebas utak-atik sesuai kebutuhan
  • Cocok untuk berbagai kebutuhan, terutama website dengan kunjungan yang tinggi

Kekurangan: 

  • Butuh kemampuan teknis untuk mengelolanya

Tips Memilih Hosting yang Tepat untuk Kebutuhan

Setelah mengenal jenis-jenis hosting, Sahabat Qwords tentunya sudah mulai mengetahui hosting mana yang cocok untuk kebutuhan.

Namun, memilih dengan hanya mencocokkan antara kebutuhan dan jenis hosting tidaklah cukup. Sebab, ada faktor lain yang dapat memengaruhi kinerja hosting.

Nah, agar pilihan hosting kamu lebih tepat dan akurat, pahami beberapa tips dalam memilih hosting berikut ini, yuk!

1. Pahami Kebutuhan

Hal pertama dan yang utama, ketahui kebutuhan hosting Sahabat Qwords agar mendapatkan paket yang sesuai.

Jika kamu adalah seorang pemula, ada opsi shared hosting atau WordPress hosting. Sementara itu bagi para developer atau pemilik bisnis, ada cloud hosting maupun VPS, dan seterusnya.

Beberapa orang sering kali memilih jenis hosting yang tidak sesuai dengan kebutuhan. Bila perlu, tanyakan kepada tim customer service agar dapat memberikan saran yang tepat.

2. Uptime yang Terjamin

Tips memilih hosting yang kedua adalah dengan menentukan uptime server hosting. Singkatnya, uptime adalah lama waktu aktif server dalam kurun waktu tertentu.

Umumnya, indikator tinggi rendahnya uptime diukur menggunakan persentase dalam skala 1-100.
Semakin tinggi nilainya, semakin baik performa server yang ditawarkan.

Sebagai contoh, penyedia hosting murah Indonesia, Qwords, memberikan jaminan uptime server sebesar 99.99%.

Jadi, pastikan penyedia hosting yang kamu pilih memberikan jaminan uptime yang tinggi, ya, Sahabat Qwords!

3. Dukungan Pelanggan 24/7

Karena masalah website bisa datang kapan saja, diperlukan tim dukungan pelanggan yang selalu siap selama 24/7 untuk mengatasinya.

Faktor ini juga wajib kamu pertimbangkan saat ingin membeli hosting. Jangan sampai kamu tegiur oleh harganya yang murah, tetapi minim dukungan pelanggan.

Sebab, kamu sendiri yang akan menanggung akibatnya jika mengalami masalah teknis.

4. Pilihan Control Panel

Singkatnya, control panel adalah software yang memudahkan pengguna nutuk mengelola server hosting.

Tanpa memiliki kemampuan teknis, pengguna pemula dapat dengan mudahnya mengelola server hosting dengan control panel.

Secara umum, terdapat dua control panel yang disertakan ke dalam paket hosting, yakni cPanel dan DirectAdmin.

Beberapa penyedia mungkin hanya menyediakan paket hosting dengan control panel DirectAdmin, atau juga cPanel.

Namun, di Qwords, kamu bisa memilih paket hosting dengan dua pilihan control panel tersebut.

5. Spesifikasi

Spesifikasi menjadi aspek berikutnya yang tidak boleh kamu abaikan. Meski sudah ada paket yang sesuai dengan kebutuhan, pemilihan spesifikasi juga akan memengaruhi harganya.

Di Qwords, paket hosting terendah kami menggunakan penyimpanan sebesar 5 GB, dengan bonus domain, SSL, dan page builder premium secara gratis.

6. Keamanannya Terjamin

Pastikan penyedia hosting yang kamu pilih menerapkan standar keamanan yang baik dalam mengelola setiap data pelanggan.

Sebab, banyak kasus seperti DDoS atau penyerangan dengan malware kerap mengincar perusahaan yang memiliki banyak data pelanggan.

7. Cek Ulasan dan Reputasi

Tips terakhir dalam memilih hosting yang tepat adalah dengan memeriksa ulasan perusahaan hosting.

Jika perlu, cari ulasan yang dibuat oleh pengguna hosting tersebut untuk mengetahui secara mendalam tentang kualitas hosting yang ditawarkan.

Sudah Tahu Apa Itu Hosting? Coba Sekarang!

Kalau kamu membaca artikel ini hingga akhir, kami yakin bahwa kamu sekarang sudah memahami apa itu hosting.

Selain itu, dengan pembahasan mengenai jenis-jenis hosting, kami sangat berharap Sahabat Qwords dapat memilih hosting sesuai dengan kebutuhan.

Sehingga kejadian salah pilih hosting yang menyebabkan performa website buruk tidak akan terjadi lagi.

Ayo, coba dan rasakan sendiri pengalaman mengelola website dengan hosting berkualitas!

Qwords Editorial
Qwords Editorial We have 20 years of experience in educating readers on Hosting, Website Development, Digital Marketing, and Business topics. We remain committed to providing the best educational materials.
Hosting Windows adalah layanan hosting yang menggunakan sistem operasi Windows Server sebagai platform utama. Berbeda dari hosting biasanya, hosting Windows dirancang untuk kebutuhan yang...
Jordy Prayoga
3 min read

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *