Saat kamu tengah mengutak-atik WordPress untuk mengubah fungsionalitasnya, kamu perlu melakukannya dari salah satu file di dalamnya, yakni functions.php.
Lewat file functions.php, kamu bebas memodifikasi kode di dalamnya untuk melakukan berbagai jenis modifikasi.
Melalui informasi ini, kamu akan memahami secara lengkap apa itu file functions.php, cara menemukannya, serta cara mengaksesnya dengan mudah. Jadi, pastikan kamu tidak pergi dulu, ya, Sahabat Qwords!
Apa Itu File functions.php?
File functions.php adalah salah satu komponen inti yang terdapat dalam folder tema WordPress (theme). File ini berfungsi sebagai tempat untuk menambahkan atau mengubah fitur-fitur WordPress melalui kode PHP tanpa perlu menggunakan plugin tambahan.
Beberapa fungsi yang tidak disediakan melalui dashboard WordPress, salah satunya fitur untuk disable emoji, bisa kamu aktifkan dengan mengonfigurasinya lewat file functions.php.
Sederhananya, functions.php adalah otak kecil dari tema WordPress-mu. Ia bisa digunakan untuk menambahkan shortcode, mengaktifkan fitur tema, memodifikasi fungsi default WordPress, hingga menyuntikkan script tambahan ke dalam website.
Selain itu, kalau kamu ingin membuat child theme WordPress, file functions.php biasanya juga termasuk di dalamnya.
Fungsi File functions.php
Pada pembahasan sebelumnya, telah kami sebutkan bahwa functions.php mampu melakukan sejumlah hal yang berkaitan dengan fungsional WordPress. Nah, untuk lebih lengkapnya, kamu bisa membaca penjelasan seputar fungsi functions.php berikut ini:
1. Menambahkan Fitur Tambahan ke Tema
Secara default, beberapa fitur WordPress tidak langsung aktif di tema. Barangkali, tema yang kamu gunakan belum mendukung fungsi thumbnail, logo, format post, maupun HTML5 markup. Nah, file functions.php bisa digunakan untuk mengaktifkan fitur-fitur tersebut.
2. Menambahkan Script dan Style Tambahan
Misalnya kamu mau menambahkan Google Fonts, JavaScript khusus, atau stylesheet tambahan, kamu bisa menyuruh WordPress untuk memuat file-file ini lewat functions.php, sehingga semuanya terintegrasi dengan begitu rapi.
3. Mengubah Perilaku WordPress (Hook System)
WordPress punya sistem “hook” (action dan filter) yang memungkinkan kamu menyisipkan kode di proses WordPress. Dengannya, kamu bisa:
- Mengubah arah redirect setelah login
- Menyederhanakan teks tampilan
- Menghapus bagian yang tidak dibutuhkan di header
- Memodifikasi tampilan konten atau metadata
Kamu bisa membuat area menu sendiri, misalnya menu utama di header, atau menu tambahan di footer. Setelah didaftarkan, menu bisa diatur lewat dashboard, tanpa coding lagi.
5. Membuat Shortcode
Shortcode itu seperti kode cepat yang bisa kamu sisipkan di postingan atau halaman.
Dengan functions.php, kamu bisa bikin shortcode sendiri untuk menampilkan tombol, teks dinamis, atau konten khusus lainnya.
6. Menambahkan Widget Area
Kalau kamu ingin menambahkan area baru yang bisa diisi widget, misalnya sidebar tambahan di halaman tertentu, atau footer kolom ketiga yang sebelumnya belum ada, kamu bisa melakukannya lewat file functions.php.
Setelah kamu menambahkan kode pendaftaran area widget di functions.php, maka area tersebut akan muncul di dashboard > Appearance > Widgets, dan bisa langsung kamu isi sesuai kebutuhan.
Selain sejumlah fungsi di atas, functions.php bisa kamu modifikasi untuk kebutuhan optimasi keamanan dan performa, misalnya dengan menyembunyikan versi WordPress, menonaktifkan REST API untuk publik, serta menghapus fitur-fitur yang tidak digunakan supaya website kamu lebih ringan.
Cara Memodifikasi File functions.php
Ada tiga cara utama yang bisa kamu gunakan untuk meng-edit functions.php. Berikut masing-masing panduannya:
1. Melalui Dashboard WordPress (Theme Editor)
Cara memodifikasi file functions.php yang pertama sangatlah mudah. Tanpa butuh waktu lama, kamu bisa melakukannya melalui dashboard WordPress.
- Login ke dashboard WordPress.
- Masuk ke menu Appearance > Theme File Editor.
- Di sidebar kanan, cari file bernama functions.php atau “Theme Functions”.

- Klik file tersebut > lakukan edit di editor yang tersedia.
- Masukkan kodemu tepat di bawah perintah * Add your custom code below this comment.
- Klik Update File setelah selesai.
2. Melalui File Manager (Panel Hosting)
Selain melalui dasbor WordPress, kamu juga bisa mengubah isian functions.php dari control panel hosting-mu, entah itu cPanel, DirectAdmin, CloudPanel, dan sebagainya.
- Masuk ke panel hosting kamu.
- Akses File Manager.
- Masuk ke direktori: public_html/wp-content/themes/[nama-tema-aktif]/functions.php
- Klik kanan > Edit > simpan perubahan.

3. Melalui FTP / SFTP (FileZilla, WinSCP, dsb)
Cara ketiga ini mengharuskan kamu memakai aplikasi FTP maupun SFTP. Simak langkah-langkahnya:
- Hubungkan ke server via FTP/SFTP.
- Arahkan ke direktori: /wp-content/themes/[nama-tema-aktif]/functions.php
- Download file tersebut, edit dengan text editor seperti Notepad++ atau VS Code.
- Upload kembali file yang sudah dimodifikasi.
Tips Aman saat Mengedit functions.php
Meski kamu sudah tahu bagaimana cara mengedit flie functions.php, kamu mesti tetap berhati-hati dalam melakukannya.
Nah, kami juga telah memberikan beberapa tips yang bisa kamu terapkan saat mengedit file functions.php:
1. Gunakan Child Theme
Jika kamu mengedit langsung file functions.php di tema utama, semua perubahan bisa hilang saat tema di-update. Solusinya adalah membuat child theme, lalu edit functions.php di sana.
2. Simpan dan Cek Per Baris
Tambahkan kode satu per satu dan simpan. Kalau error, kamu tahu baris mana yang jadi penyebabnya.
3. Gunakan Syntax Checker
Cek kode PHP kamu terlebih dulu dengan layanan seperti PHP Code Checker sebelum menaruhnya di functions.php.
4. Aktifkan WP_DEBUG
WP_DEBUG adalah fitur debugging bawaan WordPress yang digunakan untuk menampilkan pesan error, peringatan (warning), dan notice saat ada masalah dalam kode PHP di situsmu. Silakan pelajari cara mengaktifkan WP_DEBUG.
Selain keempat tips di atas, jangan lupa untuk selalu mencadangkan file functions.php setiap kali kamu ingin melakukan perubahan.
Bahkan kamu juga diimbau untuk mencadangkan file apa pun (selain functions.php) jika ingin memodifikasinya, supaya kamu bisa meminimalisir semisal terjadi error yang menyebabkan gangguan fatal terhadap website-mu.
Demikianlah ulasan mengenai file functions.php yang bisa kamu pelajari. Seperti yang telah kita bahas, functions.php adalah file penting yang ada di situs WordPress untuk memodifikasi fungsionalitas website.
Kamu bisa menambahkan berbagai fitur yang tidak tersedia di dashboard WordPress, dan kamu tidak butuh plugin tambahan. Setelah mengetahui apa itu file functions.php, semoga kamu bisa lebih semangat dalam belajar mendalami CMS WordPress, ya, Sahabat Qwords!